Bulan yang mulai menaiki langit, menatap kehadiran mu sebagai orang baru di rumah itu. Elsha, anak berusia 6 tahun yang selalu berlari sana sini bersama dengan banyak temannya. Entah apa yang membuat mereka berhenti berlarian dan menatap dua manusia yang sedang bermain badminton, memperhatikan keduanya dengan sangat serius.
Tetapi Elsha hanya memperhatikan satu orang saja, yaitu Fajril Damara. Anak berusia 8 tahun ini. Di dalam pikirannya yang kecil dia sangat terkagum dengan manusia yang sangat keren ini, tak henti hentinya Elsha terus tersenyum lebar ke arah Fajril Damara sampai Elsha tidak tersadar bahwa ini sudah waktunya untuk pulang dan tidur
Terbaring di kasur yang luas, namun pikirannya masih terbayang bayang dengan sesosok laki laki yang baru Elsha temui. Apakah dikemudian hari Elsha akan menyukainya? atau bahkan membencinya?
Itulah kalimat yang selalu terlintas dalam pikirannyaHari-hari Elsha lewati dengan rasa penasaran akan hatinya sendiri, apakah ia menyukai Fajril Damara atau tidak. Namun hal itu bisa Elsha putuskan pada saat Elsha menduduki tingkat SMP, bahkan Fajril Damara sendiri juga menyukai Elsha di tahun yang sama
Setiap waktu, hari dan bulan mereka selalu bertemu. Menatap satu sama lain, gengsi yang sangat besar itu menyebabkan mereka tidak ada interaksi apapun tetapi mereka bisa mengetahui bahwa cinta mereka sedalam itu.
" Apakah akhirnya nanti kita akan bersama? "
~