41= Lengket

227 28 7
                                    

Happy Reading
.
.
.

(Sorry for typo)

Setelah sampai di sekolah, Chan agak ngerasa aneh sama Eunwoo yang terus-menerus nempelin dia, ya seharusnya gak aneh sih kalau inget mereka emang lengket, tapi kali ini Chan ngerasa beda gitu.

Eunwoo bener-bener gak biarin Chan sendiri, andai aja gak ada guru Eunwoo pasti terus diem di kelas Chan sambil meluk-melukin Chan, terus pas jam istirahat atau jamkos Eunwoo pasti langsung ke kelas Chan lagi, waktu jalan ke kantin, ke kamar mandi atau kemana pun Eunwoo gak ngelepasin tangan Chan.

Terus lebih cerewet dan minta main.

"Chan, pulang sekolah ke kafe yuk!"

"Chan udah dari kafe kita ke sini yuk!"

"Terus udah dari sini kita ke sana."

"Eh eh! Kesini bagus juga, kamu mau gak? Gak apa-apa aku yang bayarin."

"Ayank kamu udah kenyang belum? Mau nambah? Atau mau punya aku?"

"Chan kamu punya PR yang belum selesai enggak? Sini aku bantuin."

"Sayang ku gemes banget sih."

Dan itu terus berlanjut sampai pulang sekolah, Chan gak mau pulang jadi dia ikut Eunwoo dengan senang hati, mereka jalan-jalan ke kafe, ke Timezone, ke taman, terus udahnya street food.

Kenyang Bang Chan.

"Eunwoo aku gendutan enggak?" Tanya Chan setelah ngehabisin corndog ke-3 nya, dia nepuk-nepuk perutnya sambil agak condongin ke Eunwoo "Aduh dedek bayi sayang nendang ya Chan?"

"EUNWOO IH!"

Eunwoo ngakak terus langsung meluk Chan yang muka nya merah karena malu "Enggak sayang, kamu gak gendut, kamu masih kurus." Chan ngedengus, pura-pura mau ngegigit tangan Eunwoo yang langsung ngehindar sambil ketawa.

Hari udah gelap, banget. Udah malem lah ya ceritanya. Tapi Chan gak pengen pulang, Eunwoo juga kayaknya gak mau karena dari tadi gak nyingung apapun soal waktu. Setelah mereka street food, mereka sekarang lagi duduk di pinggir danau yang pemandangan nya indah banget di malam hari.

Di sebrang danau itu tuh kota, yang bikin pemandangan indah cahaya lampunya. Eunwoo sama Chan duduk di rumput, kepala Chan nyender di bahu Eunwoo terus tangannya meluk satu tangan Eunwoo, lagi menikmati waktu tenang berdua.

"Chan."

"Ya?"

Eunwoo memejamkan mata, ngehirup dalam aroma rambut Chan yang wangi apel tapi agak bau karena keringet, tapi gak apa-apa Eunwoo masih suka.

"Suatu hari nanti aku bakal punya apartemen mewah, kerjaan yang bagus, sama keluarga kecil bahagia sama kamu."

Chan senyum "Kalau kamu kerja, terus aku gimana?"

"Kamu dirumah, jagain anak kita nanti."

"Kamu mau anak cewe apa cowo?"

Eunwoo nunjukin telapak tangannya "Lima kembar!" Serunya dengan riang yang bikin Chan nonjok bahunya pelan "Yakali!" Dia manyun "Aku kan gak bisa hamil, terus emang ada anak kembar Lima di panti?"

"Ya kan cuma ngomong... " Eunwoo lesu "Yaudah, soal anak terserah kamu deh! Kamu maunya berapa?"

"Hmmm aku pengen nya 3, dua cowo terus satu bungsu cewe biar nanti dia bisa dijagain kakak-kakaknya! Terus aku juga mau ngajarin anak-anak aku buat saling sayang dan melindungi!" Senyum Chan luntur "Biar mereka gak kaya aku."

Eunwoo ngangguk, ngusap punggung Chan terus narik pacarnya itu biar senderan lagi ke bahunya "Suatu hari nanti, mungkin... Itu bakal terwujud." Chan ngedengus "Kok kamu kaya gak yakin gitu ngomongnya?"

Gak ada jawaban.

Chan senyum lirih "Aku ngerti kok." Baiknya yang tentu di denger Eunwoo "Situasi kita emang lagi berat."

Eunwoo nyium dahi Chan "Kamu adalah pacar terbaik, pacar paling sempurna yang pernah aku minta."

Chan senyum "Kamu pacarku yang paling sempurna!" Meluk Eunwoo lebih erat, dan Eunwoo cume ngangguk pelan, senyum tipis.

'Kalau kamu tau tentang kecelakaan itu, apa aku masih bakal tetep sempurna dimata kamu Chan?' tanya Eunwoo dalam hati.

TBC

Aku kambek muahah, segini dulu ya. Nanti yang banyak nya.

[15] Perfect Boyfriend|[EunChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang