1

503 81 6
                                    

UZUMAKI Naruto mengamati gadis berambut panjang itu dari dalam kelasnya, melalui jendela kaca yang bersih karena setiap pagi petugas kebersihan kelas selalu mengelap kaca tersebut dengan kain setengah basah. Dari sudut pandang bola mata birunya nampak sekali sedang terjadi adu mulut antara gadis itu dengan anak laki-laki dari kelas sebelah. 

Sepengetahuan Naruto, Hyuga Hinata dan Ootsutsuki Toneri resmi berstatus sebagai pasangan dua bulan lalu. Kabar itu berembus cepat di seluruh sekolah karena Ootsutsuki Toneri terkenal suka berganti-ganti pacar. Belum lagi cara yang digunakan oleh Toneri saat menembak Hinata bisa dikatakan cukup heboh. Kembang api yang dipesan secara khusus, bertuliskan nama Hyuga Hinata dan tentunya hal semacam itu cukup untuk membuat gadis manis seperti Hinata luluh.

Ah mengapa kau tahu banyak soal ini Naruto?!

"Cupu banget," Uchiha Sasuke mencibir. Anak bungsu dari pasangan Uchiha yang ternama itu, memang punya gaya bicara yang kurang ramah. "Kau sudah sadar ya kalau ternyata wajahmu jelek makanya tidak percaya diri buat mendekati sepupunya Neji?"

Berteman selama belasan tahun dengan Sasuke membuat Naruto mengerti bahwa love language sahabatnya itu memang aneh sekaligus unik. Mencibir dan adu mulut dengan Naruto adalah hal yang disukai oleh Sasuke. "Cih," Naruto mendecih matanya dan mata Sasuke bertemu. "Aku bisa merebut dia kapan pun dari si Toneri sialan itu. Standard lelaki yang disukai sama perempuan jepang memang aneh. Di luar negeri lelaki eksotis sepertiku digandrungi banyak perempuan tahu!"

Sasuke memutar bola matanya. "Ah masa, buktinya pernyataan cintamu tidak pernah diterima oleh Sakura, dan sekarang malah berakhir menyedihkan dengan menjadi secret admirer. Jangan bilang kau sudah siap untuk menjadi perusak hubungan orang lain?"

"Dih," Kedua alis Naruto saling betumpu. "Pernyataan cintaku untuk Sakura itu karena aku tidak mau kalah denganmu. Dan itu cuman kenangan masa kecil yang konyol."

Sasuke tahu itu. Naruto memang sempat beberapa kali menyatakan cinta kepada kekasihnya, Haruno Sakura. Tetapi Sasuke tahu bahwa perasaan yang Naruto miliki untuk Sakura tidak lebih dari kasih sayang kepada teman masa kecil, hanya sebatas itu.

"Kalau kau memang sepercaya diri itu buktiin dong," Ucap Sasuke sambil berjalan menuju kafetaria sekolah. Naruto ada di sebelahnya. "Rebut si Hyuga itu, buat si Toneri malu."

"Sekarang aku masih malas. Nanti saja kalau aku sudah tidak malas." Sahut Naruto, mata biru lelaki itu masih memantau ke arah Hinata dan Toneri yang terlihat masih bersitegang.

....

Kegiatan belajar mengajar di Konoha High School selalu berakhir di pukul empat belas siang hari. Setelah kelas selesai, biasanya para siswa dan siswi akan melanjutkan hari dengan kegiatan ekstrakurikuler. Sebut saja klub basket konoha high school yang terdiri dari sembilan orang siswa tingkat dua yaitu, Hyuga Neji, Uzumaki Naruto, Sai, Uchiha Sasuke, Rock Lee, Inuzuka Kiba, Aburame Shino, Nara Shikamaru, and Akimichi Choji.

Siang ini klub basket yang diketuai oleh Hyuga Neji itu akan melakukan latihan, mengingat pekan olahraga musim panas akan dilangsungkan bulan depan. Tepatnya sebelum liburan musim panas dimulai. Posisi pemain inti diisi oleh Neji, Naruto, Sasuke, Kiba, dan Sai. Sisanya menunggu giliran bermain sebagai pemain cadangan.

Entah mengapa setiap berolahraga waktu berjalan dengan cepat. Satu jam sudah berlalu, Naruto mengakhiri sesi latihan dengan memasukkan bola ke dalam ring dengan jump shot yang sempurna. Tepukan tangan dari rekan-rekannya disambut oleh  Naruto dengan mengulas senyuman penuh kebanggaan.

"Mantap Nar," Kiba berkomentar dan memberi tepukan tangan yang riuh. "Pasti team basket Suna ketar-ketir kalau udah lihat Naruto turun ke lapangan."

"Semangat dan jiwa muda Naruto selalu berkobar, patut dicontoh..." Lee menimpali dengan antuasias.

"Keren sih," Sasuke baru berkomentar setelah meneguk setengah botol air mineral yang dibawakan oleh pacarnya. "Tapi cupu buat deketin si Hinata."

Sontak pandangan rekan-rekan team basketnya mengarah pada Naruto yang tengah berbaring di atas lapangan. Naruto menyimak dan mendengar dengan baik apa yang baru saja teman-temannya katakan, di dalam hatinya Naruto telah mengeluarkan sumpah serapah untuk Sasuke si rambut emo yang nyebelin itu.

"Dengar-dengar si Toneri habis kepergok jalan sama Saara, anak tingkat satu, junior kita."

Benar-benar kaum hawa adalah sumber gibah yang tidak bisa diragukan. Kalimat yang Sakura ucapkan dengan asal membuat Neji mengernyitkan keningnya.

Apa-apaan nih?

"Maksudnya?" Tanya Neji dengan nada suara tidak bersahabat.

"Iya. Kemarin Toneri beli mawar di toko bunga keluarga Ino, request ada kartu ucapannya juga, untuk Saara."

"Waduh," Kiba tahu betapa posesifnya Neji dengan saudara perempuannya itu. Karena sejak kecil Kiba tinggal di komplek perumahan yang sama dengan keluarga Hyuga. "Sikat Neji, kasih pelajaran tuh si sombong Toneri."

Naruto yang mendengar percakapan di antara teman-temannya itu lekas berdiri. Naruto berasumsi hal yang diperbincangkan oleh teman-temannya ini adalah alasan yang menyebabkan perdebatan antara Toneri dan Hinata yang dia lihat siang tadi.

Ternyata si Toneri itu tidak lebih dari lelaki gatal yang tidak tahu diri, sudah berpacaran dengan gadis seperti Hinata tetapi masih sana sini mau? Rendah sekali. Dasar Toneri sasimo.

"Nej," Naruto membuka suara untuk pertama kalinya setelah sejak tadi berdiam diri. "Suruh Hinata main ke lapangan sini dong."

"Hadeh Naruto kalau lagi kasmaran ngerepotin banget." Shikamaru akhirmya ikut terlibat dalam percakapan tidak jelas teman-temannya itu.

"Besok deh, semoga mau ya."

"Yes..." Naruto tersenyum lebar. Naruto sudah bertekad akan membuat Hinata jatuh cinta kepada dirinya. Dia berencana untuk membuat Hinata terpana dengan gaya bermain basketnya.


TBC

Semoga romcomnya dapet ygy:")

CLOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang