Kehidupan berubah mulai pada hari ini, dimana Ailandra membawa semua orang yang menyayanginya meninggalkan pulau Pyandonea dan kepahitan yang mereka rasakan di sana selama ratusan tahun. Untuk mencari tempat baru yang layak bagi mereka.
Ada tiga kapal yang membawa mereka pergi, lantaran yang memilih meninggalkan Pyandonea bukan hanya Ailandra dan seluruh penduduk lehua, tapi juga sebagian pasukan pulau tersebut yang mulai tidak menyukai pemerintahan Raja Orgnum dan ingin diperintah oleh orang yang lebih beradab. Satu di antaranya lebih besar—itulah yang ditumpangi Ailandra dalam memimpin ratusan Maormer tersebut.
Tapi sudah ribuan mil mereka lalui, hingga berada di barat laut, mereka belum menemukan tempat yang baru untuk mereka. Sebagian besar dari pulau-pulau itu sudah berpenghuni, dan para penduduk asli sangat tidak menerima kedatangan mereka yang membuat Aliansi Reformasi sangat berputus asa.
Ailandra yang melihat kekecewaan mereka juga turut merasakan hal yang sama sebagai orang yang dipercaya mereka sebagai pemimpin. Namun ia tetap harus tegar demi melindungi mereka. Di dalam bilik pada kapal nya, ia pun bersimpuh dan memejamkan mata, kemudian melayangkan doa;
"Wahai Para Dewa Yang Agung, aku tidak tahan melihat kesedihan mereka. Hamba mohon, tunjukkanlah jalan keluar untuk kami."
Tepat setelah Ailandra mengakhiri doa nya, munculah dua sosok wanita. Yang satu adalah wanita elf berpakaian jubah panjang dengan kerudung yang menutupi kepalanya, dan yang di sebelahnya adalah sosok wanita bermahkotakan kepala burung rajawali dan kedua sayap rajawali di belakang punggungnya.
Mereka adalah dua dewi dari kepercayaan yang berbeda, namun memberikan anugerah besar untuk nya; Mara, Sang Dewi Cinta dan Kasih Sayang, dan Kyne, Sang Dewi Badai. Saat kedua dewi itu muncul, kejadian seakan berhenti dan semua orang berhenti bergerak kecuali Ailandra yang masih bergerak.
"Anakku, ini adalah ujian untukmu. Dimana kau bukan hanya sebagai seseorang yang kami berkahi dengan menyatu dengan lautan. Tapi kau akan menjadi pemimpin besar pada suatu hari nanti." Jawab Dewi Mara bagai seorang Ibu yang menasehati seorang anak.
Lalu Ailandra bertanya, "lalu aku harus bagaimana, wahai dewi?"
Dewi Kynareth pun menjawab sambil mengarahkan jarinya pada dada Ailandra, "Semua itu ada di dalam hatimu. Ikutilah kata hatimu untuk memutuskan apa yang harus kaulakukan."
"Bagaimana aku bisa melakukannya?"
"Pejamkan matamu dan dengarlah suara-suara dari hati sanubarimu, Anakku." Jawab dewi Mara sambil membelai surai rambut hitam panjangnya.
Maka Ailandra memejamkan mata sesuai petunjuk dari kedua dewi itu. Betapa ajaibnya wanita berusia 500 tahun itu mendengar seperti suara dari dalam dirinya.
Seketika waktu pun kembali normal dan kedua dewi itu sudah menghilang setelah Ailandra membuka kembali kedua matanya. Kemudian wanita itu memerintahkan para kapten dan para anak buah kapal melaju ke arah barat laut. Ribuan mil jauhnya telah mereka arungi, hingga mereka menemukan pulau besar yang tidak berpenghuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAND UNDER THE SEAS (TES Universe Fanfiction)
FanfictionDahulu kala, ketika bangsa Mer (Elf) masih mendominasi Tamriel dengan kejayaanya. Serang wanita Aldmer menerima kekuatan besar dan menjadi penguasa dari seluruh lautan. Atau lebih dikenal dengan sebutan Ailandra Sang Dewi Samudera Raya. Lalu ia memb...