kecupan

7 0 0
                                    

Engkau di Kamar kecil yg kita tinggali dengan kasur kecil untuk satu orang yang dibangun entah tahun berapa, siapa yang lupa menguncinya?

Kita yang duduk didepan toko dan seakan-akan dunia hanya milik kita berdua dimalam itu

Atau engkau di taman padang rumput penuh dengan hawa dingin nya udara yang menyelimuti kota

Aku pun tak tau yang mana itu
Siapa yang gagal menemukanku sebelum umur  22 tahun ?
aah, lupakan saja apa yang aku katakan tadi
Mungkin aku sedang tak sadar akan diri sendiri
Atau apa aku terlalu serakah?
Apa yang harus ku lakukan dengan diriku yang penyakitan ini?
Mungkin ini semua hanya mimpi?
Mungkinkah?

Kini, di hari ini, dalam detik ini dan saat ini, aku memilih mu yang di ruang kecil itu. walau pun diriku tau kita tak akan bisa bersama, aku tetap memilih mu tanpa bisa memilikimu

Engkau layaknya air mata yang tak kasat mata, mengering begitu tertiup dan mengembun oleh panasnya udara,
Apa akan berakhir seperti ini?

Aku merasa mabuk cinta dan patah hati di waktu yang bersamaan
Senang dan sedih secara bersamaan, namun merasa nyaman dan muak dalam rentang waktu yang sama. Perasaan tumpang tindih antara perasaan ini terasa aneh untuk ku.
Namun aku tetap mencintaimu

Mungkinkah karna kelucuanmu dan kelembutan mu?
Apa karna percikan disaat itu
atau permintaan untuk tidak lagi kesepian? Pertama kali kamu memelukku dengan erat
Aku merasakan kehangatan mu, pelukanmu dan ketulusan mu
dalam genggaman erat tangan kita yang saling bertaut.
Memang kini kita saling nyaman antara satu sama lain,
tapi aku bertanya-tanya
kenapa kau menangis dikala waktu itu? Apa aku melakukan kesalahan?
Aaah, terkadang aku penasaran dengan semua isi kepalamu itu
Akupun tak tau dan tak pernah tau

Kecupan yang lembut, mata yang kututup rapat apakah itu kamu? atau itu aku?
Kamu adalah kamu
Tapi siapa aku saat itu?
Apakah itu aku dan perasaan ku?
Aku masih tak yakin

Kecupan lembut bagaikan dalam mimpi ini, tak berani buatku tuk bernafas terlalu keras,
tak berani aku terlalu serakah ataupun bergantung pada keberuntunganku, Bahwa kamu adalah satu satunya dan segalanya untuk ku.

Rindu yang perlahan-lahan hilang seakan ditelan waktu kini ku gigit dengan asam.
Apel merah yang terasa asam itu menghipnotis dengan wangi aroma yg nikmat

Wajahmu yang membuat merah pipiku dan telingaku, sungguh membuat demam keningku
Walau masih terasa sakit setiap kali aku mengingatnya kembali

Aku mencintaimu dengan apapun diriku ini dan perasaan milik siapapun ini. Karna ku tau, perasaan yang kurasakan ini tak pernah membohongi ku bersamaan dengan pelukanmu yang menghangatkanku.

Terkadang kau sangat lucu saat meminta maaf saat aku tak bisa merasakan kenyamanan dan kehangatan itu. Ingin sekali rasanya ku masukan kedalam saku celana.

Lagi pula ini juga bukan salahmu juga. Kenapa kau harus minta maaf jikalau hanya kamu yang merasakannya saja? Terkadang hanya dengan hal itu pun benar-benar membuatku senang kau tau ?
Taukah kau dengan senyuman mu, tawa mu dengan pipi merona itu sungguh buatku tersenyum malu.

You're mine, i'm yours
Itulah kata yang sering kali terucap
apakah karna sekarang aku sedang dimabuk asmara? atau karna luapan perasaan asing yang sebelumnya belum pernah kurasakan?
Aku tak tau
Aku tak tau
Bisakah kau beritahu aku?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekar AyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang