Orang Samar-Samar

2 0 0
                                    


Terdengar suara ketikan keyboard dari dalam ruangan.

Di ruangan itu hanya terdapat seorang laki-laki. Laki-laki itu bernama Daril Fernanda. Dia seorang mahasiswa yang melakukan dropout tanpa sepengetahuan orang tuanya. Hari-harinya dihabiskan untuk bermain game. Dulu dia bermimpi untuk menjadi seorang komikus namun dia harus menerima kenyataan itu dalam-dalam karena dia tidak bisa memenuhi ekspektasinya sendiri dalam membuat komik.

Dia berdiam sebentar setelah bermain. Terdapat kata "kalah" di layar komputernya.

"Ah, kalah tiga kali berturut-turut membuatku merasa lapar." Ucap Daril mengambil dompetnya lalu memakai jaket karena malam itu terasa sangat dingin. Dia bahkan menggunakan celana yang tebal agar tidak kedinginan. Daril kemudian keluar dan mengunci pintu lalu pergi ke minimarket terdekat. Daril tidak sadar, tapi terlihat seseorang yang samar-samar di kegelapan melihat ke arahnya.

Sesampainya di minimarket dia memutuskan membeli makanan instant, kopi dan beberapa buah. Namun dia lama berdiri di tempat penjualan buah. Entah bagaimana minimarket bisa menjual berbagai macam buah, padahal biasanya tidak. Setelah lama berdiri Daril pun memutuskan untuk membeli apel. Setelah dia membeli barang-barang yang dia inginkan dia pun keluar lalu menghela nafas.

"Hari ini terasa dingin sekali. Tidak seperti biasanya." Daril memeluk badannya sendiri sambil mengusap-usapkan tangan kebadannya.

Daril lalu melihat ke arah bulan dengan tatapan sedih.

"Seandainya aku bisa memulai kembali.." Tatapan sedih itu terlihat dari matanya. Dia mengepalkan tangannya dan mengeratkan giginya lalu menenangnkan dirinya. Tidak lama setelah itu dia pun berjalan ke arah kosnya. Dia tidak menyadari kehadiran orang yang samar-samar itu dalam kegelapan. Orang itu pun lalu berkata kepada Daril.

"Kudengar kau ingin mengulang. Apa kau benar-benar menginginkannya?"

Daril yang mendengar pun langsung putar balik badan dan mencari-cari dimana suara itu berasal. Dia benar-benar tidak bisa melihat orang samar-samar itu. Lalu orang yang samar-samar itu berkata sambil menyentikkan jarinya lalu Daril tiba-tiba berada di suatu tempat. Semuanya putih dan terdapat beberapa kabut putih disana-sini.

"Sekarang kau bisa melihatku, yah.. walau tetap samar-samar sih." Ucap orang samar-samar itu sambil menyilangkan tangannya dan menoleh ke arah kiri Daril.

"Siapa kau?" Suara Daril terdengar tidak jelas karena dia merasakan ketakutan yang mendalam karena dia tiba-tiba masuk ke sebuah tempat yang benar-benar terlihat putih dan berkabut.

"Tenang saja. Aku tidak akan melakukan apapun padamu. Aku cuma ingin menawarkan sesuatu yang mungkin sangat kau inginkan." Orang samar-samar tersebut duduk sambil berbicara.

"Ayolah duduk dulu. Aku tahu kau pasti kaget dan bingung. Ayo, duduk." Orang samar-samar itu melambaikan tangannya menyuruh Daril untuk duduk.

Daril pun lalu duduk dan menenangkan dirinya.

"Apa yang kau maksud dengan memulai kembali? Apa kau bisa memutar balikkan waktu?" Daril bertanya seperti itu dikarenakan dia baru saja melihat hal yang sangat tidak lazim untuk dilakukan oleh seorang manusia.

"Aku tidak bisa melakukan itu, kemampuanku hanya sebatas memindahkan orang ke dunia paralel (Isekai) dan memasukkannya ke waktu tertentu dan mengubah masa depan dengan hal itu."

"Sebenarnya apa kau ini?" Daril ingin tahu lebih jauh.

"Aku sama sepertimu, hanya seorang manusia biasa. Tapi entah kenapa aku bisa memiliki kemampuan ini. Aku sudah melihatmu untuk waktu yang sangat lama dan kau mungkin tidak akan mengerti tapi aku tahu bahwa kau memiliki banyak penyesalan dikehidupmu yang sekarang. Maka dari itulah aku memberikanmu kesempatan untuk mengulang kembali."

"Yah, sebenarnya aku memang punya banyak penyesalan dalam hidupku. Aku bahkan sering memikirkan untuk bunuh diri agar bisa lari dari semua masalah itu." Daril menundukkan kepalanya. "Tapi aku tidak ingin hidup di dunia yang kejam seperti di komik, anime dan novel yang ada. Aku tidak yakin aku bisa melakukannya. Aku sudah terlalu nyaman dengan dunia yang seperti ini." Daril mengeratkan peganggannya kepada lututnya.

"Tenang saja, dunia yang akan kau tuju tidak akan banyak berbeda dengan dunia yang kau hidupi sekarang. Kau akan memulai dari awal, dari bayi. Namun tenang saja, ingatanmu dan kesadaranmu akan tetap ada sehingga kau tidak perlu khawatir."

"Benarkah? kupikir selama ini dunia paralel hanya dunia yang bergenre fantasi dan mirip game rpg."

"Tenang saja. Dunia yang akan kau tempati hanya dunia yang hampir sama dengan duniamu yang sekarang."

'Dia mengulang kembali apa yang dia ucapkan.', "Tapi kenapa kau tidak mencoba mengajak Daril yang dari dunia paralel yang lain?"

"Hanya kau yang cocok. Yah, sebenarnya ada alasan pribadi sih, tapi kau tidak perlu mengetahuinya. Jadi bagaimana? Mau, kan?"

Daril memikirkan konsekuensi kepergiannya dari dunianya. Namun memang tidak ada hal yang membuatnya betah di dunianya yang sekarang. Kalau pun dia tetap tinggal di dunianya yang sekarang dia hanya akan mendapati masalah yang lebih besar. Begitulah yang dipikirkan oleh Daril.

"Baiklah.. aku terima tawaranmu." Daril berdiri lalu mengajak orang samar-samar itu bejabat tangan.

"Kalau begitu keinginanmu maka akan aku lakukan." Orang yang samar-samar itu pun menjabat tangan Daril.

Tubuh Daril pun tiba-tiba mengeluarkan warna putih lalu perlahan bentuk tubuhnya tidak terlihat akibat sinar itu lalu Daril pun menghilang.

"Aku serahkan semuanya padamu." Ucap Orang Samar-Samar itu sambil menatap kearah langit.

IsekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang