MK. 29

9.2K 340 1
                                    

* Mahen, Keisha, dan Ardan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Mahen, Keisha, dan Ardan

Setelah mengatakan kata kata mutiara kepada Mahen, ia pun pergi pulang untuk siap siap ke sekolah. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan teman temannya dan melupakan semua sakit hati yang diperolehnya.

Ada satu yang membuat Keisha ingin pingsan, yaitu luka di lengannya yang masih diperban itu. Jika di buka jelek dan perih, jika di tutup perih juga. Uh, bagaimana caranya agar rasa perihnya itu bisa di hilangkan. Keisha hanya butuh rasa perihnya hilang.

"Bye mami, love you. Keisha berangkat dulu.." pamitnya sembari keluar dari mobil maminya. Ya, sesuai keinginannya, maminya akan mengantar jemput Keisha untuk satu hari ini.

Ia memasuki lingkungan sekolah dengan wajah yang kurang ceria. Karena apa? Karena lukanya dan karena pembicaraannya dengan Mahen tadi pagi.

Anggap saja Keisha sedang tidak mood.

Brum brum!

Suara motor iring iringan yang banyak itu memasuki area parkir yang berada di sampung pintu gerbang di awali oleh mobil yang tidak asing di mata Keisha. Ya, Keisha berhenti melangkah karena suara berisik dari pemotor itu.

Keisha mengerutkan keningnya menunggu siapa pria yang memimpin pasukan itu. Pria itu keluar dari mobil di bantu oleh beberapa pria.

Sebentar, itu seperti.

"Mahen masuk? Ngapain anjir!?" Kaget Keisha saat sadar bahwa Mahen yang keluar dari mobil itu sembari di papah oleh beberapa temannya.

Keisha menghampiri segerombolan pria di sana termasuk Mahen juga. Sementara Mahen yang melihat kedatangan Keisha hanya diam di tempat. Dan teman temannya menunggu apa yang akan Keisha katakan kepada Mahen.

"Lo ngapain masuk?"

"Ngawasin lo."

Wait, kenapa Keisha? Keisha membulatkan matanya mendengar jawaban Mahen. Ia sempat bingung dan tercengang dengan tatap Mahen yang tajam.

"K-kenapa gue?" Tanya Keisha sembari menunjuk dirinya.

Mahen tak menjawab, ia menyuruh teman temannya untuk membantunya berjalan meninggalkan Keisha. Sementara Gilang menepuk pundak Keisha dan mengejeknya. Dan Rando, cengengesan karena melihat wajah merah padam Keisha.

Rando ingin pergi, tapi di tahan oleh Keisha. Keisha menarik tas Rando sehingga membuat Rando tertarik ke belakang.

"Apaan sih Kei!?" Sentaknya.

"Jelasin dulu ke gue apa maksud ucapan Mahen?" Tanya Keisha penuh penekanan.

"Ck kepo lo banteng!"

"Jelasin! Atau gak gue kasih kontak cewek cantik ke lo? Atau bisa juga gue kasih tau ke temen temen gue kalo lo itu buaya darat? Gimana?" Ancamnya membuat Rando menggelengkan kepalanya.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang