📍| 5

137 16 0
                                    

Try to be okay, be alright
'Cause I, I always break down when you cry
What about us?
We could have all
We could have all the things we liked
Forget about that
When I lose control, I wanna see you again
What about us?
What about us?
Today

Seseorang menyanyikan lagu tersebut di bawah sinar bulan dan satu bintang yang bersinar terang di antara bintang yang lain.

"Hah" ia menghela nafas kasar.

"Mwo-ya?" Seseorang yang sedari tadi melihatnya bertanya.

"Gak ada apa-apa" jawabnya.

"Bohong! Sudah terlihat dari raut wajahmu kau ada masalah Zeno" tegasnya.

"Sudah lebih dari dua jam aku melihatmu duduk termenung di sini, dan bisa-bisanya kau mencoba membodohi aku?" Mengangkat alisnya sambil bersidekap.

"Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Kau tidak berubah ya, masih saja tetap sama" Ze mengalihkan pembicaraan.

"Hei tuan muda Ze, jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan ya!!" Tegasnya lagi.

"Bisakah kau tidak menyebut namaku dengan embel-embel tuan muda?" Pintanya.

"Kenapa? Bukankah semuanya memanggilmu begitu" angkat alisnya.

"Keluarga ku tidak, bahkan sahabatku dan juga temanku tidak, termasuk kekasihku" bantahnya.

Memutar bola matanya "ya ya ya terserah mu saja"

"Omong-omong kekasih, sepertinya kau ingat dengan perkataan _____ mu" tanpa sadar ia ucapkan.

Zeno tersenyum sambil menatap taman di depannya.

"Kau benar, sepertinya aku sudah menemukannya" senyumnya yang kini berganti sambil menatap langit.

"Kalau begitu ajaklah kemari, aku juga ingin bertemu dengannya" antusias dirinya.

"Tidak mau" tolak Ze.

"Pelit sekali kau ini, aku kan juga mau berteman dengannya. Bosan kalau dengan kau terus" Ze mengernyitkan dahi.

"Memangnya aku juga mau berteman dengan mu" perkataannya membuat orang tersebut memukul lengannya.

"Yak Karina!" Sambil mengelus lengannya.

"Apa?!" Pelotot Karina.

"Jika kau tidak mau mempertemukan kami, maka aku yang akan cari tau sendiri!" Kekeh Karina.

"Dasar cerewet" ejeknya.

"Kau kepala batu" ejek balik Karina.

🍂

Drrrt... drrrt

Dering ponsel terdengar menggema di seluruh penjuru ruangan.

Namun tidak ada siapapun yang mengangkatnya.

Rea yang terlalu sibuk, tidak sempat menjawab telfonnya.

"Dokter Rea" panggilnya.

"Iya, ada apa?" Ia masih bergulat dengan dokumen pasien yang ada.

"Maaf sebelumnya, ponsel dokter berbunyi" dimemberikan ponsel Rea.

"Ah begitu, karena terlalu sibuk aku sampai lupa ponselku. Terimakasih suster" ucap Rea lalu suster tersebut pergi.

Tidak langsung melihat siapa penelfon tersebut, Rea langsung bergulat lagi dengan dokumen pasiennya.

Sudah sangat lama Rea bergulat, hingga matahari sudah tak terlihat dan berganti dengan bulan yang bersinar terang.

"Permisi dokter" salah satu suster masuk.

"Ada apa?" tanya Rea.

"Maaf kalau saya lancang, saya sudah mengetuk namun tidak ada jawaban" Rea mengangguk.

"Hari sudah sangat malam dokter, apa dokter mau saya belikan makanan?" dengan cepat Rea menggeleng.

"Suster saja yang beli, saya tidak usah" tidak banyak basa-basi ia bergulat lagi.

Suster tersebut pun hanya menghela nafas dan menutup pintu itu kembali.

🍂

"Astaga! Kau masih berada di sini?" Keluhnya.

"Kau itu tidak hanya berisik tapi juga cerewet Karina" kesal Ze.

"Terserah aku dong, masalahnya kau sudah dari kemarin di sini dan tidak mau beranjak tuan muda Ze!!!" Sedikit emosi.

"Sudah kubilang jangan pakai embel-embel itu!" Tegas Ze.

"Hah, terserah kau. Aku malas meladeni dirimu, terserah dirimu mau berdiam di sini berapa lama. Tapi satu hal yang harus kau ingat, orang rumah menanti mu! Bahkan kekasihmu Zeno!" Final Karina.

Ia sudah terlalu lelah dengan Ze, sudah sebulan lebih yang ia lakukan di sana hanya duduk berdiam diri sambil menatap ke depan.

Selayaknya manusi tanpa jiwa, entah apa yang sudah merasuki dirinya, Karina tidak mengerti.

Tapi satu hal yang pasti, itu karena _____ nya.

"Aku tau, kau tidak ingatkan pun aku juga tau" ucapan Ze sontak membuat Karina emosi.

Karina yang sudah menahan emosi kini tak bisa di tahan lagi.

"KALAU SUDAH TAU KENAPA KAU TIDAK PULANG HAH?! KAU BODOH YA?!, MEMBIARKAN ORANG YANG MENYANYANGIMU KEBINGUNGAN?!! CK, DASAR KEPALA BATU!" marah Karina.

"WALAU KAU BERDIAM DIRI SELAMA APAPUN _____ MU TIDAK HIDUP KEMBALI ZENO BIMORA!!!!" Ze langsung menatap tajam Karina.

"Jaga ucapan mu Karina!" Perintahnya.

"Kau yang harus jaga dirimu, kau masih saja terjebak di dalam sana! SADAR! mereka menantimu, pulanglah ku mohon" tanpa sadar Karina meneteskan air mata.

"Pulanglah Zeno, aku tidak mau melihatmu seperti mayat hidup" pintanya putus asa.

Selama sebulan, Karina terus membujuk Ze untuk pulang.

Namun hasilnya nihil, Ze tetap saja tidak bergeming.

"Kau seperti ini, tidak memikirkan _____ mu yang melihat itu hah? Ia juga ikut sedih Ze" sambil menghapus air mata.

"Ku mohon pulanglah" pintanya sekali lagi.




















































...

Maaf ya guys (⁠╯⁠︵⁠╰⁠,⁠) seharusnya up Kamis kemarin tapi gak sempet.

Then see you in the next part

Tuan Muda Ze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang