[1]

6.1K 428 94
                                    

MY MIRACLE
______________


Malam itu, malam yang di hiasi hujan deras, suara guntur yang kuat, angin kencang serta petir menyambar.

Sakura mengeratkan selimut di tubuhnya sembari menutup jendela yang terbuka karena angin, setelah itu menatap keluar sambil terdiam, kapankah hujan ini akan berhenti?

Ting-Tong.. ting-tong..

Suara bel rumahnya berbunyi, itu sudah pasti membuat pemilik kediaman akan bertanya-tanya, bahwa siapakah tamu yang datang di saat cuaca terlihat tidak bagus seperti ini.

Tidak begitu lama Sakura untuk keherangan di tempatnya, segera gadis itu mendekati pintu utama rumahnya untuk mengetahui tamunya.

Cekklekk.

Bruk!

"Hinata?"

DUAARRR!

Suara petir di luar sana membuat Sakura menarik tubuh Hinata masuk ke dalam rumahnya, di mana gadis itu tampak menangis didalam pelukannya.

"Hiks.. hiks.. Sakura-chan, tolong aku."

Hinata melepaskan pelukannya, menggenggam tangan Sakura lalu menangis tanpa henti di depannya, itu membuat Sakura cemas, kenapa sahabatnya datang semalam ini bahkan di saat cuaca buruk seperti ini.

"Ada apa? Apa semuanya sangat buruk?"

Suara Sakura terdengar sangat lembut, melepaskan selimut di tubuhnya, ia memberikannya ke tubuh Hinata yang basah itu, membuat tubuhnya sendiri hanya terbalut dress polos warna hitam lengan pendek serta rambut merah mudanya yang tersanggul.

"Hiks, sangat buruk Sakura-chan, aku sangat tidak ingin melepaskan laki-laki yang aku cintai." Isak Hinata menundukkan kepalanya sambil menangis.

Dengan pelan Sakura menarik dagu sahabatnya itu untuk menatapnya, hingga mata mereka bertemu, bisa Hinata lihat jika Sakura benar-benar peduli padanya, tatapannya terlihat sangat mengerti dan tulus.

"Ada apa dengan kekasihmu? Namanya Naruto-san bukan? Kenapa dengannya?"

Hinata menggelengkan kepalanya, menggenggam tangan Sakura di dagunya dan meletakkannya ke pipinya.

"Masalahnya bukan dari Naruto-kun, Sakura-chan." Bisik Hinata.

"Hm?" Sakura masih setia mendengarkannya, bahwa masalah apakah yang sahabatnya ini miliki, hingga menemuinya dalam keadaan sekacau ini.

"Semuanya hiks, ada padaku." Tutur Hinata, melanjutkan ucapannya yang tertunda tadi.

"Katakan, apa yang bisa aku bantu?" Kini Sakura mulai menanyakan, harus bagaimana dirinya agar menemukan solusi untuk sahabatnya.

Bagi Hinata, ini sulit dirinya beritahukan, tetapi! Menjadi egois harus dirinya lakukan demi hidup bahagianya nanti.

Dengan serius, Hinata menatap mata emerald Sakura, mata yang indah dan bagaikan permata giok itu, yang memiliki kesungguhan hati yang tulus.

"Maukah kau menolong ku? Apapun itu, Sakura-chan?" Bisik Hinata, suaranya terdengar bergetar.

"Ya, tentu." Jawab Sakura, begitu menyakinkan, membuat Hinata sangat berharap jawaban itu tidak akan berubah.

MY MIRACLE || SASUSAKU 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang