10#

768 50 5
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Tik... Tik... Tik... ( Gak tau suara hujan kek gimana :)) ).

'Hah? Hujan ya, ck sial.' Batin Rena sambil melihat keluar jendela.

'Apakah aku bisa pergi kesana?' Batin Rena yang terus melihat keluar jendela.

"Baik ibu akan akhiri saja pelajaran kita hari ini sekian terima kasih." Kata guru yang sedari tadi mengajar lalu berlalu pergi dari kelas itu.

"Rena kamu pulang kek gimana kan hujan." Kata Naya sambil memasukan bukunya kedalam tas milik nya.

"Oh, aku punya jas hujan di jok punya kiko." Kata Rena lalu melenggang pergi dari sana.

"Ok, tiati ya dah." Kata Naya sambil melambaikan tangan nya yang mendapatkan lamabaian kembali dari Rena yang mulai menjauh dan menghilang dari netra nya.

***

" Aku senang begini, aku senang begitu, ini itu ini itu, banyak sekali, semua, semua, semua, dapat dilakukan, dapat dilakukan dengan kantong ajaib, aku ingin terbang bebas di angkasa, hei! baling-baling bambu la, la, la , aku senang sekali, Uuuudin." Nyanyi Rena sambil berjalan dan melompat- lompat ria karena senang, saat Rena hampir sampai di parkiran tiba- tiba.

Hap.

Ada seseorang yang mengendong nya ala karung beras dari belakang. "Eh, MAAKKK TOLONG ANAK MU DI CULIK TOLONGG." Teriak Rena sambil mengoyangkan tubuh nya untuk terjatuh namun naas tubuh nya terlalu kecil untuk orang yang menggendong nya.

Lama kelamaan Rena mulai tenang karena merasa mual di perut nya. "Hei, bisa kah kau menurun kan ku sekarang aku merasa muak." Kata Rena sambil memukul- mukul bahu orang yang mengendong nya tersebut tapi tidak mendapatkan respon sama sekali.

"Akhg, kamu jangan nakal bunny atau kamu mau aku hukum hmmm." Kata orang itu saat Rena menarik rambut nya dengan kuat.

Rena membeku saat mendengar suara dari orang itu ya siapa lagi kalau bukan Samuel. 'Sial apa yang ku lakukan hingga orang ini membawa ku tapi.' Batin Rena khawatir akan keselamat nya nanti.

"Turun kan aku." "Aku tidak ingin meninggalkan kiko ku." Kata Rena yang terus saja memukul bahu orang tersebut.

Tak mendapat jawaban Rena hanya pasrah dengan keberlangsungan hidup nya nanti. 'Mati muda ya? Huh malang nya diriku ini'. Kata Rena mangsad di dalam hati karena ia di masukan kedalam sebuah mobil.

Saat sudah memasukan dirinya dan Rena ke dalam sebuah mobil sam lalu membuka pembicaraan dengan seseorang yang berada tepat di depan nya.

"Mansion ke tujuh sekarang." Kata Sam datar lalu setelah nya dia memperhatikan Rena yang sedang bersikap b.aja dengan apa yang terjadi tidak seperti hati nya yang menyupah serapah Sam.

"Baik tuan." Kata orang tersebut yang kata- kata nya tidak di pedulikan oleh Sam majikan nya yang berpura- pura tuli dan lebih memilih melihat wajah Rena saja orang tersebut hanya bersabar saja dengan kelakuan majikan nya dan orang itu adalah supir Sam sendiri.

"Sam kiko ku kek gimana." Kata Rena saat mobil tersebut mulai bergerak menjauhi area sekolah dengan satu orang yang menggeram marah dengan kelakuan mereka.

"Kiko? Oh motor mu akan anak buahku yang mengirim
sambil mengelus pelan rambut Rena yang membuat Rena bergedik ngeri di buat nya.

The Antagonis Figuran {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang