Yona berjalan di lorong sekolah yg sepi. Dia sengaja melambatkan jalannya, dia tidak ingin cepat-cepat sampai rumah. Tapi, dia merasa ada yg mengikutinya. Yona menoleh ke belakang, dan dia mendapati seorang gadis se usia nya dengan mata berwarna hitam dan rambut berwarna navy blue yg terkuncir. Gadis itu melambaikan tangan dan mulai menyapa Yona,
"Hai!! Nama lo siapa? Gua Tiara, salken ya"
Kata Tiara sambil tersenyum ramah kepada Yona,
"Kok gua gk pernah liat lu disekolah ini? Murid baru ya? Nama gua Yona"
Kata Yona sambil melihat ke Tiara dengan ekspresi kebingungan.
"Iya, gua siswi baru. Gua kelas sebelah lo. Oiya, mau pulang bareng gk? Dari pada lo sendirian. Rumah Lo di jalan prenjon raya nomor 18 kan? Gua sering liat lu. Kita cuman beda gang doang kok."
Kata Tiara sambil menjelaskan panjang lebar. Setelah itu, mereka lanjut berjalan ke arah gerbang sekolah. Mereka asik mengobrol berdua.
"Oiya na, gua mau nanya. Kok lu gua liat gk pernah ada di ekskul mana pun sih? Terakhir kali di drama. Emangnya kenapa?"
"Pas di drama, gua kalah adu dialog sama si Saci, makanya gua di suruh cari eksku lain. Karena gua males, gua gk masuk ekskul manapun deh sampe sekarang."
"Hmm ... kenapa gk ikut ekskul ngegambar aja? Kan gambar lu bagus-bagus tuh"
"Iya juga ya, yaudah deh besok gua masuk ekskulnya. Thanks ya sarannya"
"Oke. Sampai ketemu disekolah"
Yona hanya membalas kata-kata itu dengan senyumannya.
Saat memasuki rumah, Yona melihat sekeliling rumahnya kosong, dan ... bersih.
"Apa yang terjadi?"
Yona menemukan sebuah surat di meja ruang tamu. Isi suratnya adalah,
Yona, ayah kamu masuk rumah sakit, dia menabrak pohon, jadi mama harus menemaninya dirumah sakit. Kalau butuh apa-apa, ambil saja uang mama dilemari. Gunakan uang itu seperlunya ya nak, mama akan pulang Minggu depan.
Mama
"Aku masih di anggap anak rupanya? Apa itu tadi? Dia masih menganggapnya suaminya? Gila, udah digituin bukannya cepat cerai, malah akur lagi. Dasar suami istri sinting, hihh"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [END]
RandomKaca bisa retak, cermin bisa retak, apa lagi yang bisa retak? apa tulang mu tidak akan retak bila di banting? apa hati mu tidak akan retak bila terus menerus dibanting? apa ... kau lelah?