"Tuhan selalu membuat takdir yang mungkin sebelumnya tidak pernah kita duga akan terjadi.
Hidup ini adalah teka-teki, kita tidak tau apa yang akan terjadi, tapi semua ada jawabannya masing-masing."-'ღ'-
"HAJAR TERUS SAM! JANGAN KASIH AMPUN!"
"HAJAR TERUS BOSS!"
"BIRU AYO BIR BALES!"
Sorak-sorai terdengar dari arah lapangan SMA Khatulistiwa.
Mentari dan Zia yang baru saja sampai dan ingin pergi ke kelas pun, menghentikan langkah mereka, kedua gadis itu memilih untuk mendekat dan menyeruak kerumunan dengan hati-hati.
Sebenarnya Mentari enggan untuk mendekat, tapi sahabat nya ini adalah manusia yang sangat kepo, nggak kepo! Nggak hidup! Begitulah slogan hidupnya, jadi terpaksa lah ia ikut untuk melihat siapa murid yang sedang berkelahi.
Ternyata yang berkelahi adalah Samudra Aditama, ketua geng GASENDRAS, geng yang di kenal paling pemberani dan gagah yang ada di SMA Khatulistiwa, dengan Sabiru Pratama, ketua OSIS SMA Khatulistiwa. Sekaligus mereka berdua adalah anak dari pemilik sekolah ini, yakni Baskara Aditama.
Samudra tanpa ampun terus memukuli Biru, menendang perut, kemudian memberikan pukulan di rahang secara bertubi-tubi, tidak memberikan celah sedikit pun untuk cowok itu melawan.
Biru sudah terkapar tidak berdaya, dengan luka lebam di mana-mana. Sementara Samudra, cowok itu hanya terluka sedikit di ujung bibirnya.
Bukannya Biru tidak bisa berkelahi, hanya saja jika harus dibandingkan dengan Samudra sudah jelas cowok itu akan kalah. Samudra menguasai banyak jenis ilmu bela diri, mulai dari Karate, Taekwondo, Boxing, bahkan Muay Thai.
"Woii Bir bangun lo, masa ketua OSIS lembek sih." Ejek Raja sahabat Samudra.
"Dasar cupu!" sahut Bara, disusul gelak tawa para murid yang lain.
Salah satu teman Biru yang mendengar ucapan Raja dan Bara, merasa tidak terima dan ingin menyerang, untung saja temannya yang lain menahan tubuhnya agar tidak menghajar dua curut itu, jika tidak, mungkin mereka sudah saling serang, dan masalah menjadi semakin besar.
Tangan Samudra yang hendak memukul kembali, seketika terhenti di udara saat kerah seragam bagian belakangnya di tarik dengan kuat oleh seseorang, ternyata yang menariknya adalah Rimba. Rimba Martadinata, salah satu sahabat Samudra yang memiliki pengendalian emosi paling baik, jika dibandingkan dirinya dan sahabat nya yang lain, dan jika Rimba sudah begini, artinya Samudra harus berhenti jika tidak ingin kebablasan.
"Udah cukup!" bisik Rimba di dekat telinga Samudra.
Dengan emosi yang belum stabil, Samudra menghentikan serangannya, cowok itu membuang nafas kasar, kemudian menatap Biru dengan tajam."SEKALI LAGI LO BERANI BUAT MASALAH SAMA SALAH SATU ANGGOTA GASENDRAS, GUE BAKAL KASIH LO PELAJARAN YANG LEBIH PARAH DARI PADA INI! INGAT OMONGAN GUE INI BAIK-BAIK, KARENA GUE NGGAK PERNAH MAIN-MAIN DENGAN APA YANG UDAH GUE OMONGIN!" Teriak Samudra menunjuk wajah Biru.
Setelah mengatakannya, Samudra dan ketiga sahabatnya pergi meninggalkan lapangan.
Para murid yang lain pun bubar, kembali kekelas mereka masing-masing, ada juga yang kekantin karna kelas baru akan di mulai sekitar 15 menit lagi, sementara Biru sudah di bawa oleh teman-temannya menuju ke UKS untuk di obati.
Perkelahian yang terjadi antara Samudra dan Biru, dipicu karena Biru selaku ketua OSIS, melaporkan salah satu anggota GASENDRAS bernama Bagas.
Bagas, cowok itu ketahuan berkelahi di dekat area sekolah dengan salah satu murid dari SMA Rajawali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Teen FictionSamudra Aditama, galak,kejam,tidak punya hati, begitulah orang-orang di sekitar mengenalnya. Menjadi ketua geng GASENDRAS, geng yang di kenal paling gagah dan pemberani dan terbesar di SMA Khatulistiwa, membuat Samudra menjadi salah satu orang yang...