Miracle in Cell No. 7 ~ Part 1

2.2K 49 1
                                    

Seorang gadis terlihat memandangi sebuah bungkusan berwarna kuning di hadapannya. Seorang pria paruh baya berpakaian polisi mengingatkannya jika ini tidak mudah. Gadis tersebut tak menjawab dan membuka bungkusan di hadapannya yang berisi beberapa buah dokumen.
"Kamu akan menemuinya besok?" tanya pria paruh baya bernama Jang Min Hwan
"Ya" jawab si gadis
"Sampaikan salamku dan katakan padanya untuk menemuiku, tapi mana mungkin dia datang kemari"
"Gumawoyo Appa" ucap si gadis dan kembali melihat dokumen di tangannya

23 Desember 1997, kasus penculikan dan pembunuhan Lee Yong Go

Ye Seung, nama gadis tersebut. Ye Seung berjalan keluar dari sebuah gedung yang baru saja di datanginya. Butiran salju seketika menyambutnya. Tatapannya seketika teralihkan pada sebuah balon berwarna kuning yang terbang bebas di langit dan pada akhirnya tersangkut di kawat pembatas penjara.

Ye Seung menemui seorang peramal. Peramal tersebut mulai berbicara tentang kehidupan Ye Seung yang memiliki keberuntungan dari saudaranya dan dijawab Ye Seung jika dirinya anak tunggal. Peramal kembali berucap jika Ye Seung pasti kesepian dan sekali lagi di jawab Ye Seung dengan tidak. Sang peramal mulai stress dan memakan sesuatu untuk menunjukkan kepada Ye Seung betapa hebatnya dirinya.
"Orang yang sedang kau kencani akan menghianatimu. Putuskan! Kau harus memutusnya!" ucap sang peramal dan dijawab Ye Seung jika saat ini dirinya tidak memiliki pacar. Sang peramal bertambah stress dan menyalahkan asistennya jika dirinya tidak bisa meramal di waktu pagi hari dan hal tersebut membuat Ye Seung tertawa kecil.

Seorang gadis bersama kedua rekannya tiba-tiba muncul. Kedatangannya adalah untuk meminta uang pada Ayahnya. Ye Seung tersenyum melihat gadis tersebut.
"Kau Bong Sun kan?" tanya Ye Seung sambil melihat papan nama Bong Sun. Ucapan Ye Seung membuat peramal bertanya siapa sebenarnya Ye Seung.

Di tempat lain terlihat seorang pastur memberikan khotbah kepada para jemaatnya. Saat memimpin doa pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Ye Seung muncul bersama ke 2 peramal.

Di persidangan
Ke 2 peramal, pastur dan 3 orang pria paruh baya terlihat duduk bersama. Salah satu dari mereka berkata jika terasa aneh rasanya duduk di hadapan hakim dan yang lainnya mengatakan jika dirinya sama sekali tidak merasakannya karena tidak memiliki salah sedangkan pastur sendiri berusaha mengingatkan mereka jika semua itu hanyalah masa lalu.

Hakim memasuki ruang persidangan, pembicaraan mereka berlima terpaksa dihentikan. Seseorang menepuk pundak Pastur dan dia adalah Kepala Sipir Min Hwan yang tak lain adalah Ayah Ye Seung.
"Ketua, ah maksudku Bapak Kepala Sipir"
"kalian semua tidak berubah"

Hakim membuka persidangan "sidang pemeriksaan terhadap tersangka Lee Yong Go" dan meminta Jaksa Penuntut untuk membaca tuntutannya.
"Tersangka Lee Yong Go menculik si kecil Choi Ji Young melakukan pelecehan seksual padanya dan membunuhnya dengan hantaman batu bata. Semuanya sudah dibuktikan oleh pihak penyidik. Saya yakin kasus ini sudah tidak cocok dilakukan penyidikan ulang. Terima kasih" ucap Jaksa penuntut dan menunjukkan bukti-bukti yang ada.

Hakim kemudian mempersilahkan Jaksa pembela yang tak lain adalah Ye Seung untuk membacakan pembelaannya. Ye Seung berdiri dari kursinya dan melangkah.
"Jaksa penuntut menyampaikan pembuktian dari fakta-fakta yang sudah ada, itulah kesalahan terbesar kasus ini" ucap Ye Seung
"Yang mulia, pembela berbicara menghina..." sela Jaksa penuntut umum namun ucapannya tidak dipedulikan Hakim
"kesalahan?" tanya Hakim

"ya, Yang Mulia Jaksa penuntut ini bukan orang yang ditunjuk untuk kasus ini. Tidak seperti kasus biasa lainnya, semua bukti dan catatan harus diperiksa kembali. Tapi jaksa penuntut mencari putusan dengan cara mengambil catatan dan kesaksian palsu saja" jawab Ye Seung dan menatap Jaksa Penuntut umum dengan tatapan tajam
"kalau begitu kamu orang yang dijadikan pembela sekarang? begitukah?" tanya Jaksa penuntut umum dan membuat Ye Seung sedikit bergetar berusaha menahan sesak di dadanya. Ye Seung kembali berbicara
"tidak, bukan aku" . bisik-bisik mulai terdengar di beberapa hadirin yang hadir
"tidak ada pertanyaan lagi" ucap Jaksa penuntut umum dan berniat kembali ke tempatnya tapi...
"tapi, aku ada di sana. Ini adalah fakta yang sebenarnya. Semua yang akan saya katakan adalah kejadian yang sebenarnya" ucap Ye Seung.

Miracle in Cell No. 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang