siapa

808 40 3
                                    

kriett..

pintu terbuka menampakkan pemuda manis yang sedang memegang beruang ditangan kanannya dengan tatapan berbinar-binar, ia berlari masuk kedalam rumahnya sampai lupa jika ada tamu diluar rumahnya

saat berlari pemuda manis itupun berhenti karena berpapasan dengan saudara lelakinya yang tampan, kakaknya yang melihat tingkah si adik pun mengangkat satu alisnya

"kenapa kamu bersemangat sekali saat memasuki rumah?" tanya sang kakak kepada adik manisnya itu, sedangkan adik manisnya pun melontarkan beberapa kata-kata

"hehe! echan bersemangat karena ada temanku yang datang kesini! dia ada dibelakangku kak!" dari lontaran si adik membuat sang kakak terdiam, "dibelakang kamu nggak ada siapapun, kamu berbohong??"

pemuda manis yang bernama lee haechanpun diam, ia membalikkan badannya dan wala! dia tak mendapati satu orangpun ada dibelakangnya

haechan merengut lucu, "ih! beneran ada loh kak disini!" sang kakak hanya menghela nafas, "kamu meninggalkannya diluar rumah mungkin?" ucap sang kakak

si adik yang mendengarkan perkataan sang kakakpun dengan secepat kilat pergi darisana, sedangkan sang kakak melongo melihat sang adik yang berlari secepat kilat..

'kenapa dia?' batin sang kakak terheran-heran melihatnya

***

tamu yang berada diluar rumah hanya menatap bangunan rumah itu, sangat bagus menurutnya apa lagi halaman halaman yang terhiasi beberapa bunga dan juga beberapa bunga daur ulang. sangat cantik dan cantik.

orang itu tersadar sesuatu, saat menatap didepan pintu tersebut sudah tidak ada lagi orang disana.

sekarang orang itu menepuk jidatnya, ah ia terlalu terpesona oleh halaman serta bangunan rumah ini.. entah nanti pasti dia akan terkagum-kagum dengan isi didalam bangunan rumah tersebut, jika diluar bagus dan cantik pasti didalam juga

"ketinggalan oleh haechan lagi.. ingin masuk tapi tidak boleh nyelonong gitu aja" gumam orang itu, se kul kul dirinya.. dirinya tau apa itu arti kata sopan santun

namun.. tiba-tiba..

"KAK RENJUN!" oknum yang bernama huang renjun pun terpenjak kaget karena teriakkan maut tersebut, huft.. untung saja dirinya tidak ada penyakit jantung

"jangan berteriak chan, aku disini." haechan yang mendengarkan perkataan renjun hanya cengengesan

"maaf kak, ayo masuk. kukira kak renjun tadi ikut aku masuk kedalam rumah.." ajak haechan, setelah mendapatkan izin renjun melangkahkan kakinya dirumah itu sama dengan haechan juga

renjun mengangguk, "maaf ya, kakak tadi kagum sama halaman rumah sama bangunan rumah kamu. kayak orang jaman dulu (sedikit), tapi tetap bagus dan cerah." ungkap renjun dengan jujur, dirinya tak berbohong ini benar.

haechan yang mendapatkan pendapat dari kakak kelasnya itupun tersenyum manis, "ahehe, terimakasih kak. ini rumahnya nenek, aku sama abang aku tinggal disini gara gara mama sama ayah menyuruh kita tinggal dirumah nenek yang sudah agak berdebu.. ya.. terbangkalai beberapa hari yang dulu sih"

"haha, begitu ya.. dimana abangmu dan nenekmu?" setelah mereka sudah sampai diruang tamu renjun tetap bertanya (soalnya kepo)

"tadi aku bertemu dengan kakakku didapur sih, kalau nenek.. sedang dirumah sakit tempat dimana nenek sampai sekarang tinggal." diakhir kalimat nada itu berubah menjadi sendu

"haechan.. maafkan aku.. aku.. aku tidak tahu tent-"

"dek ech- loh.. siapa kamu?"

tbc.

tetap kids walau kads

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

suka a̶̶d̶̶e̶̶k̶ kamu | renjohnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang