Prolog

724 99 7
                                    

||0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||0.0 Prolog||
°~'"Ayo mulai, ya?"'~°

"Jadi aku terpilih menjadi seorang penjaga?" Dengan polos. Pemuda dengan surai emas itu bertanya. Masih mengenakan seragam sekolah putih abu, lengkap dengan tas hitam di pangkuannya.

"Yah, mau bagaimana lagi. Kita memang membutuhkan bantuan sekarang. Dan, karena mendesak. Kami akhirnya membuat ritual pemanggilan" Orang itu, entah pria ataupun wanita. Dengan suara yang halus dan seluruh tubuhnya di tutupi dengan kain putih.

"...jadi, sebenarnya apa tugasku?" Mengangguk paham. Yang dia inginkan hanya ini cepat selesai. Dan dia bisa menjalankan ritual setelah pulang sekolahnya itu.

Tidur

"Hanya untuk menjaga seseorang. Dia seusia denganmu, ada di belahan dunia yang lain. Tapi, karena suatu kesalahan. Jaga saja dia, kau harus membuatnya tetap di keadaan baik-baik saja." Memberitahu, pria itu membuat (M/n) semakin bingung.

Hanya karena sebuah kesalahan kecil. Kenapa dia yang harus mengurusi nya. Oh ayolah, hanya karena kesalahan itu. Kenapa juga dia harus merawat dan menjaga. Cemberut, (M/n) hanya bisa memendam kekesalannya dan rasa penasarannya. Dia penasaran, pasti ada alasan lain di balik semua itu.

"Baiklah, kapan aku pergi ke sana?" Merapikan kemeja putih lengan pendeknya. (M/n) kembali menguap kecil mengantuk.

"Begitu bersemangat, tunggu lah sebentar lagi. Kau harus di bekali dengan sesuatu. Masuk lah ke pintu di sana. Ada hadiah yang menanti" Menunjuk, (M/n) yang mengikuti arah tunjukan. Bisa melihat pintu putih bersih dengan corak emas yang terdapat segel.

Nah, dia tidak bisa mencium hal yang baik di sana

"Haruskah aku pergi ke sana?" (M/n) menatap dengan pandangan sinis. Bukannya dia tidak mau, hanya saja. Dia punya firasat aneh di dalam dirinya.

"Tentu, itu adalah hadiahmu. Jika kau tidak mengambilnya. Kau tidak akan bisa bertahan hidup di dunia orang yang akan kau jaga." Tersenyum tipis, orang serba putih itu kembali menjelaskan.

Menghela nafas nya pasrah, (M/n) mulai berdiri dari lantai. Enggan sebenarnya meninggalkan lantai yang nyaman. Apalagi lantai itu bisa menjadi kasur pendingin dengan kualitas baik. Sayangnya, dia tidak bisa tidur di sini. Menggerutu kecil, (M/n) kembali menatap. Siap untuk menanyakan satu hal lagi.

"Siapa nama orang yang akan aku lindungi?" Meletakkan tas hitam kesayangan, netra biru kehijauan (M/n) menatap.

"Enma Yuuken"

"....namanya terdengar familiar, tapi di mana ya?" Menggosok tengkuknya bingung. (M/n) kembali mengingat-ingat sambil berjalan ke arah pintu putih yang sudah menunggunya.

"Tersenyumlah (M/n), sebentar lagi kau akan menjadi sosok yang hebat" Terkekeh, orang itu. Dari sudut pandang (M/n). Orang dengan pakaian serba putih itu menghilang. Melebur bersamaan dengan kelopak bunga putih yang berterbangan.

Little Goldy (Twisted Wonderland x M.Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang