Flashback On
Sean dan Jennie saat ini sedang berada di salah satu taman tidak jauh dari rumah Jennie tadi pagi sekali Sean datang ke rumahnya kebetulan juga ini hari minggu jadi bisa sekalian jogging bersama. Sekarang mereka sedang duduk di salah satu bangku yang ada di taman setelah tadi jogging mengelilingi taman. Dari awal mereka tiba di taman tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka Jennie hanya diam saja bahkan sorot mata kucingnya terlihat kosong.
"Jen nich di minum dulu airnya" ucap lelaki berambut blonde itu menyodorkan sebotol air mineral
Jennie diam tak menjawab tetapi dia mengambilnya dari tangan Sean kemudian meminumya.
Suasana hening kembali terjadi karena Jennie hanya diam melamun dengan tatapan kosong. Sean yang sudah merasa bosan dengan keheningan akhirnya memutuskan untuk membuka suara terlebih dahulu
"Jen bagaimana? Kamu udah ngrasa baikan?"
Jennie yang duduk di sebelah Sean pun menoleh "sudah lebih baik" ia tersenyum paksa
"Syukurlah. Mulai saat ini kamu jangan sedih lagi ya, ada aku yang akan hibur kamu. Aku ngrasa sedih kalau liat kamu kayak kemarin lagi."
Jennie tak menjawab ia hanya menyunggingkan senyuman.
Akhirnya Sean memberanikan diri menggeser duduknya agar lebih dekat kemudian dia menggenggam tangan Jennie. Jennie sempat terkejut tapi dia memilih untuk diam
"Jen please lihat mata aku" pinta Sean, dan Jennie pun menurut
"Jen kamu mau gak jadi pacar aku? Aku pengen selalu ada di dekat kamu buat jagain kamu terus. Aku janji bakal bahagiain kamu, aku janji enggak akan bikin kamu nangis aku akan selalu bikin kamu tersenyum terus, apalagi sampai aku nyakitin kamu. Maaf mungkin ini terlalu cepat buat kamu jujur aja sebenernya aku udah lama suka sama kamu tapi aku gak berani buat ungkapin.
Wanita berpipi mandu itu hanya diam dia sedang mencerna setiap kata kata yang keluar dari mulut Sean.
Jennie bimbang harus menerima atau menolak pernyataan cinta lelaki bertubuh tinngi itu karena sejujurnya tidak ada sedikitpun perasaan itu untuk Sean. Tidak bisa di pungkiri Jennie juga ingin segera melupakan Lim tapi di dalam hatinya masih banyak keraguan. Dan sebenarnya sampai saat ini Jennie masih sangat mencintai sang mantan tapi dia juga tidak mau terus menerus memikirkan Lim yang jelas jelas sudah menyakiti hatinya. Sudah dua bulan lamanya dia menyia nyiakan waktunya hanya untuk meratapi nasibnya. kalau dia menolak Sean dia merasa kasihan serta tidak enak karena selama ini Sean lah yang selalu menemaninya dengan sabar.
"Apa aku coba terima Sean saja ya, setidaknya dia bisa bantu aku buat lupain Lim dan mungkin saja nanti seiring berjalannya waktu aku bisa cinta sama dia kan, kalau gitu aku coba saja lah" final Jennie
Akhirnya Jennie mengangguk sebagai jawaban. Sean pun tersenyum senang karena Jennie mau menerima cintanya.
"Eum Sean.. apa kamu serius dengan ucapan kamu tadi? " tanya Jennie
"Hmm aku serius Jen, aku janji sama kamu aku bakal selalu bahagiain kamu. Kamu bisa pegang janji aku" ucap Sean memperlihatkan kelingkingnya
Jennie mengangguk yakin mendengar kesungguhan Sean mereka pun saling menautkan kelingking sebagai janji. Sean pun membawa Jennie ke dalam pelukannya "terima kasih Jen kamu udah mau mencoba nerima aku, aku tulus cinta dan sayang sama kamu. Tidak apa jika belum ada cinta buat aku tapi aku bakal sabar nungguin dan berusaha agar kamu bisa sepenuhnya mencintai aku"
Cup.. Sean mencium kening Jennie sebagai tanda cintanya. Jennie terkejut dengan perlakuan Sean yang tiba tiba saja menciumnya itu, dia hanya memberikan senyuman seadanya dan mengangguk.
"Ya sudah kalau gitu kita pulang sekarang aja ya Jen, hari juga udah mulai siang. Kamu juga udah pasti lapar kan?
"Iya" jawab Jennie singkat
"Kalau gitu ayo kita mampir dulu ke tempat makan favorite aku" ajak Sean antusias
Jennie menggelengkan kepala "tidak usah Sean aku mau langsung pulang nanti aku makan di rumah aja, mama juga pasti udah masak"
Raut wajah wajah kecewa terpancar jelas di wajah Sean "ya udah gapapa kalau kamu maunya gitu, ayok aku antar pulang sekarang" ajak Sean menggandeng tangan Jennie menuju parkiran mobil.
Sepuluh menit kemudian mobil Sean sudah berhenti di depan rumah Jennie
Jennie pun segera beranjak dari duduknya tapi Sean menahan tangannya dan mendekatkan bibirnya ke arah kening Jennie kemudian mengecupnya.
Cup.. Sean memberikan senyuman manisnya
"Sekali lagi terima kasih ya Jen. Ohya nanti Kamu langsung makan ya setelah ini aku gak mau kamu sakit. kalau gitu aku pulang dulu ya" pamit Sean
"Hmm.. kamu juga ya hati hati" Jennie tersenyum kecil kemudian dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Sean pun segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah Jennie.
Kini akhirnya Jennie dan Sean menjadi sepasang kekasih setelah bertahun tahun lamanya Sean memendam cinta untuk Jennie sahabatnya. Tepat dua bulan setelah Jennie putus dari Lim sang mantan kekasih. Sebagai informasi Jennie dan Lim sudah berpacaran selama 4 tahun lamanya bahkan mereka akan melakukan pertunangan tapi sayang rencana itu gagal lantaran Lim berselingkuh di belakang Jennie seminggu sebelum acara pertunangannya.
Jennie sudah pasti kecewa bahkan sangat marah atas perbuatan Lim hingga Jennie benar benar menutup dirinya dia terus menerus mendekam di dalam kamar dan hampir saja membuatnya depresi. Keluarganya hanya bisa pasrah mereka sudah lelah. Segala upaya sudah di lakukan tapi tetap saja tidak berhasil membujuk Jennie beruntung ada Sean yang selalu datang ke rumah Jennie untuk melihat keadaannya setiap hari dan berusaha membujuknya pelan pelan. Usaha dan kesabaran Sean tidak sia sia pada akhirnya Jennie mulai luluh dia sudah tidak mengurung dirinya di kamar bahkan sudah mulai membuka diri lagi. Sean sangat bersyukur atas itu dia berjanji akan selalu menjaga Jennie dan menghiburnya agar Jennie tidak sedih dan terus terusan memikirkan Lim kembali.
Sebelum akhirnya Jennie bertemu kembali dengan Lim sang mantan dan merubah semuanya....
Flashback Off
"Semoga kelak kamu tidak menyesalinya, Karena kamu udah menyia nyiakan ketulusan cintaku selama ini Jen"
"Aku mohon jangan tinggalin aku, aku gak mau kehilangan kamu Sean. Aku sayang banget sama kamu, please maafin aku ya. Hiks" tangisan Jennie pun semakin pecah
"Tenang Jen aku gak akan ninggalin kamu, hanya saja jarak dan status kita yang sudah berbeda. Kamu udah bukan pacar aku lagi tapi kamu jangan takut Aku akan selalu ada buat kamu sebagai teman mulai saat ini. Maaf kalo aku belum jadi seperti dia yang selalu bisa bikin kamu selalu ketawa dan bahagia. Sekarang Jaga diri kamu baik baik ya Jen semoga kamu selalu bahagia dengan pilihan kamu" tut Sean mengakhiri sambungan telfonnya.
Kini Jennie hanya bisa menangis yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan. sekarang ia sudah kehilangan Sean laki laki yang sudah tulus mencintainya selama ini tetapi malah ia sia sia kan.
"Maafkan aku Sean aku sudah menyakiti hatimu"
END
"Jangan memulai hubungan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya"
Terima Kasih maaf kalo gak bagus ceritanya.