Makam

80 7 1
                                    

***

Jaehyun mengedarkan pandangan melihat orang-orang yang menghadiri acara pemakaman itu, tapi dia tidak melihat sosok yang ia cari, Jaehyun sudah berputar-putar sedari tadi mencari keberadaan istrinya, tapi tidak ada

"tidak mungkin dia tidak menghadiri acara pemakaman sahabat nya" guamannya

Jaehyun terus mengedarkan pandangan, sampai ia sepertinya melihat kedua putranya sedang berada di dekat salah satu peti, sambil menggendong bayi kecil dipelukannya

"bayi siapa itu?, dan kenapa mereka ada disini, kenapa mata mereka terlihat sangat sembab seakan sudah menangis dari semalam?" pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam pikiran Jaehyun, yang membuat perasaan tidak nyaman mendominasi pikirannya

Mark dan Jeno meninggalkan peti itu, mereka berjalan menuju seseorang yang tidak bisa di ketahui Jaehyun, wajahnya tertutup masker, dia memakai kaca mata, mereka sepertinya sangat akrab,saat jaehyun akan mendekati mereka tapi dia dihentikan oleh guanlin

"tuan, sebentar lagi tuan Moon dan anaknya akan disemayamkan" Jaehyun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap guanlin

"hanya dia dan anaknya?" tanya jaehyun

"ya tuan hanya tuan Moon dan anaknya yang akan di semayamkan, istri almarhum tuan Moon taeil yaitu nyonya Moon doyoung mewasiatkan untuk dirinya di kremasi" jelas Guanlin

"sama seperti Taeyong, dia ingin dikremasi saat dia tiada"

"hm baiklah" Jaehyun kembali melihat ke arah dimana mark dan jeno berada

"hilang? "

" oh ya tuan, apa kita akan pergi ketempat penyemayaman tuan Moon atau pergi ke panaburan abu nyonya Moon? "tanya guanlin

" penaburan? "beo Jaehyun

" iya tuan,selain di kremasi nyonya Moon juga berpesan untuk menaburkan abunya di suatu bukit"

DEG

"sama persis seperti yang Taeyong inginkan, apakah Taeyong akan menghadiri penaburan itu?"

"kita kepenaburan saja"

"baiklah tuan, oh ya apa kau tidak ingin melihat tuan Moon serta istri dan anaknya?"

"hm" balasannya, kemudian berjalan mendekati ketiga peti mati tersebut

Sedikit mengerikan karna luka bakar yang diterimanya hampir 90%,tapi tunggu?, kenapa mayat di peti ke-tiga seperti tidak terbakar?

Guanlin yang paham saat melihat wajah Jaehyun langsung menjelaskan
"mungkin anda bingung tuan,dari info yang beredar, saat efakuasi mereka ditemukan dalam keadaan berpelukan, jadi nyonya Moon dilindungi oleh anak dan suaminya, itu kenapa tubuhnya tidak terkena luka bakar, kecuali wajah"

"pantas saja wajahnya ditutup kain" J

"permisi tuan, kamu akan membawa jenazah nyonya Moon ketempat kremasi" ucap seseorang membuyarkan lamunan Jaehyun

"oh ya, silahkan" balas Jaehyun

Orang-orang itu menutup peti dan membawanya pergi, tapi entah kenapa perasaannya tidak enak sedari tadi, dia seakan tidak rela jika jenazah itu dibawa pergi, entah kenapa rasanya dia ingin menangis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan luka || Jaeyong Nomin MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang