Chapter 1 : Public Figure

11 3 0
                                    

Hmmmm... Enaknya tes ombak dulu niee:))

Mana suaranya??

Jangan teriak beneran loh:) awoakwoak




~ Happy Reading ~


Buliran keringat mengalir di dahi serta pelipisnya. Hingga rambutnya terlihat basah dan sedikit lepek. Tetapi tubuh bongsor yang dimilikinya ini masih tetap lincah mengikuti irama lagu yang memenuhi ruangan yang cukup luas ini.

Ada kalanya ia berhenti sejenak untuk bergantian line-nya dengan teman-temannya. Meskipun line miliknya tak sebanyak milik para pria yang berposisi vokalis utama, rapper utama, ataupun yang lainnya. Karena posisinya disini sebagai lead dancer sekaligus center.

Visual? Tentu saja semua member memilikinya.

Tetapi, visual yang paling menonjol adalah visual lelaki yang menjadi lead dancer dari grup ini. Lee Jeno.

Pria dengan paras tampan nan terkesan tegas. Dan postur tubuhnya yang digandrungi para kaum hawa. Dia tampak sempurna. Tak heran jika ia menjadi seorang idol.

Setelah sekitar tiga menit lebih lagi diputar, akhirnya berhenti sesuai dengan durasinya. Para pria itu menatap diri mereka di pantulan cermin dengan nafas yang tersengal-sengal.

Beberapa detik setelahnya, mereka akhirnya melemaskan otot-otot mereka yang telah bekerja keras hari ini. Kemudian duduk melingkar untuk berbincang sejenak sebelum beristirahat di asrama mereka.

Lee Jeno, pria itu menyibak ponian rambutnya yang menutupi dahi. Memperlihatkan dahinya yang basah akibat keringatnya.

"Ah, latihan kali ini lebih melelahkan." keluh seseorang dari mereka.

"Aku rasa sama saja seperti biasanya." jawab yang lain.

"Hey, apa kalian lapar?" celetuk pria yang paling tua di antara mereka. Dan kompak semua anggota mengangguk. "Yah, sama aku juga." ucapnya.

"Lalu?"

"Apa?" tanya lelaki itu bingung pada teman-temannya.

"Kau tidak berniat mentraktir kami?" tanya salah seorang dari mereka.

Lelaki yang paling tua itu ber-oh ria, "Tidak. Aku hanya bertanya."

"Sialan kau." umpat lelaki yang lebih tua lainnya. Lee Jeno tergelak pelan mendengar perbincangan ini. Ini adalah salah satu hal yang ia sukai dalam berkarir sebagai idol. Memiliki teman seperjuangan yang sangat dekat seperti keluarga.

"Bukankah Lucas Hyung belum pernah mendapat giliran mentraktir?"

"Benar sekali. Sudah waktunya Lucas Hyung mentraktir kami sekarang." ucap Jeno menambahi. "Iya, lihat lah Changbin Hyung kasihan sekali, dompetnya terus menipis." ujar si member yang paling muda kedua.

"Aku bersyukur ada yang mengerti diriku juga." ucap Changbin menanggapi. Beda denga Lucas yang tampak menghela nafas samar. "Hey, kalian ini lupa atau bagaimana? Dia adalah anak orang kaya, berapa kali pun kita ditraktir olehnya maka hartanya tak akan habis." ucap lelaki yang paling tua tersebut.

"Jangan beralasan, kau ini juga seorang idol! Sudah jelas kau pasti juga memiliki banyak uang." timpal member tertua ketiga diantara mereka.

"Janganlah pelit kepada keluarga keduamu ini~" kini Changbin menanggapi lagi. Lucas pun pasrah karena diserang para member secara beruntun. Akhirnya dia mengalah saja daripada mendengar rengekan mereka. "Baiklah, baiklah. Aku traktir kalian." ucap pria itu dan para member bersorak gembira. Ada pula yang memeluk Lucas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Girl In My Dream | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang