Main Characters :
Park Chanyeol (18)
Byun Baekhyun (17)Other Characters :
Akan muncul seiring bertambahnya chapter.Genre : School, Mature
.
.
.
.
Halo semuanya! Sebelum kalian mulai baca cerita ini aku cuman mau kasih tau kalau dalam fanfic Irises ini kemungkinan akan ada sex scenes yang tidak cocok untuk anak-anak di bawah umur. Aku cuman mau kasih disclaimer kalau di sini aku sama sekali tidak menormalisasikan adanya seks bebas, private party, dan kegiatan mengonsumsi alkohol di kalangan anak-anak remaja di bawah umur. Semua ini hanya pure cerita fiksi, dan tolong jangan direalisasikan di dunia nyata.
Selamat membaca
.
.
.
.
Prolog
Suara lirih seorang gadis bergema memenuhi seisi ruangan, diikuti dengan geraman nikmat sang laki-laki yang menunjukkan betapa mendominasi dirinya. Suara sang gadis semakin melemah seiring tubuhnya terhentak hentak menghantam dinding di belakangnya.
Di tengah tengah lirihannya sang gadis berusaha membuka matanya, berusaha mengabaikan sejenak rasa nikmat yang terus menghantam demi menatap wajah laki-laki yang berada tepat di depan wajahnya. Kening keduanya saling menyatu, membuat sang gadis dapat melihat jelas ekspresi laki-laki itu.
Kenikmatan
Alisnya masing-masih berkerut, wajahnya sedikit memerah, mulutnya terus menghembuskan napas yang berirama mengikuti gerakan tubuhnya, peluh terlihat memenuhi hampir seluruh bagian wajahnya hingga menetes melalui dagunya. Sang gadis menatap paras itu memuja, terpukau dengan semua yang terjadi di depannya. Semua yang lelaki itu lakukan begitu sensual, membuat area intimnya semakin mengetat tanpa ia sadari.
Lelaki itu mengumpati sang gadis, kata kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat putus asa. Tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan yang diberikan gadis itu pada dirinya. Ia menginginkan lebih dari ini. Ia menambah kecepatannya, semua terjadi begitu intens. Jemari besarnya mencengkram erat pinggul gadis itu, tidak membiarkan ia lolos dari semua gerakannya. Ia tersenyum bengis saat menatap mimik sang gadis, mulutnya terbuka lebar mengeluarkan desahan berupa deruan napas yang sangat hebat. Dua buah dadanya bergerak secara erotis mengikuti gerakan mereka.
"Aku tidak akan melepaskanmu"
Suara berat lelaki itu terdengar seolah memperingati sang gadis, entah apa maksudnya. Itu adalah kalimat terakhir yang ia dengar sebelum guncangan hebat menghampirinya. Entah bagaimana, suaranya kembali muncul hanya untuk melolong sebagai petanda nikmat yang dirasakannya. Seluruh tubuh gadis itu bergetar hebat, diikuti dengan tubuh sang lelaki yang jatuh menimpa tubuhnya. Membuat tangan gadis itu bergerak perlahan untuk memeluk tubuh kekar di atasnya.
Deru napas masih terdengar di ruangan itu. Hingga sang lelaki mengangkat tubuhnya, tidak ingin semakin membebani gadis itu dengan berat tubuhnya. Ditatapnya wajah cantik gadis itu, terutama bagian pipi dan bibirnya. Pipinya merona bagaikan warna buah persik di musim semi. Sedangkan bibirnya membengkak dan basah pasca berciuman. Seluruh pemandangan yang ada di hadapannya, membangkitkan kembali gairah dalam dirinya. Pandangannya seketika mengabur hingga ia harus mengejapkan matanya berkali kali, berusaha mengembalikan penglihatannya.
"Chanyeol..."
Jemari lentik itu menangkup wajahnya dan pandangannya kembali normal. Ia tatap kembali gadis itu, betapa indahnya ia. Betapa menakjubkan gadis yang sedang dikukungnya ini. Temaram lampu tidak mampu menghalangi kecantikan ia sedikitpun. Ia yakin, kecantikan gadis ini dapat mengalahkan dewi-dewi sekalipun. Tidak heran, gadis itu selalu diincar oleh banyak laki-laki. Dan lelaki itu, Chanyeol tahu betul bahwa hampir semua laki-laki yang mendekati gadisnya memiliki alasan, tidak hanya sekadar menyukai dan tertarik padanya. Mereka menginginkan sesuatu yang lebih. Seks. Tapi bukankah ia melakukan hal yang sama? Tentu saja tidak. Ia dan gadisnya saling mencintai dan saling memberikan apa yang mereka butuhkan satu sama lain. Ia harusnya tidak perlu merasa seperti lelaki brengsek yang baru saja merenggut pengalaman pertama seorang wanita. Bahkan mereka masih di bawah umur. Harusnya semua itu tidak pantas dilakukan tetapi gadis itu mampu memunculkan obsesi dalam dirinya. Ia menginginkan gadis itu, ia harus menyentuhnya sebelum orang lain melakukannya terlebih dahulu. Lalu sekarang, semua obsesi itu menjadi nyata.
Chanyeol seketika tersadar dari lamunannya ketika jemari gadis tersebut bergerak menyisir surai hitamnya. Ia menatap gadisnya dan mendapatinya tersenyum. Ah.. ia sangat lugu dan naif. Ekspresi gadis itu sejenak membuat ia merasa bersalah karena membobol kewanitaannya beberapa menit yang lalu. Namun ia tidak peduli, malah memajukan wajahnya demi meraup belahan merah muda gadis itu. Suara kecipak terdengar saat ia memporak-porandakan seluruh isi mulut sang gadis. Tidak sampai di situ, ia bahkan menuntun lidah gadisnya keluar dengan lidahnya lalu mulai menyedotnya dengan sangat agresif.
"Ahh.. Hmph..."
Slurrp
Gadis itu mendesah saat Chanyeol memaksanya untuk membuka mulutnya lebih lebar agar lidah Chanyeol dapat lebih leluasa masuk lebih dalam dan ia merasa sulit untuk bernapas. Sebelum ia menyudahi ciuman tersebut, Chanyeol sudah lebih dulu menyudahinya. Suara kecipak terdengar saat ia menjauhkan wajahnya. Gadis itu masih masih mempertahankan senyumannya, bedanya sekarang ia terengah-tengah berusaha mengais udara sebanyak mungkin selagi jemarinya bergerak menyeka bulir keringat yang mengalir di wajah Chanyeol. Ia memejamkan mata kembali, menikmati sentuhan gadis tersebut sebelum kemudian membuka mulutnya.
"Semua yang ada dalam dirimu membuatku gila"
Tangan kekarnya membawa gadis itu lebih dekat. Chanyeol tersenyum culas sambil mendekatkan wajahnya hingga kening mereka kembali menyatu. Gadis itu memejamkan matanya, menikmati hembusan napas mereka yang saling bertabrakan. Sedangkan Chanyeol masih mempertahan tatapan tajamnya.
"Malam ini aku telah mendapatkan apa yang aku mau, Baek."
.
.
.
Prolog selesai!
Halo semua! namaku strawberrychizcake dan aku mutusin buat nulis cerita lagi sejak 2 bulan yang lalu. Tiba-tiba plot cerita ini muncul di otakku dan aku memutuskan buat nulis cerita ini deh! Semoga kalian suka sama cerita abal-abal ini.
Kalau kalian ada saran/kritik tentang plot cerita atau penulisan aku, feel free buat komen ya. Karena saran dan kritik kalian bakal sangat membantu buat penulis yang masih pemula seperti aku. ^^
Bye bye, see you on the next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irises (CHANBAEK GS)
FanfictionHanya gadis itu yang mampu memunculkan gairah dan fantasi dalam dirinya sehingga ia mendapati dirinya memikirkan gadis itu di setiap gelapnya malam. Dalam fantasinya ia mendapati dirinya dapat menyentuh, mencumbu, dan memberi kepuasan kepada gadis i...