Part 5

998 112 64
                                    

Tiga bulan sudah Singto menjadi pengangguran dan belum mendapat pekerjaan, dia sudah kelimpungan karna sebentar lagi harus membayar sewa rumahnya, uang tabungannya juga sudah hampir habis.

Dari mana ia akan mendapatkan uang sekarang, bahkan untuk makan saja sudah sangat pas-pasan, sudah dua bulan juga ponsel Singto tak berguna karna ia tak mempunyai uang untuk membeli paket internet, iya semiskin itu dirinya sekarang. Kekasihnya juga tak pernah menemuinya ke rumahnya, entahlah.. Natt sepertinya lupa jika ia  mempunyai kekasih.

Saat ini Singto tengah berjalan menelusuri jalan raya, mencoba menanyakan pekerjaan pada setiap tempat yang di temuinya namun semua menolak. Singto berjalan dengan putus asa, uangnya sudah hampir habis hanya cukup untuk dia membeli makanan, mau sampai kapan dia seperti ini? Saat Singto berjalan tanpa sengaja ia melihat selebaran kertas di jalan, ia mengambil dan membaca kertas tersebut.

"Di butuhkan cleaning servis sebanyak mungkin, datang dan daftarkan diri anda ke alamat di bawah ini."

Singto tersenyum senang membacanya, ia langsung ke alamat yang sudah tertera. Singto pergi dengan menggunakan ojek, saat ia tiba di tempat tujuan, Singto menatap sebuah bangunan yang menjulang tinggi dan juga banyak orang berpakaian rapi berjalan di sana. Singto masuk ke dalam dan memperlihatkan kertas yang di temukannya tadi kepada wanita bagian resepsionis.

"Apa masih membutuhkan orang?" Tanya Singto.

"Ya, kami masih kekurangan orang." Ucap wanita bagian resepsionis tersebut, ia menyuruh seseorang untuk mengantarkan Singto ke suatu tempat, Singto melihat banyak orang sudah mengantri menunggu entah untuk apa.

Setelah memakan waktu 2 jam akhirnya Singto resmi di terima menjadi Cleaning servis di kantor tersebut, Singto keluar dengan seseorang, teman barunya, mereka bertemu saat melakukan interview kerja tadi, temannya menawarkan tumpangan pada Singto, dan tentunya singto menerima itu, lagi pula uangnya sudah habis di pakai untuk membayar ojek tadi.

Di tempat parkir, Singto melihat seorang pria yang sangat dirinya kenal, pria itu baru saja keluar dari mobil mewahnya.

"Om Krist." Sapa Singto.

Krist hanya melihat ke arah Singto, dan pergi begitu saja dari area parkir tanpa berniat untuk menjawab sapaan Singto, Singto mematung melihat reaksi Krist, kenapa Krist tak menjawab sapaannya? Biasanya Krist yang selalu bersemangat saat melihat dirinya.

"Sing, ayo masuk!" Ucap teman baru Singto.

Singto membuka pintu mobil, dan masuk ke dalam sana.

"Kamu menyapa siapa tadi?"

"Seseorang." Ucap Singto singkat, dia juga bingung harus mengatakan siapa, apa Krist bisa di sebut temannya? bukankah dia sendiri yang tak mau berteman dengan Krist.

"Dia pemilik perusahaan." Ucap Off, teman baru Singto.

"Benarkah, Off?" Ucap Singto terkejut.

"Hmm, bagaimana kamu bisa mengenalnya?"

"Aku hanya sebatas kenal dia. Bagaimana dengan mu? Kenapa kamu bisa mengenalnya?" Ucap Singto.

"Hah... Hmm... Siapa yang tak mengenal dia? Kamu juga mengenalnya kan?" Ucap Off sembari menghidupkan mesin mobilnya.

"Kenapa mobil mu bisa mewah sama seperti mobil om Krist? Apa ada mobil seorang cleaning servis sebagus ini? Dan kenapa kamu parkir di sana, bukankah itu tempat parkir khusus untuk karyawan tetap disana?"

"Bukankah kita juga karyawan di sana?"

"Tapi posisi kita hanya cleaning service,  dan baru di terima tadi."

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang