NEMO

738 109 12
                                    

ライター

Seorang pemuda bersurai merah dan sedikit biru lalu dihiasi oleh garis-garis dan bintang, sedang terduduk diam sambil menunduk diteras rumahnya.
Yup, itu America.

Dan secara tak sengaja, seseorang bersurai putih dan terdapat lingkaran merah ditengahnya, sedang lewat didepan rumah America dan bingung kenapa tuh Jamet tiba-tiba terdiam?
Biasanya ngegodain cewe-cewe sama si Netherland....

"Tu negara kenapa lagi? Lagi bad mood kah?" Pikir Japan.

Tak biasanya seorang Jamet America terduduk diam seperti itu.
Kalau sedang badmood, wah keajaiban dunia tuh.
Jarang banget Jamet extrovert seperti dia badmood secara tiba-tiba.

"Baiklah karena aku anak yang baik dan rajin menabung~
Akan ku bantu dia~" Japan menghampiri America.

"Yo my friend! Napa lu? Tak kayak biasanya?" Japan berbasa-basi terlebih dahulu.

"Hiks..."

Japan terdiam mendengar suara isakan tangis dari America.
LANGKA NIH JIKA SEORANG AMERICA MENANGIS!!

"Anjir! L-lu kenapa Ame?! Napa nangis?!" Japan bingung cara menenangkan America.

"Hiks... Ja-japan... Huaaa!!" America memeluk Japan.

‘Jujurly gw jijik banget dipeluk kayak gini’ Japan memasang wajah datar.

"Lu kenapa? Cerita..." Japan terpaksa membalas pelukannya.

"Hiks... Ne-nemo... Hiks... Nemo mati!! Huaa!!"

"Innalilahi! Nemo anak mana nih?!
Setau gw gak ada yang namanya Nemo dikomplek ini?" Japan terkejut.

"Hiks... Lu se-serius kek!... Hiks... Nemo ikan gw!!"

"Oh"

"KOK OH DOANG?! SEDIH KEK LU!" America memegang kedua pundak Japan lalu menggoyang-goyangkannya dengan brutal.
Japan hanya memasang wajah datar.

‘Nyesel gw kepo...’ batin Japan.

"Hiks! Di-dia itu sudah lama tau susah senang bersama gw! Hiks... Saat gw tengah malam ga bisa tidur... Suara blubuk-blubuk dialah yang menemani ku... Hiks...
Lu gak tau rasanya kehilangan sesuatu yang lu sayang!!"

America kembali menggoyang-goyangkan kedua pundak Japan.

"Perasaan dua hari yang lalu, lu beli ikan yang gede deh... Kok udah mati secepat itu?" Tanya Japan.

"Oh, itu Moli dia masih hidup... Tapi... Hiks... Nemo ini yang gw rawat sewaktu masih... Hiks... Bocil... Sekarang udah mati!! Huaa!!" Ame memeluk Japan lagi.

"Shh!! Diamlah! Lakik tuh kuat!"

"Syiap!"

"Biar sangar!"

"Syiap!"

"Lakik gak ada yang cengeng-cengeng!"

"Syiap!"

"Minimal seperti saya ini!"

"Syiap!"

"Nah, jangan nangis lagi ya" Japan mengelus kepala Ame dengan pelan lalu kemudian memukulnya dengan keras.

"Jangan nangis lagi lu kimak!
Kalau si Monaco tau, dia bisa foto aib lu tuh! Terus dia sebarin ke grup WA nya"

"I-iya ih!"

"Mana mayat si Nemo?"

"Nih" America memberikan Nemo yang sudah tak bernyawa.
Besar juga ikannya.

"Tadi saat gw mau ngasih makan, dia malah tiduran di aquarium...
Pas gw cek, eh ternyata udah mati" sedih America.

ᨓ𝗞𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗞 𝗣𝗔𝗞 𝗨𝗡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang