Hi sahabat srishin
How are you?
Aku harap kalian dalam keadaan sehat ✨Happy Reading
"Kau melihatku seperti apa? Aku penasaran dengan caramu menatapku."-Han Seungwoo Jordan.
Perjalanan yang sedikit membuat Jordan bernapas berat saat ini memperhatikan denting jam tangannya. Ia seakan terfokus pada pergerakan detik pada jarum jam, seketika pikirannya tersadar pada kemarian kematian Aerin. Hipotesisnya gadis malang itu meninggal pada pukul 23.23, dimana cara pembunuh melakukan penusukan terakhir tepat mengenai jantungnya.
"Lalu motif pembunuhan ini mungkin saja dilakukan untuk balas dendam?" ia bertanya kepada dirinya, bersamaan dengan bus berhenti di Seoul St. Mary's Hospital. Jordan melangkah kaki melewati trotoar menuju rumah sakit. Pikirannya berkecambuk pada generalisasi baru yang dirinya dapatkan. Terlebih Subin menjadi penghalang baginya berpikir, ingin rasanya mengumpat karena situasi kekanak-kanakan seperti saat ini.
Setibanya Jordan di ICU ia melihat polisi itu dalam keadaan tangannya diperban. Benar-benar pemandangan yang menyedihkan, kali ini bosnya sedang tidak bercanda.
"Kau terluka?" tanya Jordan, saat bersamaan Subin menatapnya teduh.
"Bukan masalah besar," jawab Subin dengan enteng, seakan dirinya memang merasa baik-baik saja.
"Siapa yang melukaimu?" Jordan kembali bertanya seakan jiwa sebagai detektif menariknya.
"Tadi pembunuh sebenarnya ingin melukaiku," jawab Subin yang terdengar ambigu.
"Psikopat yang membunuh Aerin?" tanya Jordan lagi, menegaskan pandangannya.
"Aniya, (bukan,) ini kasus lain," jelas Subin, membungkam bibir yang ingin bertanya lagi.
"Aku sudah mengurus administrasinya, kau sudah bisa kembali Subin-ssi!" suara yang membuat Jordan membalikkan badannya. Benar saja suara itu milik cinta pertamanya, memang sangat tiba-tiba dipertemukan dalam situasi seperti ini.
"Noona," Jordan menyapa wanita yang sedang berbicara dengan Subin. Wanita itu menatapnya dengan penuh keraguan, karena pemilik wajah itu tidak asing. Mereka saling menatap dalam bisu, akhirnya wanita itu pun membuka suaranya.
"Kau mengenalku?" tanyanya balik, seakan belum pernah bertemu pria jangkung dan berparas tegas seperti Han Seungwoo Jordan.
"Dia detektif temanku, Jordan namanya agasshi," Subin memperkenalkan rekan kerjanya pada wanita dihadapannya. Wanita itu mengangguk, lalu tersenyum kea rah Jordan.
"Perkenalkan namaku Kim Jisoo," sahut Jisoo, mengulurkan tangannya sebagai tanda mengenal pria bernama Jordan.
Jordan menyambut hangat tangan itu dengan rasa kecewa karena jelas wanita dihadapannya melupakannya.
Kemana saja kau noona? Bahkan kau melupakan diriku, gumamnya penuh kepiluan. Subin menyadari raut wajah rekan kerjanya yang tidak seperti biasanya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Subin yang kini telah keluar dari ruang ICU bersama Jordan. Pria yang ditanya masih nampak lesu.
"Apa kau marah denganku yang meminta bantuan di waktu istirahatmu?" tanya Subin lagi, membuat Jordan menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIAL MURDER
FanficSuara-suara burung gagak di tengah malam, menyanyat tubuh yang tak berdosa. Jeritan maut sang pemilik tubuh menangis tersedu-sedu. Hanya kejadian malam itu memakan lebih dari sepuluh nyawa. Kasus ini merambat, namun mereka terjebak di dalam pohon t...