Jangan lupa votmen! <3
Song : NCT 127 - Lipstick
<<Lipstick>>
Your red lipstick.
Lipstik semerah wine. Sungguh menggairahkan dan memikat. Di antara cahaya gemerlap kelab elit itu, lipgloss nya yang mengkilap lebih menyilaukan dari pada apapun.
Wanita itu menyesap wine saat senyum tipis menghiasi bibir merahnya. Lekuk tubuhnya yang elok berpadu dengan gaun mini velvet berwana ungu tua. Pesona glamor sangat menyinari diri wanita itu.
Ran duduk di kursi bartender tidak jauh disampingnya, diam-diam mengamatinya dari balik ekor matanya. Ia menyesap wine yang juga dipesan wanita itu sambil sekali-kali mencuri pandang padanya. Omongan Rindo yang duduk di samping kanannya bahkan sama sekali tidak ia dengar.
Ran bertemu dengan wanita itu di kelab dua minggu yang lalu. Dan ia langsung jatuh pada pesona wanita itu saat lipstik merahnya menjebaknya dalam sekali tangkapan. Hanya saja Ran belum berani mengajaknya berkenalan dan berakhir menjadi seperti stalker gila yang hanya selalu terpaku menatap gerak-gerik wanita itu.
Crazy going so crazy, I'm addicted to you already
Dan selama dua minggu itu, sudah ada lebih dari seribu imajinasi tentang wanita itu yang terlintas di kepala Ran. Termasuk imajinasi yang paling berbahaya yang dimiliki setiap seorang pria.
Your lips don't lie, but sometimes sweetie, this time cutie
Let me feel it lips all on my skin
Ran sangat ingin merasakan bibir wanita itu di seluruh kulitnya. Terutama... sebaiknya kita tidak membahas detailnya. Atau yah, itu sudah cukup jelas bukan?
Ketika pikiran Ran masih sibuk dengannya, wanita itu bangkit dari duduknya dan hendak melangkah menjauh. Ran cepat menyadarinya, kepalanya menoleh dan mencari-cari kehadirannya dimana pun wanita itu memijakkan heelsnya.
Your lipstick as if you were to cast magic, change your lips, that's right you're witch, no turning back
Juga, saat wanita itu melewati di belakangnya, Ran bisa melihat sekilas bibirnya yang tersenyum ditujukan untuk Ran, matanya berbisik seolah menyihir Ran untuk segera mendekatinya.
Ran menahan napas secara tidak sadar. Itu artinya wanita itu menyadari saat Ran terus memerhatikannya! Ran harus bergerak mendekati wanita itu. Atau tidak dia akan meledak kegilaan!
Dan aroma wanita itu yang melayang-layang di udara saat ia melewati di belakangnya sungguh membuat Ran menggila. Sungguh menggoda, sungguh berbahaya dan sungguh menjebak terutama lipstik merahnya itu.
"Aniki, kau ini mendengarkan tidak sih?" Rindo mengernyit heran saat kepala kakaknya itu ditolehkan kebelakang bahkan hampir 360 derajat, ia bahkan takut kepala kakaknya itu putus.
"Uh-hm." Ran bergumam acuh, bangkit dari kursi, selagi matanya fokus pada punggung wanita itu yang semakin menjauh, ia pun segera berderap untuk menyusulnya. "Aku harus pergi."
Ran berderap cepat dan tidak mempedulikan Rindo yang terus memanggil namanya dari belakang. Ia tidak bisa kehilangan jejak wanita itu. Ia harus bergerak malam ini.
Passion of wine red, glammor violet, I just wanna kiss ya
Ran harus menciumnya malam ini juga.
Saat sudah di koridor gelap, dimana suara musik tidak terlalu kencang di tempat itu, wanita itu sedang berjalan menyusuri koridor dan Ran di belakangnya segera mempercepat langkah.
You are acting like a actress, shining status
Girl you dress to impress I embrace you I wanna get you in bed
Sejenak pandangan Ran tertuju pada pinggul wanita itu yang melenggok ke kanan dan kekiri dengan seksi. Ia menjilat dalam mulutnya dan menahan senyum. Seolah gaun mini yang terbalut sempurna di lekuknya yang seksi eksis hanya untuk menarik perhatian Ran.
Kemudian sekejap kilat Ran menarik sikunya dan segera memojokannya ke dinding. Wanita itu sedikit terkesiap dan berakhir menatap Ran dengan mata yang melebar terkejut.
Your lips don't lie, glossy lip gloss, burning liquid rouge, let me feel it lips all on my skin
Lagi dan lagi. Ran kembali terpana. Pemerah samar di pipinya berpadu sempurna dengan kilauan semerah anggur di bibir wanita itu. Apalagi saat tatap matanya yang menggiurkan hanya tertuju pada Ran. Ini semakin membuat Ran menggila. Wanita itu terlalu hot. Terlalu cantik. Ran telah jatuh cinta padanya.
Sebelah tangan Ran menumpu di dinding samping kepalanya, meng-kabedon wanita itu. Matanya menunduk kebawah dan menatap wanita itu. Senyum menawannya sengaja ia tunjukan untuk memikat sang wanita. "Siapa namamu, cantik?"
Wanita itu terdiam sejenak untuk menatap Ran, lalu hanya tersenyum kecil. "(Name), panggil saja (Name)." Katanya. "Pria tampan yang selalu memerhatikanku ini siapa gerangan?"
Ran tertawa kecil akibat kalimat flirty wanita itu, lalu berbisik serak tepat di telinganya. "Kau bisa memanggilku Ran Haitani, manis."
You are you but change faces every time, I'm swayed by you
So let me love you down, let me love you down girl
"Ran, ya." Senyum di bibir (Name) kembali mengembang. Saat sudut-sudut di bibirnya itu tertarik keatas, secara menggoda itu semakin mempercantik lipstiknya. Bahkan hal sekecil itu tidak luput dari perhatian Ran dan semakin membuatnya terbuai akan wanita itu.
"Lipstik merahmu terlihat sangat cantik di bibirmu," Jemari Ran terulur, ibu jarinya mengusap-usap kecil sudut bibir sampai area dagu (Name), sedikit menekan dagu wanita itu sehingga membuat bibir bawahnya tertarik kebawah secara sensual. Lalu dengan seringaian berbahaya yang terukir di wajahnya, Ran berkata, "Aku ingin membuatnya luntur dengan bibirku, boleh yah?"
(Name) hanya bisa tersenyum menikmati kemana arah malam panas ini berjalan. Sementara senyum wanita itu bagaikan sinyal hijau yang diterjemahkan oleh otak Ran, Ran pun seketika menabrakkan bibir miliknya dengan bibir (Name) dengan segenap gelora nafsu yang mengikuti di balik punggungnya.
Ran melumat intens bibir (Name) yang terasa lembut. Bibirnya ikut merasakan lembap di benda kenyal itu akibat lipgloss yang dikenakannya. Sesekali mencecap bibirnya yang semanis permen. Dengan lumatan Ran di bibir wanita itu, Ran sukses membuat lipstiknya luntur berantakan, menyebar di sudut-sudut bibir nya dan ikut berpindah sebagian pada bibir Ran yang kini telah memerah.
Ran menarik diri setelahnya. Ia memerhatikan wajah (Name) sejenak, lalu pandangannya menurun dan berhenti pada lipstiknya yang telah berantakan.
Ya, tuhan. Betapa cantiknya wanita itu. Rasanya jantung Ran akan meledak saat itu juga. Terlebih saat mata bulatnya mendongak menatap Ran terlihat begitu lugu berbanding terbalik dengan lipstik berantakannya yang terlihat erotis. Ran ingin membungkusnya pulang saat itu juga.
"Lipstikmu sudah berantakan, tuh." Ibu jari Ran menekan dan mengusap-usap bibir bawah (Name) dan membuat lipstik nya yang sudah berantakan semakin tersebar. Lalu, dengan tatapan menggelap dimabuk nafsu yang tertuju pada wanita itu, Ran pun berbisik, "Sekarang, aku ingin membawamu ke tempat tidur, yah?"
-End-
Author notes :
-Intinya Ran sang*e sama name pas dia pake lipstik merah
-Aku gak cantumin semua liriknya, hanya yang berhubungan dengan scene dan dialog aja~ yang kepo sama liriknya cari diyutub ajah <3
KAMU SEDANG MEMBACA
SONG FICTION (Anime X Female Reader)
FanficMenciptakan skenario di kepala saat mendengarkan lagu dan menuangkannya ke dalam tulisan~ Note !! -Oneshot -Bisa nsfw bisa tidak~ tergantung lagu~ Anime : Tokyo revengers, haikyuu, aot, jjk, demon slayer, dll