Satu : Perkara magang

64 20 76
                                    

Jadwal akhir bulanan ketika ingin demisioner dari organisasi sedang padat-padatnya. Ayuni rahmadianti, gadis tersebut salah satu yang aktif dalam organisasi 3 tahun belakangan ini.

" Gue cape banget astaga" keluhnya di ruang Bem, " kenapa Lo" tanya salah satu temannya yang bernama indah

Satu tahun belakangan ini, Ayuni masuk kedalam organisasi badan eksekutif mahasiswa. Menjadi divisi podekdok di kepanitiaan bukan lah hal mudah, tapi ia kerap sering kali di tunjuk di bagian divisi tersebut. Padahal aslinya ia termasuk anggota kastrad.

Ayuni menghembuskan nafas kasar, "Bulan ini banyak banget acaranya anjir"

"Ya namanya aja mau mubes jadi padet lah" balas indah

Dibulan ini ada 4 agenda acara, dan masih tetap Ayuni yang terpilih sebagai divisi podekdok atau di singkat pdd. Bukan apa-apa, menjadi pdd itu lebih berat, karna selain kita tidak masuk frame, saat acara dan setelahnya kita masih harus bekerja seperti meng-upload hasil ke media sosial.

Seperti hari ini, ia akan menyelenggarakan acara gathering di salah satu villa pegunungan selama 2 hari 1 malam.

" Eh Yun, Lo udah liat grup prodi belum?" Tanya Riri orang di sebrang sana.

" Hah? Emang kenapa ri ?"

" Lo buka grup dulu coba"

" Anjir hari Jum'at pcr ?" Tanyanya syok, karna seumur-umur dengan adanya virus Corona di Indonesia, ia tak mau yang namanya menjalankan PCR antigen.

" Iya, Lo bareng gue di RSUD, kayaknya kita magang di RS deh"

" Wahh serius Lo ? Gue gamau PCR Ri sumpah" keluhnya, " sama anjir gue juga, mau gimana lagi itu persyaratan nya. Kita ikutin ajalah"

"Yuniii" panggil orang tersebut salah satu teman satu divisi Ayuni , " kenapa?"

"Acaranya udah mau mulai, buruan Lo" ajaknya, "oiya Ri udah dulu ya, gue lagi acara nih. Nnti dilanjut, di sini gada sinyal anjir gue aja hospot temen"

" Najis ga modal Lo, dasar si paling sibuk" celetuk Riri, langsung dibalas kekehan oleh Ayuni.

Tak terasa kegiatan gathering ini telah selesai dilaksanakan, waktunya untuk pulang ke habitat masing-masing.

" Waduh gimana kegiatannya, seru" tanya mamahnya, " cape mah"

"Cape tapi tetep aja dilanjutin" celetuk papah nya, " ya namanya anak muda pa, biarin aja kali" sambung mamah.

______________________________

"Pembekalan di ruangan mana ri?" Tanya Ayuni pada Riri, " C1 Yun"

"Kalian pada ngapain di sini ?, Ayo masuk udah mau mulai" kata Bu Ani, salah satu kaprodi jurusan nya.

Ayuni adalah mahasiswa semester 7 program studi kesehatan masyarakat, jika ditanya mengapa ambil jurusan itu. Jawabannya hanya simpel "jurusan kesehatan yang ga pegang pasien dan ngitung-ngitung yaitu jurusan kesehatan masyarakat"

Tapi ternyata salah, niatnya masuk kesmas menghindari hitungan, ternyata hitungan masuk kedalam sks terpenting nya. Nasib sudah terlanjur nyempulung jadi sekalian aja nyebur.

Selama pembekalan, Ayuni dibuat bingung oleh penjelasan kaprodi. Selain otak dia yang mempunyai kapasitas di bawah standar, perjelasannya juga terlalu berbelit-belit.

"Yun, Lo ngerti gasi yang dijelasin tadi?" Tanya Riri, ayuni hanya menggelengkan kepala dengan lesu.

Riri menghela nafas, " gue kira otak gue yang di bawah rata-rata, ternyata Lo juga"

"Sialan Lo, emang dasarnya ga jelas ngejelasinnya"

Pembekalan usai sudah, mereka di perintahkan untuk mengambil buku panduan di ruangan kaprodi.

" Kenapa balik lagi?" Tanya Ayuni pada salah satu teman kelasnya Alex, " sekre prodinya belum datang" jawabnya.

"lah, gimana bisa ? Jam segini belum datang?" Sambung Riri.

Memang sedikit aneh kaprodi jurusan ini, suka seenaknya memang.

" Gue belum makan sumpah, buru-buru tadi pagi nya" keluh Ayuni, " sama gue juga, yuk makan kantin teknik" ajak Riri

Kantin terenak di kampus ini adalah kantin teknik atau kantin fakultas teknik, selain harganya terjangkau rasanya pun tak kalah enak. Ya walaupun harus menempuh jarak 2 fakultas sekitar 10 menitan.

" Besok Lo jangan lupa PCR ke RS, awas kalo sampe telat" Riri mengingat kan,

Ayuni termasuk dari sekian banyak warga di Indonesia tukang ngaret, ya umum saja sebenarnya karna tradisi di indo seperti itu kita sebagai warganya pun pasti seperti itu.

" Iye kalem"

Drtttttttt drttttttt, bunyi tersebut berasal dari tas ranselnya Riri, " angkat anjir, berisik banget dari tadi"

"Halo"

"Oiya Bu, saya sama Yuni masi di kantin"

"Hah? Sekarang Bu? Kita masih makan"

"Oh, oke siap Bu"

Ayuni tak tahu Riri sedang menelepon dengan siapa, " anjir, buru di suruh ke kaprodi"

"Hah? Gue belum abis anjir, nunggu abis dulu Bentaran" jawab Ayuni,

" Ga bisa, cepetan udah di tungguin. Ini taruhannya tempat magang anjir" ajak Riri sambil menarik tangan Ayuni

Ayuni menghela nafas kasar, " ayam guee yaallah" ucapnya tak rela

Karna ia baru saja makan beberapa suap, langsung di tarik Riri. Nasib ayam goreng yang baru di makan satu gigit sangat kasihan, ia juga sangat kasihan dengan cacing peliharaan di perutnya, jadi kekurangan nutrisi.

" Anjirr, gue pengen berkata kasarr yunnn sumpahhh!!" Teriak Riri, yang di panggil hanya memutar bola mata malas

" Gue kira kenapa anjir, emang dasar ya. Yallah berilah kesabaran buat Riri"

" Ga mau tau Lo harus tlaktir gue McD, ayam goreng gue terbuang sia-sia karna lo" tagih Ayuni, sedari perjalanan menuju kampus Riri menjanjikan akan mentlaktir nya McD

"Iya iya, masalah tlaktir Lo paling semangat 45. Dasar kaum gratisan" sindir Riri.

Sebenarnya Ayuni orang berada atau sultan, tapi yang namanya makanan gratis siapa yang mau nolak si, apalagi makanan enak ygyyy wkwk

POSITIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang