2 | HAI

1 0 0
                                    

Malam ini, iren menyiapkan cv yang diminta bu wati besok. Dengan penuh doa, bait demi bait, kalimat demi kalimat ia tulis. Tak lupa lampiran-lampiran pendukung di cv nya. Setelah selesai ia masukkan ke dalam amplop lamaran nya

Termenung ia menyenderkan kepalanya dimeja belajarnya, cuma satu yang ia inginkan. Membuat bahagia mamanya^^

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 saatnya ia beristirahat, naik kekasurnya tak lupa memakai selimut dan mematikan lampu kamar lalu menyalakan lampu tidurnya
*Goodnight*

**

Aroma nasi goreng tercium sampai kamar iren, ia tersenyum. Sepertinya mamanya sedang membuat nasi goreng kesukaannya, iren bergegas keluar dari kamar dan langsung ke meja makan.

"Hmmm... Love u maa". Cium kening mama iren

"Iya, too." Mama iren tersenyum melihat kelakuan anaknya

Teh hangat iren tuangkan kedalam dua gelas, piringnya sudah di isikan nasi goreng oleh mamanya

Makan dengan lahap, sampai bunyi."sendawa iren

"Mau mama ambilkan bekal untuk makan siang kamu nanti nak?"

"Boleh ma, tapi jangan banyak-banyak"

"Kenapa?"

"Takut gendut ma"

"Hmm"

*Iren dan mama tertawa

**

*Ruang Kepala Sekolah
Setelah memberikan cv nya ke bu wati, iren kembali menuju kelasnya

Iren membuka ponselnya, tidak ada notif yang penting, ia pun menutup kembali ponselnya

Berjalan melewati koridor-koridor sekolahannya, yang banyak akan kenangan-kenangannya selama tiga tahun iren bersekolah disini

Memotret sudut-sudut sekolahan dengan aesthestic ala iren, senyum kecil ia perlihatkan kala ia memotret, hingga sampai di depan kelasnya

Iren duduk di kursinya, memasang earphone sembari mendengarkan musik kesukaannya, bukan bts ya :v iren suka lagu yang ke barat-baratan ya gais

*Pesan WhatsApp
"Ren, ntar ikut basket gak?"
"Gatau, liat sikon"
"Oke"

***

Pulang sekolah iren tak langsung pulang ke rumah, ia mampir untuk membeli kopi di cafe dekat sekolahnya. Ia hanya membeli satu untuk dirinya, karena sang mama tidak minum kopi

Iren memutuskan untuk meminum kopinya di cafe saja, sembari membuka laptop dan membaca artikel-artikel tentang saham, yaa... Iren tertarik belajar mengenai saham sebuah perusahaan akhir-akhir ini, yang ia tau tanpa sengaja lewat di beranda Instagram nya

Tak lupa iren juga membuka buku tentang saham yang ia beli di toko buku langganannya. Membaca demi kata, kalimat nan paragram. Mencermati setiap gambar sebuah candle diagram saham

*Bunyi ponsel iren
Tanpa melihat siapa yang menelfonnya, iren langsung mengangkat telfon itu

"Ya, halo?"
"Hei ren, apa kabar? aku Al"
"Ali? Alva? Atau siapa?" Iren bingung
"Kamu lihat foto profil WhatsApp ku ren" iren melihat gambar orang yang menelfonnya, mengingat siapa Al itu.
"Oh, iya. Inget". Jawab iren flat
"Sibuk gak ren? Boleh aku samperin kamu? Pumpung aku lagi di sini?"
"Boleh" singkat pelan
"Share lokasi kamu ya, aku tak langsung otw"
"Iya" jawab iren

*Send location
"Kalau uda di depan aku telfon kamu"
"Iya"

Iren meminum kopinya, rasanya sangat ia suka dan menjadi minuman favoritnya. Ia melanjutkan membaca bukunya. Tidak ada perasaan apapun saat ini, ia hanya fokus pada bukunya.

*15 menit berlalu
*Dering ponsel

"Ya?"
"Aku sudah didepan ren"
"Masuk saja"
"Oke"

Seorang pria masuk kedalam cafe itu, iren mengangkat tangannya, laki-laki itu lantas berjalan menuju arahnya. Mereka berjabat tangan, al tersenyum. Iren biasa saja, lalu duduk

"HAI. Apa kabar ren?"
"Baik, kamu baik?"
"Iya, Alhamdulillah" jawab Al, "Maaf ya, tadi langsung telfon kamu. Tanpa kirim pesan dulu"
"Iya, gapapa" singkat iren "kamu darimana?" Tanya iren ke Al
"Dari jakarta ren, kebetulan ada acara reuni SD di bandung ren. Sebelum itu, aku ngobrol sama rey dan febri. Mereka cerita tentang kamu. Jadi aku inisiatif buat ketemu sama kamu, tapi kata rey kalau aku WA kamu dulu pasti tidak kamu bales, jadi langsung aku telfon. Untung kamu angkat" al bercerita
"Oh, iya" jawab iren

Al tersenyum, wanita yang ia kenal dulu sudah banyak berubah. Wanita yang dulu menemani dia waktu kelas SMP kelas 7 dulu, sekarang menjadi wanita yang cantik dan menarik

Mereka saling bercerita bertukar pikiran, sampai mereka tak menyadari jam sudah menunjukkan pukul 16.00

"Sudah jam segini, aku harus pulang" iren
"Iya ren, mau ku antar?" Al menawarkan tumpangan ke iren yang berharap iren mau
"Gak usa, aku bawa motor" jawab iren sembari mengambil tas ranselnya lalu berpamitan
Al memegang tangan iren, "iren boleh aku minta foto selfi berdua" ijin al
"Buat apa?" Tanya iren menaikan alis matanya
"Siapa tau bisa buat harapan kedepan" canda Al ke iren

*Cekrek

_________
______

#R

I'M YOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang