Setahun setelah pernikahan mereka, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia, Bendera merah putih pun juga diizinkan untuk dikibarkan.Fatmawati memperoleh kain bendera tersebut dari seorang perwira Jepang. perwira itu bernama Shimizu.
Kemudian terlintaslah di benak Fatmawati, bahwa diperlukan bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56 Jakarta, masa Proklamasi dilakukan.
"Bagaimana jika aku menjahit bendera untuk Indonesia " batin fatmawati
Ia menjahit sendiri dengan tangan, karena dokter melarangnya menggunakan mesin kaki.
Fatmawati memperoleh kain bendera tersebut dari seorang perwira Jepang. Saat ditanya siapa nama perwira itu ia tidak ingat. Belakangan diketahui perwira itu bernama Shimizu.
Dengan telaten dan sepenuh hati fatmawati menjahit bendera sang saka merah putih
Dan usaha tidak sia sia akhir ny Fatmawati mampu menyelesaikan jahitan nyaa dan jadilah bendera pusaka sang saka merah putih,
Fatmawati Menjahit Bendera Pusaka, Butuh Waktu Dua Hari. Yg
di kibarkan di Pegangsaan 56 Jakarta, masa Proklamasi dilakukan.Sang Saka Merah Putih dikibarkan untuk pertama kalinya pada 17 Agustus 1945 bersamaan dengan proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama RI, Ir. Soekarno.
Sejak tahun 1969, bendera yang dikibarkan di Istana Kepresidenan bukanlah bendera pusaka yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945, melainkan duplikatnya. Bendera pusaka telah dipensiunkan untuk menjaga ketahanannnya sebagai benda sejarah