Bagian ketiga

29 10 0
                                    

Happy reading~


“Sudah ku katakan kita dapat keluar dari tempat pengap itu, hah ... rasanya begitu segar~ ” Wang Ping merentangkan tangannya dan mendongakkan wajahnya ke atas menghirup udara segar dengan kedua matanya ia tutup.

Keberhasilan Wang Ping memohon untuk pergi berlatih telah membuat ayahnya mau tak mau harus merelakannya, hingga saat ini Patriak keluarga Zhong itu tengah dirundung kesedihan berpisah dengan putra tercintanya.

“Huhuhu, putra kesayanganku pergi ... huhuhu ... ” Para pelayan yang biasa melayaninya merasa bingung sendiri dengan Zhong He yang tak biasanya menangis di siang bolong seperti ini, mana suaranya cukup kuat lagi.

*

“Heh, dia anggap aku ini boneka pajangan atau apa, hidup harus menuruti perintahnya ... hah-hachim! Aduh gatal~ ” Wang Ping mengusap hidungnya yang gatal. Cuaca di luar ini begitu dingin sampai hidungnya terasa gatal dan juga tentunya ia merasa ada yang tengah memikirkannya.

Penuh rasa kekhawatiran Zhong Ni menanyakan bertubi-tubi keadaan Wang Ping. “Tuan Muda Anda tidak apa-apa? Apa tubuh Anda ada yang sakit? Atau Anda kelelahan? Apa Anda butuh istirahat?”

Wang Ping menggeleng pelan. “Tidak, hanya hidung ku sedikit gatal.”

“Benarkah?” Pastikannya lagi terasa tidak percaya. “Tuan Muda jangan berdalih, bila Tuan Muda tidak sanggup lagi berjalan biar Zhong Chen menggendong Anda.”

“Aku masih sanggup berjalan dan yah, aku bukan anak kecil Ni'er. Kau tidak perlu mengkhawatirkan ku, karena aku mampu.” Wang Ping melanjutkan jalannya. Ia tau rasa khawatir Zhong Ni kepadanya, ia mengerti, tapi ia harus menolak tawarannya, ia tidak bisa terus menerus mengandalkan mereka untuk bertahan hidup. Yang ada tubuh ini semakin lebih buruk dari sebelumnya.

Zhong Chen sendiri ia hanya akan bertindak bila diperintahkan, jika tidak ia akan diam saja seperti saat ini. Ia akan diam bila Wang Ping tidak memerintahkannya membantunya.

Mereka berdua tengah berjalan ke arah Utara dari kediaman keluarga Zhong. Tujuan mereka adalah hutan di Utara. Hutan yang dipenuhi pepohonan besar dan lebat, hingga suasana di dalam begitu mencengkram padahal masih siang hari.

Meski suhu di wilayah tersebut begitu dingin. Makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut tidaklah sedikit, selain para Naga, ada juga hewan-hewan legendaris lainnya. Seperti Rubah Ekor Sembilan, Hydra, Serigala Malam, Singa Emas, Harimau Es, dan hewan lainnya yang begitu mendominasi.

Meskipun ada banyak hewan kuat di wilayah ini, wilayah ini begitu aman dan tentram. Itu karena wilayah mereka terbagi-bagi dan terpisah-pisah agar tidak ada peperangan perebutan wilayah, dan itu mereka telah menyepakati kesepakatan bersama, bahwasanya dilarang bagi mereka memasuki wilayah hewan lain jika tidak ada persetujuan.

Tapi sayangnya kesepakatan mereka lambat laut telah dilanggar hingga kekacauan sering kali terjadi.

Mengerti bagaimana wilayah saat ini, tujuan mereka sengaja ke hutan di bagian Utara. Tempat bagus yang jauh lebih aman di bandingkan hutan atau tempat lainnya. Walaupun bagus, tetap saja tempat itu cukup bahaya untuk Wang Ping dengan tubuh kecil seperti ini. Hewan sekecil apapun bila melukainya tetap saja rasanya begitu sakit luar biasa.

“Hah ... hah ... ” Sangat mengesalkan merasakan tubuh selemah ini. Padahal ia dulu bisa berlari sejauh apapun, tubuh ini, jangankan berlari, jalan sedikit jauh saja sudah luar biasa lelahnya.

Sang Naga Penguasa DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang