Aksa © pluviophir 2022
Xdinary Heroes fanfiction
Junyeon (Junhan x Jooyeon)Desclaimer: semua tokoh yang ada di sini adalah milik Tuhan, agensi, dan diri mereka sendiri
OOC! BxB!✿✿✿
Lagi-lagi Jooyeon mendapati dirinya memandangi Hyeongjun tanpa sadar. Teman sebangkunya itu sedang fokus menghitung di bukunya, dan sedari tadi Jooyeon hanya bertopang dagu dengan ekspresi dungu.
"Akar pangkat dua dari empat sembilan...." Dapat terdengar gumaman Hyeongjun yang tangannya tanpa henti mencatat hitungan. Jooyeon garuk-garuk kepala, dia sudah menyerah sejak setengah jam yang lalu.
"Nggak masuk akal deh, masa soalnya beda banget sama contoh? Ini 'kan nggak sama kayak yang diajarin Pak Jinyoung minggu lalu," keluh Jooyeon. Dia merebahkan kepala ke meja dan meniup poninya dengan malas-malasan. Pak Jinyoung selaku guru Matematika mereka sedang tidak bisa mengajar, jadi mereka hanya diberi tugas mengerjakan soal latihan. Sekarang cuma beberapa murid yang benar-benar mengerjakan, sisanya sibuk melakukan kegiatan masing-masing.
Hyeongjun berhenti menghitung dan menoleh pada Jooyeon. "Nggak beda banget kok, sama aja caranya. Asal dicari pasti dapat," katanya.
Jooyeon memanyunkan bibir. "Udahlah. Bentar lagi bel, Hyeongjun. Ujung-ujungnya juga bakal jadi PR ini mah," ucap Jooyeon.
"Iya juga sih," Hyeongjun terhasut, "tapi dikit lagi." Lalu dia kembali mengerjakan.
Jooyeon tambah manyun. "Jangan rajin-rajin ah, Hyeongjun. Lo udah pinter."
Hyeongjun hanya tersenyum tipis sambil tetap menghitung. Jooyeon bosan, dia kembali menatap Hyeongjun. Tahi lalat di ujung mata kirinya terlihat sangat menarik, Jooyeon jadi ingin menyentuhnya.
Hyeongjun sedikit tersentak waktu Jooyeon menyentuhkan ujung jari pada tahi lalat itu. Jooyeon juga ikut kaget, buru-buru dia menarik tangan.
"Sorry, tangan gue gerak sendiri. Tahi lalat lo cakep soalnya hehe." Jooyeon nyengir tidak bersalah.
Respon yang didapatnya hanya anggukan canggung dari Hyeongjun. Cowok itu memang tidak punya banyak respon selain mengangguk atau tersenyum. Jooyeon sampai berpikir jangan-jangan dia tidak pernah marah.
Bel pulang berbunyi tiga kali. Jooyeon refleks bersorak girang, seperti teman-temannya yang lain. Dia menegakkan tubuh dan buru-buru merapikan buku-bukunya. Hyeongjun juga berhenti menghitung dan ikut memasukan barang-barangnya ke dalam tas.
"Lo pulangnya dijemput lagi?" tanya Jooyeon.
"Iya," jawab Hyeongjun. Jooyeon agak manyun, dia sebenarnya ingin sekali-kali pulang bersama. Tapi Hyeongjun selalu dijemput sedangkan dia naik bus.
"Mama gue nggak bolehin naik bus, padahal gue juga pengen pulang bareng lo," sambung Hyeongjun.
"Enak tahu naik bus, eh tapi nggak enaknya banyak juga sih. Masa kemaren ada yang grepe-grepe gue, nggak lihat apa ya dia gue pakai celana. Kan jelas banget gue cowok, mentang-mentang rambut gue rada panjang. Tapi gue curiganya dia nih mau maling, untung dompet gue di saku depan. Heran sama manusia, gue juga manusia lagi," Jooyeon mengoceh.
Gerakan Hyeongjun terhenti, dia menatap Jooyeon. "Lo nggak papa?" tanyanya cemas.
Jooyeon balas menatap dengan bingung. "Nggak papa lah, soalnya abis itu tangannya gue pelintir. Dia langsung turun, puas banget gue liatnya. Untung yang digituin gue, jadi bisa ngelawan. Coba kalo orang lain yang nggak berani ngelawan, trauma yang ada."
"Lo sendiri nggak trauma gitu?" tanya Hyeongjun lagi.
"Nggak, gue mah fine-fine aja," jawabnya sambil cengengesan. Hyeongjun jadi tambah khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/321531103-288-k88461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa | Junyeon
Fanfic[bxb; junhan x jooyeon; romance, fluff; one-shot] Untuk pertama kalinya, Jooyeon naik bus bersama Hyeongjun.