Prolog

131 29 4
                                    


His Wife!


Part one: the Wedding day


.
.
.

Erwin Smith x Reader


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gaun putih yang menawan, ukiran senyum menyempurnakan nya. Tangan yang saling menggenggam, meski tak terlihat raut kebahagiaan. Di sana mereka menjelma bagai pasangan ter romantis tahun ini.

Para puan yang hadir seakan merasa iri.
Menatap sang pengantin pria yang gagah, juga dengan nama besar yang ia sandang sebagai pemimpin sayap kebebasan.

Dia berdiri tegap, tersenyum dan menanggapi obrolan ringan yang di layangkan orang di sekitarnya.

Seperti yang di harapkan dari komandan pasukan pengintai, Erwin Smith.

Pria itu kini berdiri sebagai seorang pengantin, tentu dengan seorang gadis di sampingnya. Gadis dengan wajah rupawan berambut Brunette.

Seorang bangsawan dari tembok Sina, juga keponakan dari Jenderal utama Darius Zackly.

Tentu pernikahan ini bukan lah semata mata hanya dari cinta, bahkan Erwin maupun (nama) sama sekali tak pernah saling berbicara satu sama lain.

Bisa di bilang pernikahan politik, untuk menguatkan posisi Erwin sebagai komandan baru, juga menjaga (nama) yang secara tidak langsung telah di buang oleh keluarganya sendiri.

Yah, hidup sebagai bangsawan tidak selalu menyenangkan.

"Erwin! Kau sangat tampan dengan setelan itu!" Petik Hange Zoe. Salah satu rekan Erwin.

"Berisik mata empat" desis si manusia terkuat, Atau Kapten Levi Ackerman.

Erwin tersenyum kecut, " Ya, terimakasih Hange" katanya.

(Nama) juga ikut menoleh, walaupun rasanya begitu gugup berada di dekat orang-orang yang selalu di juluki manusia penantang maut karena tugas mereka.

Tapi (nama) selalu menyukai mereka! Sungguh.

Untuk seorang bangsawan seperti nya, dia selalu memiliki cara untuk menyempatkan diri melihat ataupun membaca berita tentang mereka di koran pagi terbaru. Meski selalu hal menyedihkan yang tertulis.

"Hallo-" (Nama) akhirnya memberanikan diri untuk menyapa, yang langsung di sambut petikan girang dari Hange.

"Awww! Suaranya lembut sekali! Kau manis sekali (nama)-san~~" (nama) terkejut dengan reaksi Hange itu, tapi tak berlangsung lama ia hanya tertawa ramah menganggap reaksi Hange sangat lucu.

"Kau berlebihan Mayor Hange" balas (nama).

Levi berdecih melihat wajah Hange yang semakin merona dan senyum yang makin melebar.

Sementara Erwin hanya memperhatikan (nama), ah dia istrinya sekarang. Yang kini nampak terlarut bersama obrolan Hange.

Manik biru itu menatap emerald yang berbinar cerah saat Hange mengatakan petualangan di luar dinding dan juga pembahasan ringan tentang para Titan. Yang ternyata Hange cukup terobsesi dengan itu. Pipi (nama)  merona dengan senyum terukir lebih rileks, meski wajahnya mengerut jika Hange membahas tentang Titan.

"Suatu saat nanti, aku akan menangkap Titan imut itu hidup hidup lalu, lalu aku akan memperlihatkan nya padamu! Mereka itu mahluk unik, kau harus tau itu"   Ujar Hange dengan mengebu.

"Eh" (nama) kebingungan. Levi yang melihat itu mendesis kasar

"Tidak ada yang mau melihat Titan bodoh. meski dia di dandani seperti singa sirkus, Singa tetaplah singa" ujar Levi pedas, lalu dia pergi dari mereka bertiga.

Erwin nampak tidak berkomentar, ia seakan tengah memperhatikan perubahan raut wajah istrinya.

Seakan bertanya, bagaimana ia menanggapi hal itu?

"Ah maafkan aku, aku pasti membuat mu tak nyaman" Hange berkata.

Dia murung dan merutuki kecerobohan nya untuk membawa musuh umat manusia kedalam acara bahagia itu.

"Jangan merasa bersalah Mayor Hange, Kau telah mendedikasikan hidupmu sendiri untuk umat manusia, bahkan obsesimu yang tak biasa mungkin pada akhirnya akan menjadi jalan untuk mengetahui sesuatu. Bukan begitu?" (Nama) membalas.

Dia menggenggam tangan Hange, menatapnya tulus.

"Aku sangat senang bisa menjadi bagian dari kalian, meski mungkin aku tidak bisa secara langsung ikut bertarung dengan para Titan itu" (nama) tertawa ringan.

Hange terperangah "kau benar-benar malaikat!" Dia berujar.

"Erwin kau beruntung! (Nama) adalah malaikat!" Dia berseru heboh! (Nama) tertawa kecil, sangat anggun.

Diam-diam Erwin merasa keputusan untuk menyetujui pernikahan ini tidak lah salah.

(Nama) gadis yang tepat untuk menemaninya.



"Kau benar, Dia memang malaikat"

Bahkan saat wajahnya memerah, dia tak pernah tak terlihat tidak menarik.

Dia seperti mawar yang mekar.

"Sepertinya pengantin Pria menggoda istrinya ya!"

----


TBC

Picture Source Pinterest!

Jangan lupa vote dan simpan di perpus kamu ya!

Stay with me~~

Ciao!

His Wife (Erwin Smith)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang