.
.
.
|Limerence;|
Aciel menggenggam lengan mamanya dengan raut wajah cemas, melihat perut itu sudah membesar dan mama yang kesakitan membuat remaja itu khawatir.
"Mama, jangan nangis. Papa bentar lagi dateng sama paman."
Wajah manis itu dengan terpaksa menunjukan senyumnya, melahirkan anak iblis itu benar benar sebuah cobaan. Walaupun mempunyai kekuatan untuk sedikit menyembuhkan rasa sakit yang menyerangnya, tetap saja kali ini tak mampu.
Aura hitam benar benar mendominasi kamar.
"P-ppapa . . K-kkapan sampai ugh~"
Aciel memejamkan matanya, mencoba mengirim sinyal pada sang Papa agar cepat datang membawa orang yang masih mempercayakan mereka dan mempunyai ilmu dalam hal melahirkan.
Sebelum menerima balasan, dua manusia gagah itu sudah muncul di hadapannya.
"Lucius, periksa istriku. Jangan sakiti dia, ingat itu!."
Pria yang sudah merubah diri menjadi manusia pada umumya itu menggunakan kacamata, wajahnya terlihat serius saat memegang perut yang membesar.
"Anakmu kali ini berbeda, sepertinya ia lebih kuat dan lebih menyerap kekuatanmu."
Ezra semakin kalut, ia menyuruh anaknya untuk menunggu di dalam kamar dan tak memperbolehkan Aciel melihat proses melahirkan yang sangat menyakitkan.
Pria yang sudah mau mempunyai dua anak itu memberikan kekuatan agar istrinya tetap bertahan, setelah Lucius memberi cairan aneh yang bisa membius Adelio yang kesakitan.
Melihat bagaimana perut itu mulai di belah membuat air mata menerobos keluar membasahi pipinya.
"Bertahan Michael, kali ini aku gak akan tahan kalau harus di tinggal lagi."
Bagaimanapun, regenerasi malaikat milik Adelio tak sempurna. Kekuatan memang kembali, tapi tubuhnya masih lah manusia.
Walaupun abadi, tetap saja Adelio dapat menemui kematian dengan tubuh manusianya.
Perubahan tubuh pemuda manis itu belum sempurna.
Melewati bertahun tahun hidup di dunia fana ini, cukup baginya jika hanya untuk menunggu kelahiran Michael kembali.
Ezra tak ingin membiarkan anaknya hidup tanpa kehadiran Michael, apalagi kembali bersedih dan mengurung diri.
"Lucius, jangan buat Michael mati."
Pria berkacamata itu terdiam. "Ku usahakan."
***
Aciel termenung menatap jendela di ruang tengah, televisi yang menyala guna menyamarkan suara di dalam kamar orang tuanya ia biarkan.
Wajah campuran kedua makhluk berbeda tempat itu menyatu di dirinya, raut sendu tak bisa menghilang dengan genangan di pelupuk mata.
Aciel tak ingin kembali hidup menunggu tanpa kepastian, sudah berbulan bulan lalu ia membiarkan dirinya tidur dengan jangka waktu yang lama hanya karena menggunakan kekuatan untuk mengembalikan ingatan masa lalu mamanya.
Aciel sayang Adelio sebagai mamanya, pemuda itu tak ingin hidup berdua hanya bersama Ezra.
Bahkan saat Ezra menyuruhnya mengganti nama manusia, tak ia turuti.
Nama yang di beri oleh mamanya, lebih berharga dari apapun.
Bayi manusia dengan bayi iblis memang berbeda, masih segar di ingatan Aciel ketika melihat mamanya di tusuk ratusan tombak besi panas hingga membuat tubuh ramping itu meleleh bersama air.
Ia tak ingin kembali kehilangan.
Sudah cukup rasa sepi yang ia terima, jika memang masih di perbolehlan untuk meminta. Aciel ingin mamanya baik baik saja.
Ia tak akan meminta adik lagi, jika tau akhirnya akan seperti ini.
"Hiks . . Mama~"
Tepukam lembut di pundak ia terima sebelum wujud pamannya menghilang.
Remaja laki laki itu terburu berlari memasuki kamar bercat putih cerah yang dimana ada papa dan mama yang sedang memeluk tubuh kecil dengan aura yang tak begitu mengenakkan.
"Mama?"
Sebelum Adelio sempet menjawab, bayi kecil itu lebih dulu menatap kakaknya dengan tajam.
"Err . . Papa, Aciel mau mama."
The end
.
.
.
Ini tuh cerita paling gaje yang pernah gue tulis, keluarga aneh ini tercipta sebelum 'Tuyul-jaeren' hadir ke dunia maya ini.
Jadi, dari pada mendekem di draft jadi lebih baik gue mengibur kalian dengan kegajean ini.
Tapi udah tamat hehe 👌
Alurnya emang cepet sii, gue cuma ngubah tulisan doang alurnya tetep kek pertama aku ciptain.
Ini cerita yang gue tulis pas kelas 9, bener bener masih newbie banget di dunia oren:)
See you di cerita yang lain 😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence; ✔
Fantasy[ Boyslove ] Adelio tak pernah menduga jika dirinya bukanlah manusia yang selama ini ia kenal, saat pria itu datang dan sekejap merubah kehidupannya. Apakah kehidupannya benar benar sebuah hukuman dari tuhan? GAK USAH ANGGEP SERIUS NIH CERITA, bias...