" Thanks Ray "
Ujar Lea , setelah dia dan Ray keluar dari area parkir yang mulai sepi karena bel masuk sudah berdering 10 menit yang lalu .
Lelaki dengan wajah tampan khas Mongoloid mengangguk-kan kepalanya , tangannya terlihat Ragu ragu mulai berhasil menyentuh rambut coklat Lea yang sedikit berantakan , dan perlahan-lahan mulai mengusapnya , yang tentu saja membuat Lea membeku dengan dadanya yang bergemuruh , ini pertama kalinya Ray menyetuh kepalanya .
" Pagiihh....."
Ray menarik kembali tangannya , begitu pun Lea yang berusaha menutupi pipi bulatnya yang sedikit memerah menahan rasa berkecamuk di dadanya , nasib orang kulit putih , dikit dikit , Pipinya yang memerah .
" Hmm..kalo gitu gue duluan "
Ray meninggalkan Lea dengan kedua cewek dengan ekspresi yang berbeda , Lea ingin mengejar Ray untuk berjalan bersama menuju kelas tetapi lebih mengurungkan niatnya, dia sedikit menarik bibirnya ke atas , memikirkan kemungkinan Ray malu kepergok dua sahabatnya saat dia menunjukkan touch love language kepada nya ." Lo kenapa sih , udah gue bilang jangan di samperin , ganggu orang bucin aja "
Lea menatap bingung Sura yang menahan kekesalannya dengan nafas yang tak teratur .
" Hehe ...piece "
Ujar Naya sambil memberikan dua jarinya .
" Yukk ...gue gamau yaa Kalo sampe di hukum pak Bakri segala "
Sura menarik pelan pergelangan tangan Lea , mau tak mau Sura mengikutinya, begitu pula dengan Naya yang berusaha membuntuti kedua sahabatnya.
______________________
Sura celingak-celinguk ,dia menghembus nafas lega yakin keadaan mereka bertiga sudah aman ,
" Heh kalian bertiga "
Mampuss....
Badan mereka bertiga langsung membeku , Padahal sedikit lagi mereka sampai , membalikkan perlahan badannya ke belakang , menampilkan pria paruh baya dengan potongan rambut rapi , mata bulat , serta ukuran tubuh yang agak pendek , tapi jangan pikir itu guru yang lemah lembut seperti luarnya , nyatanya pria itu guru yang paling di hindari para siswa di sekolah pedofil ini , hanya karena hukuman tambahan dalam mapel yang dibinanya , yakni fisika .
" Selamat pagi pak "
Ujar mereka bertiga kompak layaknya anak kembar , pak Bakri menilai mereka dari ujung sepatu sampai ujung rambut , kemudian melirik jam yang bertengger di tangan nya .
Bergumam pelan , dan memberikan tas besar berisi proyektor kepada Naya , menyuruh mengikuti nya dari belakang , lalu berjalan menuju kelas XI MIPA 1 .
" Hmmm perasaan gue kok ga enak yaa"
" Sama " - Lea dan Naya
____________
Aku masih belum bisa untuk berhenti tersenyum , meskipun kejadian tadi sudah lama berlalu , mengingat betapa kerasnya hati
rayzi diyantara yang sudah lama ku incar sejak satu tahun yang lalu , sampai aku berhasil mendapatkannya pada Minggu lalu , meskipun dia belum membalas cintaku , tetapi aku sangat yakin suatu saat nanti dia akan mulai menerima ku , ahh ... memikirkannya mengingat kan ku saat aku pertama kali bertemu dengan nya ...Flashback on :
Aku selalu ingin menjadi yang terbaik , entah dalam apapun itu apa lagi dalam masalah akademik , aku selalu berusaha mendapatkan nilai yang paling perfect , dengan harapan aku sebagai anak serta cucu pertama , bisa meneruskan agensi music yang tidak bisa di bilang kecil milik kakekku , serta beberapa toko kue kecil yang bersebaran di pinggir jalan kota xxxx punya orang tuaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
my you
Teen FictionAleassa atau Lea , gadis yang di juluki peri kecil karena akan kecantikannya , merupakan pecinta music yang tanpa sengaja jatuh cinta kepada orang yang salah di antara banyaknya pria tampan yang selalu menunggunya. "Cinta itu buta dan tuli " Dan...