• luciole 46

279 54 0
                                    

•luciole•

Menjelang sore, yang tersisa di ruang rawat Minho hanya Chan dan Juyeon. Mama mereka sudah pulang. Minho sudah tidur setelah sibuk marah-marah karena kenyataan yang baru ia ketahui tentang Chan.

Dua lelaki itu juga tidak mengerti, tapi si manis tidak berhenti mengoceh tentang kekesalannya. Sesekali juga tangannya bergerak untuk memukul Chan. Berakhir ia yang lelah sendiri dan sekarang tidur.

Setelah lelaki manis itu tidur, Chan menyelimutinya dengan benar dan berniat untuk istirahat juga. Mama mereka pulang beberapa saat setelah Minho tidur.

Juyeon tadinya akan pulang juga. Tapi tidak jadi karena ia ingin memberantas habis semua tanda tanya di kepalanya. Mumpung Minho masih tidur juga kan. Karena jika si manis itu bangun, ia akan menjadi sangat manja dengan kakaknya itu. Bahkan Juyeon juga tidak mengerti kenapa sahabatnya itu jadi seperti itu. Padahal dulu, melihat Chan saja ia tidak mau.

Chan sudah duduk di sofa. Ia akan membaringkan tubuhnya di sana tapi masih ada Juyeon. Jadinya ia menoleh dan menatap sang adik dengan tatapan malasnya.

"Pulang sana lo." Ucap lelaki Bang itu kemudian.

"Lo ngusir gue?" Tanya lelaki Lee yang lain itu tidak terima.

"Barusan lo dengar gue bilang apa?"

Juyeon mendengus, tapi tidak beranjak sama sekali dari tempatnya. Lelaki itu hanya melempar tatapannya ke sembarang arah sebelum kembali menatap sang kakak.

"Gue belum mau pulang, bang."

"Lo mau apa lagi? Dari kemarin-kemarin lo minta ketemu sama Minho, udah gue turutin. Terus mau apa lagi?"

"Dih, setelah lo bikin gue jadi kayak orang bego, lo masih nanya gue mau apa?"

Chan mendengus malas. Tidak langsung menjawab pertanyaan adiknya itu, ia lebih memilih untuk menatap Minho sesaat dulu. Barulah setelah itu ia menjawab sang adik.

"Dari awal, emang gue yang nyembunyiin Minho."

"Maksud lo?"

"Ya sebenarnya gue tahu Minho di mana. Dia gak pernah hilang sebelum dibawa sama Changbin. Dia ada sama gue."

"Jadi, waktu lo balik dari Paris gara-gara gak dikabarin sama gue soal Minho itu apaan, anjir? Reaksi lo pas gue bilang Minho hilang itu juga apa, setan?"

"Ya sengaja, Ju." Jawab lelaki Bang itu kemudian. "Minho bilang kalo ayahnya itu stres, suka mukulin dia. Jadi gue udah nebak, pas gue nyuruh lo ketemu sama dia, dia pasti dipukulin. Makanya, gue minta Seungmin sama mama buat ke rumahnya setelah hari itu. Dan bener kan, dia gak sadar sampe harus masuk rumah sakit. Gue sengaja kayak gitu biar gak ada yang tahu dia di mana."

"Kenapa lo minta mama sama temen lo itu buat nolongin dia? Gak gue aja."

"Ayahnya masih bebas, kalo Minho tiba-tiba hilang orang yang bakal dicurigain paling awal ya lo. Karna lo paling deket sama dia. Jadi ya gue minta tolong Seungmin."

"Tapi, Seungmin itu kan udah nikah sama Changbin, lo gak mikir kalo dia bakal serahin Minho ke Changbin."

"Enggak, karna gue tahu hubungan mereka gak baik-baik aja. Lo pikir kenapa Changbin sampe bisa dijodohin sama Minho padahal dia udah nikah? Dia nikahin Seungmin, tapi orang tuanya bahkan gak tahu."

"Sialan, bangsat banget tuh orang."

"Terus pas Minho diculik Changbin, itu di luar rencana. Seungmin bilang Minho bosan makanya minta keluar. Jadi, dia bawah Minho ke rumah sakit. Gak tahunya malah ketemu Changbin di sana dan dibawa."

"Kok dibawa ke rumah sakit sih?"

"Dia dokter."

"Anjir, dokter, hacker, kaya raya. Bisa-bisanya Changbin nyia-nyiain yang kayak gitu."

Chan mengendik. Selanjutnya kembali menatap Minho yang masih terlelap di sana. Sebuah senyum kecil kembali tercipta di wajahnya. Rasa syukur kembali ia panjatkan karena dapat melihat si manis kembali baik-baik saja.

"Tapi bentar deh, bang. Lo bilang kalo Minho bilang sama lo ayahnya stres, suka mukulin dia?" Juyeon mengajukan pertanyaan lain dan Chan langsung mengangguk sebagai jawaban. "Anjir, kok dia gak pernah bilang sama gue? Gue udah bareng dia dari kecil loh, DARI KECIL! Bisa-bisanya dia lebih milih buat ngasih tahu lo tapi gue enggak."

Chan mengendik lagi, "Ya mana gue tahu."

"Wah, sialan tuh bocah. Untung gue sayang."

"Gue lebih sayang sih."

"Iya anjir, bucin sial."

"Btw bang, setelah keluar dari sini, dia mau lo bawa ke mana?" Tanya Juyeon lagi. "Dia pasti gak mau balik ke rumahnya."

Diam sesaat lagi, Chan kembali menatap Minho sebelum menatap sang adik dan menjawab pertanyaan itu.

"Belum tahu juga." Jawab lelaki Bang itu. "Gak mungkin gue bawa buat tinggal di rumah. Urusan gue sama papa aja belum kelar. Mau gue suruh tinggal di rumah lama gue, dia pasti gak mau. Dibawa buat tinggal sama Seungmin, dia pasti lebih gak mau lagi."

"Hm, dia pasti gak mau. Baru beberapa jam ini, tapi gue liat dia udah manja banget sama lo."

"Gue juga gak tahu kenapa gitu."

•luciole•




thank you...

l u c i o l e •• banginho/minchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang