"Menikahlah denganku juga jika kau ingin pria lemah ini selamat. Dia temanmu kan? Jika kau ingin aku melepaskannya, kau harus ikut dan menikahlah bersama ku......"
Ya, itulah yang terdengar menyakitkan di telinga Temari dan Shikamaru. Mereka dilanda kebingungan karena bos bandit itu mengatakan hal yang begitu menyakitkan bagi Temari dan Shikamaru.
"Temari, jangan pedulikan aku. Lebih baik kau selamat. Aku tidak apa-apa" ucap Shikamaru dengan pasrah demi keselamatan Temari.
"Bodoh! Kau pikir, aku ini apa?! Apakah aku akan meninggalkan orang yang kucintai, hah?!" jawab Temari dengan perasaan marahnya dan terlihatlah air mata yang mengalir membasahi pipinya.
"Jadi... Bagaimana nona Temari? Bersediakah kau menikah denganku jika kau ingin pria ini selamat? Hmm..." tanya si bos kepada Temari.
"Aku... A-aku..."
"AKU LEBIH BAIK MATI BERSAMANYA DIBANDING HARUS MENIKAH DENGANMU! LAGI PULA, KAMI TIDAK AKAN MATI SEMUDAH YANG KALIAN BAYANGKAN!"
Setelah mengucapkan kata-kata itu, dengan cepat Temari mengibaskankan kipasnya sampai para bandit itu tidak sempat untuk membunuh Shikamaru karena kecepatan Temari yang tidak di perkirakan oleh mereka.
Bandit itu akhirnya tersingkirkan dari Shikamaru dan dengan begitu Shikamaru akhirnya bebas dari mereka.
Shikamaru yang terlepas segera menggunakan kagemane nya dan mengikat mereka dengan jurus bayangannya dan memberikan aba-aba kepada Temari untuk menghabisi mereka semua.
Temari lalu menggigit jarinya hingga berdarah lalu ia menggoreskannya ke kipas miliknya. Lalu ia mengambil gerakkan penyerangan untuk mengeluarkan jurusnya itu.
"Habis sudah riwayat kalian. Lemah. Kalian pikir, kami sebodoh dan selemah itu hah? Lagipula, aku tidak akan menikahi bandit gila sepertimu! Bodoh!"
"Apa ada kata terakhir dari kalian?!"
Melihat Temari yang marah dan mengerikan itu, para bandit menjadi ketakutan dan ditambah mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena tubuh mereka yang kaku karena jurus bayangan milik Shikamaru itu.
"Baiklah, ku akhiri saja sampai disini! Kuchiyose no Jutsu, Kirikiri Mai!" Temari mengibaskan kipasnya dan keluarlah musang putih yang mata kirinya tertutup dan musang itu membawa sabit dan disertai dengan angin besar yang bisa menggoreskan tubuh lawan hanya dengan sekali gores. Ditambah lagi, dengan adanya musang hasil dari kuchiyose Temari, habislah sudah riwayat mereka.
Hanya dengan beberapa detik saja, mereka langsung tergeletak tanpa nyawa. Tetapi sang bos masih terbaring lemah. Namun, Temari menghampiri si bos bandit itu dan ia mengetahui jika ia masih hidup.
"Shikamaru, berikan kunaimu padaku!" pinta Temari tanpa melirik ke arah Shikamaru dan Shikamaru langsung memberikannya tanpa berkata apa-apa pada Temari.
"Kukira kau sudah mati. Tapi dengan kunai dari orang yang berharga bagi hidupku, aku yang akan mempercepat kematianmu!" Temari langsung melemparkan dan memusatkan kunai itu ke arah bos bandit dan tepat mengenai perut bos bandit itu.
