Orlin menatap kedalam manik mata Sean. Ia tersenyum luluh atas perkataan manis Sean.
"Nee baiklah, aku akan melanjutkan terapi," Orlin menyetujui ucapan suaminya.
Sean merasa sangat senang. Ia memeluk dan berkali2 mencium kepala istrinya sesaat lalu melepas pelukannya.
"Haruskah kita mencobanya lagi? Sekarang?" Sean menatap Orlin memberikan dengan wajah mesumnya.
Orlin tertawa melihat tingkah suaminya yang menggemaskan saat sedang menginginkan'nya'.
Orlin kembali menatap Sean yang masih setia meminta jawabannya. Lalu Orlin tersenyum mengangguk, mengindahkan permintaan bayi besarnya.
Sean mendekatkan wajahnya pada Orlin. Mengecup sisa air mata pada pelupuk matanya. Mengangkat dagu Orlin dengan telunjungk tangannyanya, membuat mata keduanya bertemu saling menatap intens. Sean menyecap bibir ranum istrinya sesekali, semakin lama berubah menjadi kecupan hangat penuh tuntutan.
Tangan Sean tidak tinggal diam, ia membuka satu persatu kancing kemeja yang Orlin pakai, menanggalkan bra dengan satu tangannya sekaligus.
Ia mendorong Orlin hingga terbaring dibawah kungkungannya. Bibirnya mulai menyesap bibir manis itu.
"Mmmhh" desahan lolos dari mulut Orlin saat Sean menggigit gemas lidahnya.
Mulut Orlin lebih terbuka memberikan akses untuk lidah Sean menjelajah lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tali Takdir
Фанфик"Tugas mu hanya untuk mengandung anakku bukan mencintaiku." "Kau melanggar janjimu padaku, padanya, dan kontrak kita."