📍| 1

494 32 1
                                    

Di sebuah perusahaan besar bernama ZB Company, duduklah seorang CEO yang sedang berusaha mengintrogasi gadis di depannya.

Gadis ini sering membuat ulah yang membuat ia harus selalu waspada. Tapi anehnya ia tak pernah bisa memarahi dirinya.

"Jadi? Apalagi kali ini" ia mengangkat alisnya sambil menatap lekat manik gadis di depannya.

Yang di tatap hanya bisa memberikan cengiran khasnya. Gadis itu berjalan mendekat dan menarik-narik jas pria yang kini ada di depannya.

"Ze kau marah?" Pertanyaan itu membuat Ze menghembuskan nafas.

Ia raih tangan gadis itu dan mendudukkannya di pangkuan.

"Apa aku pernah marah padamu hm?" Gadis itu menggeleng.

"Aku hanya bertanya sayang, kali ini apa yang kau lakukan" sambil memeluk pinggang ramping gadisnya.

"Dia yang mulai duluan, aku hanya berbicara fakta. Tapi dia malah menamparku, ya aku tampar balik dong" Ze yang mendengar perkataan gadisnya itu sontak langsung melihat ke arah pipinya yang terlihat lebam.

Bodohnya Ze tidak melihat bahwa gadisnya ini terluka.

"Maaf" ucapnya sambil mengelus pipi gadisnya.

"Kenapa kau yang minta maaf, sayang kau tidak salah" gadisnya itu menggeleng sambil menangkup wajah Ze.

"Pasti sakit, ayo kita ke dokter" ajaknya membuat gadisnya tertawa.

"Kenapa tertawa? Apa aku salah?" Tanya Ze kebingungan.

"Sayang kau lupa ya, aku ini kan dokter. Jadi kenapa harus ke dokter lain kalo aku bisa mengobati sendiri" kekehnya.

"Seorang dokter juga harus di obati dokter lain sayang" toel hidung gadisnya.

"Sudah nanti saja ku obati, ayo pulang" Keduanya pun pergi meninggalkan perusahaan.

Sesampainya di rumah, Ze langsung mengompres pipi gadisnya yang sedang tiduran di pahanya.

"Apa benar tidak sakit Re?" Rea menggeleng.

"Sedikit, tapi sebentar lagi juga hilang sakitnya" sambil memakan camilan, sesekali ia juga menyuapi Ze.

Ze yang melihat Rea seperti ini hanya bisa menghela nafas dan juga tersenyum padanya.

Tujuh tahun berlalu Rea tetaplah sama, begitupun dengan dirinya.

Mereka bertemu saat kuliah, kebetulan mereka berada dalam satu universitas yang sama namun berbeda jurusan.

Saat itu mereka hanyalah sepasang teman yang saling mendukung satu sama lain.

Tetapi seiring berjalannya waktu keduanya saling jatuh hati namun tak sempat untuk menyatakan.

Mereka menjalin hubungan baru genap dua tahun, lantaran empat tahun setelah kelulusan mereka berpisah.

Rea yang pergi ke luar negeri dan juga Ze yang sibuk dengan bisnisnya.

Namun siapa sangka mereka akan di pertemukan kembali, walau pertemuan mereka sedikit hm yah.

Saat itu Ze akan pergi untuk dinas keluar Negeri, sampai di tempat tujuan tidak terjadi apa-apa.

Tapi tiba-tiba saja sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menghantam mobil Ze dari belakang.

Saat itu meeting yang Ze jalani sudah berakhir. Dan ia akan kembali ke hotel.

Untung saja saat itu Rea berada di tempat kejadian dan langsung membawa Ze kerumah sakit.

Dan dari situlah mereka bertemu dan menjalin kasih hingga saat ini.

"Ze besok sama lusa aku libur, mau jalan-jalan gak? Kalau kamu gak sibuk sih" Rea merubah posisinya menjadi duduk bersebelahan.

Tuan Muda Ze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang