Chapter 2

13 4 0
                                    

Sinar matahari mulai padam, tetapi tidak untuk cinta mereka. Bola sepak yang terus menerus dimainkan oleh banyak remaja laki laki termasuk Fajril Damara, dengan mata indahnya ia menatap Elsha yang sedang duduk di depan rumahnya bersama dengan satu kakak perempuannya

Di tatap dengan indahnya membuat Elsha sadar dan menatap kembali mata itu, mereka saling bertatapan dan akhirnya membuang muka satu sama lain. Ukiran senyuman terlihat di wajah Fajril damara, ia tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya itu. Membuat Elsha melihatnya menjadi ikut tersenyum

Cinta yang semakin dalam itu mereka rasakan, entah bagaimana nantinya tetapi mereka tetap ingin merasakan hal seperti ini dalam hidupnya. Memang nyatanya sangat menyakitkan tapi ini sama sekali tidak bisa dihilangkan, rasa yang sangat besar untuk dua anak remaja ini

Hari sudah mulai gelap, ini hal yang menyakitkan bagi mereka berdua. Karna mereka tidak akan bisa melihat satu sama lain lagi, Fajril Damara harus pergi untuk shalat ke masjid dan Elsha harus beribadah ke gereja dan masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan

Sorot mata itu bertemu kembali dan itu tandanya mereka mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih atas hari ini, dan mengajak untuk bertemu kembali besok. Meskipun tidak berinteraksi langsung tetapi seperti itu saja mereka sudah senang, bayangkan jika mereka berinteraksi, bukankah itu hal yang sangat indah bagi mereka?

Hari itu dijadikan mereka sebagai salah satu moment yang indah di lembaran kisah cinta mereka

" Aku melihatmu, tapi tidak bisa memulai pembicaraan
Aku hanya bisa mengamatimu dari jauh
Dan takut memperhatikanmu
Mungkinkah kamu juga merasakan hal yang sama?
Namun aku tidak penasaran mengenai itu
Karena aku sudah mengetahui jawabannya "

~

SOMETHING WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang