20 : 💜

1.8K 135 11
                                    

jangan pelit vote dan komen yah bebys

💜

happy reading

Sesampainya di depan kedai ice cream, yoongi memarkirkan mobilnya, ketika jimin melepas sabuk pengamannnya dan ingin menggendong jiyoon tiba-tiba jiyoon berkata.

“jiyoon ingin digendong appa yoongi boleh tidak eomma?”

Jimin tertegun mendengar permintaan jiyoon, sedangkan yoongi malah tersenyum mendengar permintaan jiyoon.

“tentu saja boleh dong princess, sini appa gendong.”

Setelah itu mereka bertiga berjalan masuk kedalam kedai ice cream. Setelah mereka duduk yoongi memesan pesanannya.

“1  americano, 2 ice cream jumbo, rasa coklat dan vanilla.”

“baik, ditunggu pesanannya.” Ucap pelayan itu ramah.

Setelah pesanannya datang, jimin dan jiyoon memakan ice cream mereka, melihat dua orang didepannya tersenyum bahagia memakan ice cream membuat hati yoongi menghangat.

tidak ada obrolan serius diantara mereka, hanya ada gelak tawa jiyoon yang senang mendapat ice cream kesukaannya.

Perjalanan pulang yoongi dan jimin hanya ada keheningan karna jiyoon sudah pulas tertidur di pangkuan jimin, setelah sampai didepan rumah jimin, saat jimin hendak keluar tangannya dicekal oleh yoongi.

“aku serius dengan ucapanku tadi siang jim, pulanglah bersamaku ke seoul, tidak apa kalau kau butuh waktu, aku akan selalu menunggumu jim.”

Jimin hanya diam menatap mata yoongi, mencari kebohongan lewat mata yoongi, tapi jimin tidak bisa menemukan itu, yang ada hanya ketulusan yang terlihat di mata yoongi.

“terimakasih untuk hari ini hyung.”

Jimin keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah, jimin berjalan memasuki kamar jiyoon, menidurkan gadis kecil itu dengan perlahan, setelah itu jimin memandang wajah damai jiyoon yang tertidur, pikiran jimin berkecamuk, bingung memikirkan perkataan yoongi dimobil, melihat jiyoon tersenyum dan tertawa bahagia saat bersama yoongi membuat hatinya terenyuh.


***


Pagi pagi diruang makan rumah jimin sudah penuh dengan tawa jiyoon, tapi tiba tiba bel rumah jimin berbunyi.

Ting tong ting tong

“biar jiminie saja yang membuka bi.”
Jimin berjalan membuka pintu.

“kau pengangguran yah hyung pagi-pagi sudah bertamu dirumah orang.”

“tidak, aku seorang CEO jika kau lupa jiminie, bahkan wajahku ini sudah sering muncul diacara TV, apa kau tidak punya TV?”

Jimin anya merotasikan matanya jengah.

sombong sekali-batin jimin

“APPA YOONGIIII” tiba tiba jiyoon berlari mendekati yoongi.

Yoongi yang melihat itu berjongkak menyamakan tingginya dengan jiyon lalu menggendong jiyoon.

“appa punya hadiah untuk jiyoon.”

“waaah terimakasih appa, jiyoon senang sekali.”

Setelah itu jiyoon lari kedalam menemui bibi lee untuk memamerkan hadiah dari yoongi.

“kau tidak perlu memberi jiyoon hadiah hyung,”

“tidak apa, lagipula hanya hadiah kecil jim.”

“tetap saja jangan terlalu memanjakan jiyoon nanti dia…”

CUP

Belum sempat jimin menyelesaikan kalimatnya, jimin dibuat syok dengan ciuman yang diberikan yoongi padanya, jimin diam membeku masih memproses dalam otaknya, melihat jimin hanya diam tidak melakukan penolakan membuat yoongi semakin memperdalam ciumannya, melumat, menyesap bibir ranum jimin, atas dan bawah.

“Eeenghhh” jimin mendesah menikmati ciuman yang diberkan yoongi padanya.

Entah sejak kapan tangan jimin sudah melingkar dileher yoongi.

Cukup lama sampai yoongi melepas ciuman itu.  Yoongi memandang mata jimin, menempelkan keningnya pada kening jimin.

“jangan bawel kalau tidak ingin kucium lagi seperti tadi jiminie.”

Blusss

Pipi gembil jimin sudah memerah seperti kepiting rebus, masih diam memikirkan ciumannya bersama yoongi barusan.

Sialan dasar pucet jelek mesum-batin jimin.


#mau buat book baru setelah ini tp masih bingung temanya, kasih saran dong bebys.. 😅

Iam Sorry Mate (yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang