First Case

6 3 2
                                    

Hai Readers...

Udah nggak sabar ya nunggu gimana ceritanya ini?,sama Authornya juga nihh....

Maaf ya kalau masih banyak yang salah karna akupun juga masih belajar jadi ingetin dengan baik ya nanti kalau ada salah,hehehe.....

Ooh iya ini murni dari imajinasiku sendiri jadi DON'T PLAGIARIZE!!!

Happy Reading Readers ❤️💖🥰 🤗

***

Kukuruyukk.....(Suara ayam berkokok)

Di pagi ini langit sangat cerah sekali hingga membuat semua manusia dibumi ini melakukan aktivitas masing-masing.Pagi yang indah namun apalah daya seorang inrovert seperti Jwan harus bertemu banyak orang dan bekerja untuk menafkahinya.

Melvin datang lalu membangunkan Jwan agar ia bekerja "Woi Hwan bangunn loh siap-siap ke kantor polisi kita kerja woii."."Berisik ,sana lu temenin Silvi main dari pada gangguin gue." jawab Jwan sambil menarik selimutnya.Kata Melvin sambil melempar guling ke arah Jwan "Yehh bangun gak lohh atau gue panggil nyokap lo."

Tak heran lagi terkadang benda-benda bisa melayang sendiri akibat ulah sahabatnya yang satu ini.Lima menit kemudian Jwan beranjak dari tempat tidur dan langsung mandi untuk bekerja.Di dalam kamar mandi Jwan sempat bertanya kepada Melvin mengenai Silvi.

"Pin Silvi ada dimana?" kata Jwan yang hendak mencuci wajah di dalam kamar mandi.Jawab Melvin sambil kepanikan "Ooh tuh bocah lagi di kamar nyokap lo,lagi main tuh bocah kayaknya"(bohongnya padahal Silvi sedang main diluar sana)."Ooh..." kata Jwan di dalam kamar mandi.

Melvin bergumam sendiri ke arah jendela sambil melihat-lihat apakah Silvi sudah datang "itu bocah main kemana yahh lama amat katanya main tapi gak pulang-pulang sampai sekarang,"

Memang Jwan sangat menyayangi Silvi seperti saudara kandung walau tidak ada hubungan darah dengannya,namun Jwan sudah mengganggap Silvi sebagai adik kandung sendiri.Itulah kenapa Jwan sangat menghawatirkan Silvi.

Tak lama Jwan keluar dari kamar mandi dan berbicara dengan Melvin "Pin menurut lo kasus tentang kecelakaan pak Julian yang punya perusahaan besar itu gimana? kemarin gue baru dapet informasi catatan panggilan dari handphone pak Julian,nah disitu ada salah satu nomer yang nggak di simpan,tapi dia selalu menerima panggilan nomer itu.Terus tanggal 18 Januari pukul 09.45 pagi dua hari sebelum kecelakaan korban dan tanggal 20 saat insiden terjadi,korban tiba-tiba menghubungi nomer itu padahal korban nggak pernah menghubungi dulu.Korban selalu menerima telepon tapi dua hari sebelum insiden korban menghubungi nomer itu,nggak hanya itu pin saat liat TKP kata tim forensik mereka menemukan adanya jejak kaki disekitar mobil korban."

"Hmm....terus lo udah coba introgasi keluarga korban?siapa tau mereka tau sesuatu gitu Hwan."jawab Melvin yang masih melihat ke arah jendela." Nah rencananya aku sama detektif Haris bakal coba ke rumah korban hari ini untuk tanya beberapa hal ke mereka." ujar Melvin yang sudah bersiap-siap hendak turun ke bawah untuk sarapan.

Brakk!!!....(bunyi pintu kamar tertutup)

"Iih mana sih tuh bocah awas kalo ketemu gue jitak nanti."kesalnya Melvin di dalam kamar.

***

(Di Ruang Makan)

"Pagi umii." sapa Jwan yang menarik kursi meja makan. "Pagi juga sayang sini sarapan,gimana kerja kamu nak?apa ada kesulitan?atau kalau merasa kesulitan kamu bisa ke Inggris buat meneruskan perusahaan papa?"kata Ariana,ibu Jwan yang duduk di hadapannya.

"Hmm nggak mi kayaknya sekarang aku udah terbiasa sama pekerjaan ini,umi nggak usah khawatir aku pasti baik-baik aja kan ada Allah." ucapnya setelah menelan makanan.Tiba-tiba datang Melvin dengan cengiran kudanya  "Tenang mi Hwan bakal baik-baik aja kan ada Melvin si ganteng anaknya umi hehehe." Jwan mengejek dan berkata "lah apa hubungannya coba?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indigo DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang