[D] 01.00 Personil Baru

11 7 4
                                    

Chapter 1- Personil Baru






"Why???? Kenapa harus aku? Aku kan sekolaaah!"

Minggu pagi Rayana dikagetkan oleh kedatangan sahabat sang kakak. Bukan gimana-gimana masalahnya ini bawa-bawa anak umur 3 tahun.

"Bukan kamu aja, sama kakak. Kita bagi tugas kalo kamu sekolah, Aze kakak yang jagain. Habis pulang sekolah kita tukeran," Jelas Ayana, kakak dari Rayana.

"Huum! Iya Ray... Entar gue kasih bonusan, ya ya ya?? mau bantuin gue ya?" Mohon Raina, bahkan tangannya menggoyangkan tangan Rayana.

Dilihatnya Aze yang duduk anteng sofa ruang keluarganya. Dia meringis membayangkan bagaimana nanti sebulannya akan diisi dengan anak itu. Kalau dilihat-lihat Aze itu pendiam, engga banyak tingkah, cuma masa dia jadi babysitter????

Rayana berpikir kembali akan tawaran Raina yang akan memberinya bonus. Lumayan juga dia bisa beli md boyband kesayangannya.

"Bonusanya berapa?" Tanya Rayana dengan wajah datar tanpa melihat sang lawan bicara.

Raina tersenyum cerah, "Adalah entar gue transfer, apa perlu gue transfer sekarang nih? Nih gue transfer buat minggu ini, sekalian buat Aze."

Raina membuka hape dan membuka aplikasi m-banking nya. Rayana berpindah untuk duduk disamping Aze. Setelah pindahpun Aze tidak banyak gerak. Aze fokus dengan kartun didepan tivi.

Sepertinya gak buruk buat nerima itu. Toh, dia jagain dari pulang sekolah sampai kakaknya pulang aja. Rayana mengangguk lalu dia menepuk lengan Aze.

"Oke! Semoga betah ya sama Kak Raya,"

Katanya manis walau tak mendapat balasan dari bocah didepannya.

*

Sepanjang hari Rayana dan Aze habiskan dengan rebahan dan nonton tivi diruang keluarga. Tenyata Aze sesuka itu dengan kartun, kartun apa saja yang tampil dibenda itu dia lihat. Rayana juga berpikir bahwa mengurus Aze tak begitu susah.

Dia hanya perlu menemani bocah itu menonton semua kartun yang ada. Seperti saat ini, Aze dengan tenang membaringkan badannya diatas kasur- yang dengan sengaja dipindahkan di depan tivi khusus untuk anak itu.

Ayana memang tidak ada dirumah, karena memang dia selalu jaga malam disalah satu rumah sakit didekat rumahnya. Sedangkan kedua orangtuanya memang tidak tinggal dengan mereka.

Jadilah Rayana dan Aze, ditambah mbak Ina- Asisten rumah tangga, mereka ber-tiga yang ada dirumah. Ya setidaknya ditambah Aze suasana rumah tidak sesepi biasanya.

"Aze gak ngantuk?" Tanya Rayana lembut. Kalau boleh Rayana jujur dia tidak begitu pintar untuk mengurus anak kecil. Tapi berbekal ajaran sang sahabatnya- Dera dia sedikit lebih bisa.

Aze menatap Rayana lalu mengangguk. Tak banyak obrolan antara ke-duanya mungkin karena baru pertama bertemu dan belum kenal. Rayana lantas mematikan tivi.

"Okey... sekarang kita gosok gigi dulu ya! Let's go!!!"

Rayana berdiri hendak menggendong Aze, tapi bocah itu malah menolak. "Aje mau jalan,"

"Oke! Siaap kita let's go ke kamar mandiii," Semangatnya menggandeng tangan mungil Aze.

Setelah menggosok gigi, mereka berdua masuk ke kamar Rayana dan tidur. Merasa bahwa Aze yang tak nyaman dalam tidurnya Rayana terbangun dan bertanya.

"Aze kenapa sayang kok tidurnya gak nyaman?"

Aze menggeleng, tetapi raut wajahnya menyatakan lain. Dengan bibir membentuk lengkungan kebawah dan mata yang berkaca-kaca, Rayana jadi tak tega.

"Kenapa? cerita sama kakak..."

"Mama..." ucap Aze pelan dengan suara bergetar.

Rayana jadi tau, tenyata anak umur 3 tahun itu sedang merindukan mamanya. Padahal baru ditinggal beberapa jam, karena tak tega Rayana lantas merentangkan tangannya.

"Aduuuu... ganteng kangen mama Raina..."

Aze berdiri membalas pelukan Rayana, bersembunyi dicelukan leher Rayana. Dia berdiri berkeliling didalam kamar.

Jari-jari Rayana mengelus ramput Aze ber-irama. Menggoyangkan gendongan nya kekanan dan kekiri, bermaksut agar Aze tenang dan tertidur. Hal itu membuahkan hasil lihat saja siapa pun pasti akan terharu bila melihat ke-dua anak itu tidur diatas kasur dengan berpelukan.




a/n

selamatt berpuasaaaa🤍

✧dia, adji | park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang