Panggil saja namaku...
•••
Pulang sekolah. Banyak siswa siswi yang sudah pulang jam segini, terkecuali (Name) yang sedang menyelesaikan tugas osis.
"Akhirnya selesai juga," gumamnya
Matanya melirik kearah jarum jam, pukul 5 tepat. Ia segera menggendong tasnya lalu segera pulang. Diperjalanan, ia di hadang oleh sekumpulan preman yang nampak bertato dan rambut yang acak acakan.
"Hei cantik, sendiri saja?" Panggilan itu tertuju padanya
Namun (Name) tak menghiraukannya, ia terus melangkah maju tanpa memperdulikan para preman preman itu. Namun mereka bermain nekat, tangannya dipegang oleh salah preman yang ada disana.
(Name) berusaha melepaskannya, namun ia tak memiliki tenaga sedikitpun akibat kelelahan mengerjakan tugas osis.
"Lepaskan!"
"Main sama kita kita dulu yuk," ajak preman preman itu
(Name) menatap mereka tajam, "Lepaskan! Saya tidak mau!" ucapnya memberontak
"Nurut saja, nanti kita antar pulang."
(Name) berusaha keras melepaskan genggaman preman itu, namun semakin ia berusaha, semakin erat genggaman itu membuat pergelangannya terasa sakit.
"Sakit! Lepaskan!" ucapnya memberontak, namun ucapannya sama sekali tak didengar oleh preman preman itu
Ia ditarik menuju sebuah rumah tua yang ada disekitar sana. Dengan terus memberontak, (Name) mencoba melepaskan dirinya.
"Lepaskan aku!!"
'Karma... Tolong,' batinnya
"Hei!"
Jantung (Name) berdetak cepat, rasa lega seketika terasa di hatinya. Itu suara Karma.
"Lepaskan gadisku," ucapannya terdengar tegas
"Hey bocah, kau tidak usah ikut campur," ucap preman yang lain
Karma tidak menghiraukan, ia tetap menatap preman yang memegang tangan (Name) sedari tadi. Mata yang penuh emosi itu terlihat jelas.
"Sekali lagi ku bilang lepaskan gadisku! Aku tak akan segan segan memukul mu jika kau melukainya!"
Preman itu tersenyum miring, "Bagaimana kalau begini?"
Preman itu nampak mendorong (Name) kearah tembok, membuat gadis itu terjatuh kesakitan.
"Arkh... Sakit.." gumamnya
"?! Ck! Kubilang jangan sakiti dia." Emosinya sudah tersulut
Karma melangkah maju, tatapannya tajam, tangannya terkepal kuat. Dengan sekali pukul ia menjatuh kan preman itu kebelakang.
"Lawan aku! Cepat bangun!" gertaknya
Teman teman preman itu segera menghadang Karma, namun Karma tak takut sedikitpun. Ia menghajar habis habisan mereka semua, sampai tergeletak hampir tak bernyawa.
Karma tersenyum puas kala emosinya sudah terselesaikan, matanya menatap (Name) yang nampak syok melihat kejadian itu.
"Kau tidak apa apa?" tanyanya dengan lembut
(Name) mengangguk, lalu bangun, namun belakangnya terasa nyeri akibat benturan tadi.
"Ah, punggungku," gumamnya
Karma yang melihat itu merasa kasian pada (Name). Ia segera menggendong (Name) ala bridal style, lalu membawa nya pulang.
"A-apa apaan? Turunkan aku!"
"Tidak, menurut saja kali ini."
•••
...dimanapun, dan kapanpun, bahkan disaat kau dalam bahaya sekalipun.
+BONUS+
"Kalau ada apa apa, panggil saja aku. Aku akan segera datang." -Karma
"Memang nya kau tau aku dimana?" -(Name)
"Tentu saja, hati kita kan sudah terikat." -Karma
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Darling || Akabane Karma ☑️
Roman pour Adolescents╭┈─────── ◌ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝ Ethecismus Project ❞ ❝ Akabane Karma X Kuudere Fem!Reader. ❞ ┊ Punya pacar yang dingin? Mari kita lihat, mungkin terdengar menarik, tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Bagaimana kalau ia punya sisi lain yang terlihat...