Ketika Hari itu Datang

2 1 0
                                    

Pasar malam kini berbisik muram
Wajah wajah berganti, bayang bayang menepi
Cahaya lampu bergemerlap warna warni
Kita asyik sendiri, seolah kita tak akan pergi
Malam masih duduk termangu,
Begitu pula ku tergagap membisu

Ketika hari itu datang,
Kita tak lagi bertaut tangan Melintasi kota kita yg muram itu
Bahkan sekadar mendekap bayangmu pun aku tak mampu!

Ketika hari itu datang,
Masih sempatkah kau kunjungi jalan2 yang sering kita lewati?
Apakah bunga dan akarnya masih bersatu hati?

Tunas-tunas muda berdempetan memagari bungaku,
Sanggupkah akar-akar muda itu menyerap hangat di kala hujan memburu?
Percayalah
Takdir ilalang hanyalah terbakar dan mati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketika Hari itu DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang