Bab. 1 -Sang Dewi Samudera-

23 1 23
                                    

Pada Era Merethic adalah masa dimana bangsa Mer (Elf) berkuasa di atas bumi pasca kemenangan Old Ehlnofey (Ehlnofey Lama) atas Wandering Ehlnofey (Ehlnofey Pengembara) yang berlangsung selama ribuan tahun hingga menciptakan benua-benua besar, gugusan pulau, dan segala isinya. Hal itu tidak lepas dari kepemimpinan dari sosok dewa sekaligus Raja kaum Old Ehlnofey. Auri-El, itulah pemimpin mereka.

Selama mereka masih menjadi mahluk yang fana, Auri-El menikahi seorang gadis bernama Mara. Dia seorang wanita elf yang sangat anggun bagaikan bidadari. Ia memakai jubah dan kerudung yang menutupi kepalanya, mencerminkan kharisma nya yang lembut dan penuh kasih. Dari pernikahan itu, lahirlah tiga nama besar yang sangat berkuasa di atas bumi ini.

Dan setelah Auri-El, Mara, dan para dewa elf lain kembali ke Aetherius dan mengawasi Nirn (Bumi) dari atas sana, kaum Old Ehlnofey yang kini dikenal sebagai bangsa Aldmeri meninggalkan pulau Aldmeris yang hancur lalu menetap di Pulau Summerset. Berabad-abad kemudian, bangsa Aldmeri ini berpisah karena berbagai perbedaan di antara mereka.

Hal itu termasuk kaum Aldmeri yang memberontak dibawah pimpinan seorang bangsawan terkemuka bernama Orgnum dengan membuat kekacauan di Pulau Summerset. Akan tetapi pemberontakan mereka di redam oleh Anariel Yang Agung-Raja Alinor yang pertama dan Ordo Psijic yang membuat Orgnum dan pengikutnya meninggalkan pulau tersebut lalu menetap di suatu negeri kepulauan bernama Pyandonea. Ratusan tahun berlalu, penghuni Pyandonea ini mampu beradaptasi di pulau tersebut dan mampu menggunakan sihir air yang menakjubkan. Kini mereka menjadi sosok elf berkulit perak dengan telinga yang mirip seperti sirip ikan-atau lebih dikenal sebagai Maormer (Sea Elf =Elf Laut)

Di antara bangsa Maormer, ada satu klan yang disegani di Pyandonea, yaitu klan Pilrandor. Klan ini disegani karena kemampuan sihir mereka diatas rata-rata bangsa Maormer-terutama dalam memanipulasi elemen air dan petir.

Pada masa itu, hiduplah seorang gadis Maormer dari keluarga Pilrandor dengan darah Maormer yang mengalir di tubuhnya. Ia hidup ditengah-tengah keluarga klan bangsawan Pilrandor yang dihormati pada masa pemerintahan Raja Orgnum. Anak ini tumbuh besar dengan anugerah kemampuan spesial dan kerendahan hati oleh dua sosok dewi. Dewi Kyne memberinya berkah alam laut ke dalam tubuhnya, dan dewi Mara menganugerahi cinta dan kasih sayang kedalam hati kecil anak itu. Sehingga Ailandra nantinya akan menjadi sosok yang berpengaruh di masa depan.

Ailandra yang kala itu masih berumur 40 tahun, mampu mengalahkan 5 ular besar sekali serang. Seiring bertambahnya usia, Ailandra tumbuh menjadi gadis remaja dengan kekuatan sihir yang terus mengalami kemajuan. Bahkan karena kemajuan potensi magis nya, anak itu mengalami penuaan yang jauh lebih lambat dibanding siapaun. Ketika menginjak usia 100 tahun, Ailandra diangkat menjadi seorang kapten yang bertugas di pulau Lehua-tanah kelahirannya. Umumnya, di usia 100 tahun itu adalah kala dimana seorang Mer mengawali usia dewasa. Tapi bagi yang memiliki potensi magis yang besar, Ailandra terlihat seperti baru berumur 50 tahun di usia seorang Mer. Dialah yang termuda di lingkup kemiliteran Maormer.

Ailandra melakukan tugas nya dengan baik. Dengan kemampuannya, ia mengamankan pulau Lehua dari serangan ular besar dengan menciptakan gelombang pasang yang kuat dan menghempas ular-ular besar itu sebelum memasuki pemukiman penduduk. Mengatur strategi dalam memberantas kejahatan yang dilakukan para bajak laut, melakukan penyembuhan terhadap orang sakit dengan energi air, semua ia lakukan. Ketika ia menginjak usia 150 tahun, ia menjadi seorang Battlemage yang sakti sekaligus Jenderal yang disegani di seluruh Pyandonea. Saking kuatnya, ia tidak hanya menguasai elemen air dan petir, tapi juga elemen es.

Jenderal muda itu menaklukan banyak pasukan militer dari negeri tetangga, mengalahkan para perompak bengis dari benua yang berlainan dengan menciptakan gelombang ombak yang dahsyat, dan hal-hal besar lainnya. Ailandra semakin disegani namun tidak membuatnya menjadi congkak, melainkan malah mensyukuri berkat yang diturunkan para dewa untuknya dan selalu menyebarkan cinta kasih kemanapun ia berada. Hal itupun ia lakukan selama bertahun-tahun sepanjang hidupnya.

THE LAND UNDER THE SEAS (TES Universe Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang