3 bulan sebelumnya.....KLANG..!!!!
Dentang nyaring suara khas kaleng minuman bergema memecah kesunyian malam di jalan dekat jembatan.
Oh...rupa-rupanya sang kaleng minuman tadi telah menjelma menjadi bola yang di tendang oleh kaki seseorang. Kaki mungil yang mampu menghasilkan tendangan yang begitu kuat hingga menghasilkan bunyi yang begitu lantang, hanya ada satu kemungkinan....
Dia sedang GABUT.
Malam ini begitu suntuk, banyak hal yang menggelayuti pikiran wanita itu.
Sintia namanya.
Dia kebetulan tengah merasa frustasi akan pekerjaannya. Dia berjalan kesana kemari tak tentu arah. Berharap dengan berjalan kaki, otak nya mampu menghasilkan solusi.
Tapi tunggu...
Apa itu...???
Di ujung jalan dekat jembatan, matanya menangkap sosok berbaju putih, berambut hitam terurai, memegangi pembatas besi, dan mpak melihat ke bawah, dimana hanya ada sungai nan gelap yang ada di sana.
Kuntilanak...??!!!!
Wow..!!!
Rejeki nomplok ini namanya.
Neneknya pernah berkata jika ketemu kuntilanak dan berhasil menancapkan paku di kepalanya, terus kemudian di jadikan piaraan, hidupnya bakal jadi kaya.
Pucuk dicinta kuntilanak pun tiba, kesempatan langka bisa ketemu sama miss kunti ini di jalan. Siapa tahu itu kun-kun mau diajak kerjasama.
Dengan berani Sintia mendekati. Sosok itu masih setia memegangi besi jembatan, tak bergeming seolah tak ada yang mampu menarik perhatiannya.
Tunggu sebentar....
Memangnya ada ya kuntilanak memakai sendal jepit swallow??? Bukankah seharusnya melayang???
Sintia jadi curiga, ini kuntilanak apa sandal bolong?
Sintia sengaja mengarahkan pandangan ke bagian punggung. Tak ada lubang, maupun darah, apalagi belatung. Hiaakksss...tak ada sama sekali.
Fiks...ini sih manusia.
Tapi...ngapain wanita malam-malam begini berdiri dekat jembatan???
Hem....hanya ada satu kemungkinan.
"Ekhem...permisi, kalau boleh tahu kamu lagi ngeliatin apa ya di bawah??"
Kepala yang tadinya tertunduk tertutup rapat oleh rambut hitam panjang itu nampak bergerak menegakkan badannya. Sedetik kemudian kepala itu menoleh ke arah Sintia.
Sintia terhenyak...
Dari penglihatannya, Sintia melihat raut wajah cuek, terkesan judes, seorang gadis muda, dingin, penuh amarah. Entahlah, mungkin karena ritual nya terngganggu makhluk tak jelas macam Sintia. Tapi...entah kenapa Sintia justru melihat kerapuhan yang sangat jelas dibalik wajah sangar itu.
"Kamu....kenapa...???"
Hening....
"Mau bunuh diri ya...???"
Sunyi....
"Kamu...lagi punya masalah berat ya..???"
Kacang....kacang....
Sinta menghembuskan napas.
"Ku tebak, pasti masalah ekonomi??? Benar kan???"
'Maaf, Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taipan Kok...PELIT
RomanceQ : Apa yang paling membosankan dalam hidup Riani...???? A : Ia paling bosan dengan HIDUP. Q : Apa yang paling menyebalkan bagi Riani...??? A : Ia dilarang MATI, dan di wajibkan untuk terus HIDUP..... See, menyebalkan bukan !!! Ketika kamu memutuska...