3

876 93 12
                                    

Johnny sedang membuka komputer sembari mengerjakan tugas dari pusat. Benar benar sengaja di buat keteteran, johnny sadar betul jika kehadirannya pada perusahaan tersebut tidak begitu di harapkan.

Sejak muda dia sangat fokus pada karirnya, dia berusaha dengan keringatnya sendiri. Keterampilan dan keuletanya memberi kesan tersendiri bagi beberapa pimpinan perusahaan sehingga dia dilirik dan di berikan posisi yang cukup tinggi untuk saat ini.

Banyak orang yang iri denganya, atau tidak suka jika posisinya terancam oleh johnny. Mereka seringkali memberikan tugas berlebih padanya, berharap dia resign atas kemauannya sendiri sehingga tidak perlu ada lagi uang pesangon.

Johnny belum sempat mengganti baju. Masuk kerumah, dia langsung pergi menuju ruang kerja dan menyelesaikan beberapa masalah yang dilakukan bawahanya.

Dia mendecak kesal.

Banyak hal buruk yang terjadi hari ini.

Johnny kemudian melihat ponselnya, tak sengaja menemukan notifikasi darimu yang sudah sampai di rumah terkirim hampir setengah jam yang lalu.

"sudah tidur?"

Johnny mengirim pesan kepadamu.

"belum om, kenapa?"

Johnny tersenyum melihat jawabanmu.

"temani saya mengerjakan tugas boleh?"

"saya kesana gitu om?"

Tanyamu.

"gak perlu, saya ingin dengar suara kamu aja"

Kamu yang membaca pesan itu seketika menggeliat kesenangan di atas kasur.

"boleh om"

Setelah pesan itu kamu kirim, johnny langsung menelepon dirimu.

"halo om"

Katamu dengan suara kecil, tak ada jawaban dari sana.

"sebentar om, saya ambil headset dulu"

Kamupun pergi sebentar mencari headset.

"halo om? Suara saya jelas gak?"

"eum...jelas"

Jawab johnny.

Kamu dapat mendengar suara keyboard, sepertinya johnny benar benar sedang sibuk.

"ini aku ngapain om?"

Kamu mulai merasa canggung.

"boleh video call?"

Seketika itu juga kamu panik mendengar pertanyaan dari johnny.

"engga deh om, saya malu"

"kamu mau liat saya kerja gak?"

"eung...boleh om"

Johnny langsung mengalihkan sambungan telepon pada sambungan video. Kamu menerima namun dengan menutup kamera ponselmu.

"om lagi ngerjain apa?"

Tanyamu sembari melihat penampilan johnny yang agak kusut.

"tadi di kantor kacau, anak baru pada gak beres ngerekap"

"jadinya saya juga yang ngerjain"

Kamu hanya berdeham sebagai jawaban.

"gak ganti baju om? Emang enak ngerjain tugas masih pake kemeja kayak gitu?"

"oh iya saya lupa"

Johnny memperhatikan bajunya yang sudah kusut.

"saya ganti baju dulu sebentar"

Johnny pun pergi sebentar menuju kamarnya tanpa mematikan sambungan telepon. Kamu refleks sedikit berbenah penampilan, ada niat untuk membuka kamera juga nantinya.

"y/n halo? Kamu masih disana?"

"eung! Iya om masih"

Kamu memperhatikan penampilanya yang terlihat lebih segar. Sepertinya dia sudah cuci muka juga menyikat giginya.

"om habis mandi?"

Tanyamu.

"belum, habis ini saya mandi"

Kamu mengangguk.

"kayaknya saya baru liat om pakai baju santai kayak gini, dari kemarin kan om pakai baju kantor terus"

Johnny malah terlihat menahan senyum sekarang.

"kenapa? Aneh ya?"

"e...engga om, malah bagus! Saya lebih suka liat om pakai baju santai"

Kamu memejamkan mata dan merapatkan bibir. Sulit sekali mengontrol mulutmu ini ketika sedang bersama johnny.

"saya emang jarang pakai baju santai, sehari hari hampir selalu pakai baju kantor"

"tidur aja saya cuma pakai celana tidur"

isn't that too much information??

Katamu dalam hati.

"o...ok om"

"ahaha, maaf bikin kamu gak nyaman"

bukan gak nyaman om...tapi...arrgh!!

Kamu menjerit dalam benakmu.

"om orang emang kayak gini ya?"

"gini gimana?"

"iya...kayak...terbuka aja gitu, ngomong apapun kayak gak ada masalah"

"engga juga"

Jawab johnny singkat.

"saya jarang begini di depan orang lain"

"paling ya sekitar sahabat saya? Atau mungkin sama kamu"

"saya senang ngobrol sama kamu"

Kamu menggigit buku jarimu, senang sekali dengan semua kalimat yang keluar dari mulutnya.

"om jangan begitu..."

"saya gak kuat jujur aja"

"loh? Gak kuat bagaimana?"

Johnny kini menatap ke arah kamera sembari menopang dagu.

"itu...jarang ada yang muji saya om kalau boleh jujur..."

"om kayak gitu malah bikin saya lemah"

Johnny memejamkan mata sebentar, kemudian mulai buka mulut.

"mungkin sekarang kamu belum mau cerita, tapi saya harap kamu mau terbuka sama saya"

"kalau kamu ada waktu, ayo kita bertemu lagi?"

"saya mahasiswa sih gampang om, om sendiri gimana? Ini aja sekarang ngerjain tugas"

Johnny terkekeh mendengar jawabanmu.

"iya...kan kapan kapan, gak besok juga"

"saya ingin kenal sama kamu lebih dalam, apa boleh?"

Jantungmu seketia berdegup kencang.

"ya...ya boleh om"

"ha...syukurlah..."

Johnny bernapas lega.

"eum y/n, boleh kamu nyalain kamera gak? Saya ingin liat kamu"

"sebentar om"

Kamu membuka kameramu, disaat itu juga johnny lagi lagi memberikan senyumnya.

"temani saya ya? Kamu kalau ngantuk tidur aja"

daddy issues Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang