Renjun melotot saat Kaia mencubit lengannya.
"LU-"
"Ssstt diem.. kata lo kalo berisik nanti kita diusir."
Renjun, masih dengan pelototan mata, hendak memprotes sekali lagi namun mendadak mengurungkan niatnya, saat melihat Kaia ikut balas melototinya.
"Dibilang diem ya diem. Ngerti basa indo ga?"
"Lu ngapain disini?" tanya Renjun, tak mengindahkan ucapan Kaia.
"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini? Bolos ya lo? Hayooo loh bolos gue laporin bunda lohh."
Renjun memutar matanya, "gua disini mau ngambil buku referensi buat laporan. Gua gak kaya lu yang selalu betah dikelas." Kaia meringis disarkas Renjun.
"Gua juga liat kelompok lu tadi ada presentasi tuh. Kasian ya mereka, bisa-bisanya mau satu kelompok sama lu yang hobi tidur di perpus. Gak ada kontribusinya sama sekali."
Kaia melirik sinis. Renjun dengan mode julid saat di kampus. Kaia tidak suka.
"Ya deh yang pinter sendiri di kelas, di kampus, di dunia, di alam semesta, sejagad raya. Cuma lo doang yang paling pinter."
Renjun terdiam sejenak, kemudian tiba-tiba ia menyentil dahi Kaia.
"Bodoh."
Mata Kaia menyalang. Sudah dibuat jatuh, disarkas, disentil, sekarang dikatai bodoh. Segala bentuk makian sudah tergambar jelas di otaknya, tinggal dikeluarkan saja. Siapapun tolong tahan gadis itu sebelum ia mengamuk.
"Masuk kelas sana, sebelum jidat lu gua sentil lagi." seperti air yang mengalir lewat pipa rucika, Kaia melupakan emosinya sejenak saat mendengar ucapan Renjun yang kali ini terdengar lembut ditelinganya.
"Gamau." tolak Kaia, sengaja memancing respon Renjun.
"Yaudah sih, yang penting dah gua kasih tau." Renjun mengendikan bahunya, "gak masalah, kan bukan anak kelas gua juga. Paling, nunda wisuda setaun doang boleh lah."
"AMIT-AMIT ANJING!"
"Diem woi!"
Baik Renjun dan Kaia, keduanya sama-sama gemas sendiri ke satu sama lain.
"Doa lo yaampun najis banget!"
Renjun terkekeh, "makanya masuk kelas, ikut pembelajaran dengan benar. Buat tugas, jangan baca cerita gak masuk akal mulu."
Kaia meledek dengan mulutnya.
"Lo siapa ngatur-ngatur gue? Temen kelas juga bukan. Sok peduli, cih."Renjun tertegun, tahu jika Kaia sengaja memancingnya. Melihat sampai mana ia tidak menganggap gadis itu dengan label apapun ketika berada di kampus.
Tiba-tiba seisi perpus terdengar ramai dengan kedatangan mahasiswa. Beberapa diantaranya lalu lalang disekitar mereka.
Renjun lantas bergegas meninggalkan Kaia yang tengah terkekeh miris.
"Fuck with friendship."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing Garong | Huang Renjun
Fanfiction"Kenapa bisa ya ada orang yang punya dua kepribadian dalam satu waktu?" - Renjun- dengan sikapnya yang kadang normal dan abnormal, harus Kaia akui, ia kewalahan ngadepinnya. ©winniemelon,2022