OLD FRIEND

3.2K 326 8
                                    

Suasana canggung sangat terasa diantara dua manusia adam yang sampai saat ini belum mengeluarkan satu patah kata pun.

Mereka asik dengan pikiran dan dunia nya sendiri.

Haechan menghela napas nya pelan, tidak sanggup dengan moment akward ini.

"asing ya? seperti bukan kita." Ucap Haechan memecah suasana.

Pemuda didepan nya mendongakkan pandangan menatap mata Haechan lekat. Seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa mengalikan pandangan dari Haechan.

"aku tidak menyangka jika kita bisa sejauh ini, padahal dulu kita dekat loh." Ujar Haechan lagi.

Tangan pria didepan nya mengetuk ngetuk meja dengan ketukan yang teratur. Pandangan nya masih menatap Haechan tanpa mau beralih.

"aku merindukan mu." Setelah sekian tahun akhirnya kata itu mampu ia ucapkan. Kalimat yang selama ini terjebak ditenggorokan nya. Kalimat yang sedari dulu ingin ia ucapkan langsung didepan Haechan saat mereka bertemu.

Haechan terdiam, tidak tahu ingin merespon seperti apa, hatinya berulang kali ingin mengatakan bahwa ia juga sama rindunya dengan laki laki dihadapan nya ini, namun egonya lebih besar.

"aku benar-benar merindukan mu Lee Haechan." Pemuda itu menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya secara kasar, "maafkan aku."

"aku sudah memaafkan mu, Na Jaemin."

Haechan terdunduk, jarinya saling bertautan gusar, kebiasaan saat ia sedang gugup ataupun marah.

"Haechan tatap aku."

Tidak ingin menuruti kemauan Jaemin, Haechan masih terus menunduk sembari mengingat kembali kenangan yang sudah mereka lalui serta kenangan saat pertengkaran hebat diantara keduanya dimulai.

Masalah sepele yang diperbesar dan membuat semuanya berantakan.

Ini semua gara gara Yeri yang mengadu domba keduanya. Bukan hanya sekali namun berkali kali.

Puncaknya terjadi saat Yeri mengadu pada Jaemin jika Haechan telah melecehkan nya di Gudang belakang sekolah hanya karena merasa jika Jaemin lebih sering menghabiskan waktu bersama Yeri.

Dan dengan bodohnya Jaemin percaya semua perkataan Yeri tanpa mau meminta kejelasan yang benar. Setelah Yeri selesai mengadu, Jaemin langsung menuju kelas Haechan dan meninju kuat rahang Haechan berkali-kali. Tidak ada yang bisa menghentikan aksi Jaemin kala itu. Bahkan ketua kelas pun dibuat bungkam oleh sikap brutal Jaemin.

Jaemin melakukan nya seperti sedang dikuasai alcohol. Pukulan itu berlangsung lama dan berhenti saat Haechan mengeluarkan cipratan darah deras dari hidung dan juga mulutnya.

Setelah puas memberi pelajaran pada Haechan, Jaemin pergi begitu saja sembari menarik Yeri ikut dengan nya.

Hanya karena kesalahpahaman diantara keduanya mengakibatkan pertemanan yang sudah mereka lalui 17 tahun lamanya harus putus begitu saja.

"Lee Haechan tatap aku." Panggil Jaemin lagi.

Karena tidak tahan dengan diam nya Haechan, Jaemin memilih berpindah tempat duduk disamping Haechan lalu memeluk tubuh kurus Haechan dengan erat.

"maaf, maaf..... aku bodoh, maafkan aku."

Jaemin menyesal. Sungguh.

Ia sudah tahu kebenarannya sejak 3 bulan setelah insiden dimana ia menghajar habis tubuh Haechan.

kala itu ia sedang makan bersama Yeri dan tidak sengaja melihat pesan dari seseorang di ponsel Yeri yang berisikan seseorang sedang menagih uang pada wanita itu, karena rasa penasaran nya yang tinggi, Jaemin nekat membuka pesan itu, membacanya dari awal hingga selesai.

PUDU BEAR ~ Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang