Janji

1.9K 88 3
                                    

"kamu lagi apa hm..."

Haechan yang kaget dengan afeksi yang diberikan mark secara tiba-tiba hanya tersenyum melanjutkan kegiatan yang ia lakukan.

"Kamu ga liat mas, aku lagi masak gini"

"Iya aku tau. Tapi aku kan masih butuh cuddle by"

Haechan menyentil dahi mark yang masih memeluk haechan dari belakang dan mencium leher manis suaminya.

"Cuddle mulu kerjaannya. Anak kamu hari ini pertama kali sekolah apa kamu lupa?" Ujar haechan yang tidak mendapatkan balasan sama sekali dari mark.

Mark malah semakin memperhisap dengan lembut leher suaminya, dan mengelus perut dalam haechan dengan lembut tak lupa memainkan dua puting disana. Haechan menahan dirinya, mengigit bibirnya untuk tidak mengikuti pemainan suami yanh sedang horny.

"Mark udah ya. Aku harus masak. Nanti anak kamu telat pertama kali masuk sekolah gimana"

Dengan sekali hentakan mark membalikan tubuh haechan menatapnya dengan penuh mendominasi.

"Babe, setelah kita punya anak. Kita ga pernah lagi mencoba cooking sex. Lagi pula yang harus kamu manja itu aku bukan anak kamu"

"Ya tapi, hari ini chenle sekolah mas. Besok aja ya kita mainnya. Nanti kita titipin chenle ke bubu atau mae ya. Sekarang kamu bangunin chenle dulu"

"Kenapa aku harus mengalah sama anakku terus? Aku maunya sekarang sayang"

"Hnggg..... Marshhh"

Haechan tidak bisa menahannya lagi saat bongkahan belakangnya di remas dengan kuat dan mark menggesekan bagian bawah membuat haechan tidak bisa menahannya lagi.

"One ronde, are you sure babe"

Haechan mengangguk setuju, bagaimana tidak. Haechan telah masuk dalam permainan mark yang telah membuat dirinya horny dan ingin disentuh seluruh tubuhnya.

Mark mengelus bibir haechan dengan sangat lembut dan menatap bibir manis suaminya, perlahan-lahan mark ingin menyatuhkan bibirnya memberikan afeksi lembut. Mark dan haechan menutup matanya satu sama lain, kedua bibir telah menyentuh ingin memberikan afeksi lembut.

"DADDA KOK GA BANGUNIN AKU"

Mark dan haechan yang mendengar teriakan lumba-lumba khas sang anak langsung terpatung, membuka matanya dengan lebar. Haechan langsung melihat sekitar, apakah anaknya telah melihat aksi yang akan dia lakukan, dan langsung menatap mata mark.

"Mas, itu chenle teriak. Tapi dia gaada didapur"

"Mungkin dia mau mandi. Ayo lanjutkan kegiatan kita sayang, tanggung sekali ini"

"Tapi mas chenle.."

"Dia kalau mandi lama, masih ada waktu untuk kita bermain"

Haechan tertawa mendengar jawaban mark, ntah kenapa haechan juga mensetujui saran dari mark.

"Ayo kita main sebentar mas" ujar haechan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leher mark.

Mark hanya tersenyum dan langsung menghampiri bibir suaminya, melahapnya dengan sangat lembut, membagi saliva mereka dengan kehangatan. Mereka saling balas membalas bibir mereka menyalurkan cinta yang begitu banyak

"DADDDA!!!! DADDA DIMANA. ISH DADDAAAAA"

Haechan mendengar teriakan sang anak lagi hanya membulatkan matanya. Mark yang masih asik bermain dibibir manis suaminya dan tidak mempedulikan suara-suara disekitarnya.

"DADDA!!!"

Haechan mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya. Dengan refleks haechan mendorong mark kebelakang membuat mark tersontak kaget dan menatap suaminya merapihkan dirinya yang sudah setengah berantakan, mengelap sisa savila yang ada dibibirnya .

Bapak Dan Pangeran KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang