wandering soul

prolog

Erangan kencang yang terus menekan dan menendang kasur tipis hingga meremasnua kuat-kuat, Ia berusaha sekuat tenaga dan berjuang sendirian menekan rasa sakit ditubuhnya, peluh keringat serta air mata tak henti-hentinya menetes hingga membasahi seluruh bantal, sampai tak berapa lama orang orang memasuki kamar wanita itu dengan panik, berusaha membantu yang mereka bisa.

Harap-harap kandungan dalam perut sang wanita bisa selamat beserta dirinya, beberapa dari Mereka menelusuri tiap inci ruangan dan salah satunya mengambil jarum,benang hingga seember besar penuh air, sibuk menyemangati hingga malam begitu larut membuahkan hasilnya, Mereka berseru riang saat melihat jeritan keras dilontarkan bersamaan suara tangisan bayi memecahkan keheningan malam, buru-buru bekas luka pendarahan ditangani secara gesit sementara wanita tersebut telah terlelap karena kelelahan dan terbangun begitu sang bayi diletakkan dalam dekapannya.

"Oh manisku, gadis kecil ku...Kau begitu indah sama seperti Dia... Ini malam yang luar biasa dapat melihatmu datang ke dunia ini... " Ujarnya lirih meraba seluruh permukaan bayi dengan hati-hati dan sabar.

Ia menarik nafas stabil dan membayangkan sesuatu diluar jangkauannya dan hampir merintikkan air mata kesedihan, tetapi tangan mungil menggenggam jari tangaannya, wanita itu menoleh dan melihat bayi kecilnya begitu tenang seakan-akan memberikannya kekuatan serta berbisik esok dan esok akan baik-baik saja.

Kali ini sang wanita telah membulatkan tekad dan kembali menyunggingkan senyuman bahagia berusaha melupakan pikiran sebelumnya.

"Aku masih ingat sekali saat membicarakan namamu akan seperti apa manisku... Kebahagiaan terindah disetai cantikmu seperti bulan purnama malam ini... Gadisku Felicia Cantika..."