20220117 - Eunkook (IT) - Sakit

189 21 1
                                    

Eunha memejamkam matanya menikmati rasa pusing yang masih mempermainkan mood Eunha hari ini. Terdengar suara seorang lelaki yang ia kenal dari arah lantai bawah memanggil namanya.

"Naa .."

Itu Mingyu. Lelaki itu sudah biasa keluar masuk baik ada mapun tidak ada orang tuanya.

"Kamar Gyu .." Eunha memperbaiki duduknya dan memilih untuk menyender pada kepala ranjang. Kalau dibilang malu, ya malu. Dia belum mandi dari tadi pagi, cuma sikat gigi cuci muka doang.

Ceklek ..
Pintu terbuka.

"Om tante kemana dah?" Tanya Mingyu menyadari rumah itu sepi.
"Ke rumah tante aku, baru lahiran" balas gadis itu yg diangguki mengerti lawan bicaranya.

"Gue titip Unna ya .. gue mau pergi ga bisa nemenin .." Mingyu menepuk pelan pundak lelaki yang mengikutinya sejak tadi dari belakang. Jungkook.
"Aman .."
"Jan lo apa-apain anjirr .. mentang-mentang rumahnya kosong"

"Kalian berdua kenapa curigaan gitu sih? Emang muka gue bukan muka good boy??"
"Engga, muka lo muka buaya .. makanya temenan ama Mingyu" Eunha menyahut.

"Yee si Unna sakit masih bisa ngatain"
"Lo mau ke rumah cewe lo yg mana Gyu?" Ucap Eunha memainkan ujung selimutnya.
"Cewe gue satu mon maap .. dahlah, gue berangkat dulu .. dada semua .."

Mingyu berlalu meninggalkan mereka berdua dengan pintu kamar terbuka. Jungkook mendekat dan duduk di sisi ranjang.

"Ni, baik kan gue beliin lo soto .. tadi Mingyu yang ngambilin mangkok." Mulai Jungkook sambil membuka bungkusan makanan itu.
"Gue mau masuk aja canggung ya, lah dia seenaknya masuk dapur, buka ini buka itu .."

"Uhuk" batuk Eunha pelan sebelum kemudian melanjutkan.
"Gue ama dia dah dari masih bocil, makanya selow dianya .."
"Lo gitu juga ga kalau ke rumahnya?" Jungkook menyodorkan satu suap kepada Eunha.

"Ih gue bisa sendiri tau" Eunha menolak. Agak ga enak gitu.
"Biarin aja napa, gue mau denger lo cerita .. sambil-sambil"

Akhirnya mau tak mau, gadis itu menerima suapan sendok Jungkook dengan baik.

Jujur, Eunha agak takut dengan Jungkook yang begini. Biasanya dia suka marah-marah soalnya. Takut kalau ada maksud tersembunyi.

"Lo mau gue nemenin lo sampe kapan?"
"Suka-suka lo sih, kapan mau pulang. Mau pulang sekarang juga gapapa .."
"Tar lo sendirian .."

"Kook, jan terlalu baik kook, gue takut. Nyeri banget dah"
"Yee, ada orang yang dibaikin malah gitu??"
"Serius, lo beda banget soalnya"

"Biarin, biar orang-orang taunya gimana tapi aslinya gimana .. btw, lo kok bisa sakit gini? Bukan karena gue sering mgegas ke elu kan?"

"Ya enggak lah, lemah banget" Eunha memutar matanya malas.
"Siapa tau" lelaki itu mengangkat kedua bahunya sebagai gestur.

"Kecapekan aja sih keknya. Dari hari Senin tu gue full kegiatan ke kampus, trus senin selanjutnya malah ketemu lo. Kena mental gue"

Tinunittt .. tinunitttt ..
Ponsel Eunha berdering menunjukkan nama "Mama" sebagai pemanggil.

"Halo ma?" Eunha meminta waktu sebentar untuk menjawab.
"Iya"
"Udah kok, tadi temennya adek ada yang kesini"
"Oke ma, hati-hati"
"Hmm, love you too"

Gadis itu mematikan ponselnya dan menjelaskan pada Jungkook bahwa 30 menit lagi orangtuanya akan tiba.

"bokap lo galak ga?"
"ga sih, aman aja. Mingyu malah sering diajakin main catur."

"Mingyu mulu."
"lah?"

"gue mau main catur sama bokap lo juga."
"emang bisa?"

"mau belajar dulu."
"dihhh? apa banget."

"seriusan .. biar ga Mingyu mulu."

"ya udah, terserah lo." jujur sebenarnya kepala Eunha udah pusing banget sejak tadi, kelamaan duduk. Pengen rabahan, tapi kan masih makan.

"ada cowo lain ga yang kenal sama bokap lo?"

"banyak sih, bapak-bapak komplek dari ujung ke ujung."

"gue serius ahhh."
"lah, serius juga gue ini."

"kapan?
"apanya?"

"katanya ngajak serius?" ucapan Jungkook tentu disertai cengiran jail yang membuat Eunha kembali menghembuskan nafasnya keras. Ga usah percaya kalau dia jadi orang waras, pasti masih konslet.

"canda na canda! wkwk mukanya kek udah mau meledak gitu merah haha, lucu."

Dan begitulah kira-kira obrolan mereka selama 30 menit hingga kedua orangtua Eunha pulang, lelaki itu justru benar-benar menghabiskan waktunya lebih lama bersama sang ayah.

Ya, lagipula Eunha harus istirahat. Setelah memastikan gadis itu meminum obatnya, Jungkook bilang mau turun ke bawah buat ngobrol-ngobrol.

Katanya, "dah, lo istirahat aja abis minum obat, biar cepet sembuh. Bingung gue gaada yang tak jailin di kampus. Gue mau obrol-obrolan ama bokap lo, tadi dah dapet ngobrol dikit."

Dengan sisa tenaga, gadis itu hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kalau gue gaada pas lo bangun, berarti gue dah pulang yaa. Jangan dicariin, tersunjang gue."

"kook .."

"IYA IYAA MAAP! bercanda doang naaaaaa."

Entahlah, sebenarnya dia itu baik, cuma jailnya kebangetan. Sedangkan Eunha, bukan tipe orang yang suka nanggapin jailannya orang lain, jadi ya keselnya Eunha itu, kesel beneran.

Tbc ..

Me & My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang