Jika rasa yg jatuh karena arah angin dari Allah, mengapa harus tertuju padanya?
Jika hati yg dipenuhi rasa harap, mengapa harus tertuju padanya?Hati memang tau jika ujung perbedaan tak selamanya berakhir manis, tapi kenapa harus dia?
Kadang, Aku bersimpuh dihadapan-Mu sejatuh-jatuhnya tapi mengapa harus tentang dia?
Apa gak ada hal lain yg lebih penting tentang dia?
Kadang aku respect dengan kuatnya diri ini karena telah bisa menerjang pahitnya harapan tapi kadang aku juga manusia yg merasakan betapa rapuhnya diri ini jika bersimpuh dan memohon dihadapan-Mu. Aku malu Rabb jika karena manusia, aku serapuh ini. tetapi aku juga gk bisa menyangkal apapun dari fitrahnya Manusia apalagi wanita.
Kuat ya diriku, aku hanya butuh Campur tangan-Mu atas semuanya apalagi tentang ikhlas. Mungkin aku belum jumpa dengan ujung titik pencarianku dari banyak nya seumuranku yg menemukan ujung takdirnya:)

KAMU SEDANG MEMBACA
BATINKU
Non-FictionSebuah DO'A yg tertuang dalam coretan, yg menceritakan tentang bagaimana dan seperti apa akan isi hati hambanya yg terpuruk dalam Bayangan Semu🌾